HunBaek SeBaek GS

Sehun House 8

Beberapa hari setelah insiden ciuman sepihak Sehun diatap sekolah, Baekhyun jadi sedikit bimbang.

Sebenarnya hubungan pura-pura macam apa yang ia jalani dengan Sehun?  Kenapa namja menyebalkan itu selalu bertingkah semaunya, seakan hubungan mereka bukan hanya pura-pura?.

"Terlalu banyak melamun akan membuatmu cepat tumbuh uban"
Ucap seseorang yang tidak lain adalah Do Kyungsoo yang baru saja mendudukkan dirinya di sampingnya.

"Sekarang apa lagi yang mengganggu pikiranmu?"
Baekhyun menghela nafas,  mungkin tidak ada salahnya menceritakan semuanya pada Kyungsoo.

Yeoja manis itu menarik nafas,  sebelum menceritakan hubungannya dengan Sehun.

"Jadi kalian hanya pura-pura?!"

"Yakk kecilkan suaramu bodoh"

"Oh maaf"
Kyungsoo hanya memberikan cengirannya,  sebelum kembali berkomentar

"Kupikir kalian benar-benar berpacaran,  menurutku kalian terlihat cocok. dan astaga! aku baru menyadarinya,  kau tinggal serumah dengan Sehun?
Woah...  Bagaimana rasanya tinggal dengan pangeran sekolah yang tampan itu Baek?"

Baekhyun memutar bola mata malas, kenapa temannya ini mendadak jadi bersemangat begini sih?

"Haiss...  Kau seharusnya membantuku mencari tahu alasan Sehun selalu bersikap seenaknya padaku"

"Sudah jelas"
Jawab Kyungsoo ambigu, membuat Baekhyun rasanya ingin menggigit teman pendeknya itu.

"Sudah jelas apanya?  Kalau bicara itu yang jelas Kyung"

"Kau saja yang tidak sabaran,  maksudku sudah jelas Sehun menyukaimu"

"Tidak mungkin"
Sangkal Baekhyun cepat.
Mana mungkin Sehun menyukainya sedangkan namja itu lebih sering membuatnya jengkel.

"Tidak ada yang tidak mungkin Baek, mungkin sikap menyebalkannya itu ia tunjukan agar mendapatkan perhatianmu"
Jelasnya seperti seorang seorang guru kepada muridnya.

Benarkah yang dikatakan Kyungsoo? tapi ia sedikit tidak yakin.

"Sudah, jangan terlalu di pikirkan, lebih baik siapkan pr matematika mu, sebelum guru botak itu datang, aku yakin kau belum mengerjakannya"

Baekhyun memekik setelahnya,  bagaimana bisa ia sampai lupa dengan hal satu itu,  ini pasti karena ia terus melamun. Bodoh sekali, niatnya berangkat pagi kan agar ia bisa menyontek pekerjaan Kyungsoo.

•
•
•
•

"Terimakasih Kyung, kau sudah menyelamatkanku tadi, untung saja kau mengingatkan, kalau tidak, mungkin sekarang ini aku sedang menggosok toilet"

"Itulah gunanya teman"

"Ah...  Kau memang teman terbaikku Kyung"

"Tentu saja,  karena temanmu hanya aku"
Kyungsoo terkekeh, sedangkan Baekhyun mencibir.

"Kau sediri tidak punya teman selain aku"
Dan keduanya sama-sama tertawa.
Mereka memang teman yang cocok, sama-sama aneh.

"Kalian terlihat asik sekali,  sedang membicarakan aku ya?"
Ucap seseorang yang baru saja bergabung dengan begitu percaya diri.
Baekhyun memutar bola matanya malas.

"Kau terlalu percaya diri hitam"
Namja yang dipanggil hitam oleh Baekhyun memicingkan matanya.

"Apa kau bilang pendek! kulitku ini eksotis bukan hitam!"

"Kau mengataiku pendek?!"

"Kau memang pendek! "

"Aku tersinggung"
Keduanya mengalihkan pandangannya pada Kyungsoo.