NASIB VALDA

5 1 0
                                    

   Valda menatap sinis kemesraan sepasang suami istri yang berada di depannya. Mereka adalah majikannya yang sedang berbahagia atas kelahiran putri pertama keluarga Supriadi. Reza Supriadi dan istrinya Raras sudah berumah tangga lima tahun, tapi tetap mesra dan saling mencintai karena itulah Valda yang bekerja sebagi manager butik milik Raras merasa iri.

   Panas di hati Valda mungkin tak akan membakar nuraninya bila ia tak jatuh cinta pada Reza. Perangai ayah satu anak itu membuatnya tak waras. Reza sangat menyayangi Raras dan selalu memberikan perhatian yang lebih pada istrinya itu. Sikap pria yang seperti itulah yang selama ini diinginkan Valda. "Apa pun yang terjadi aku harus merebut Mas Reza dari Raras, " tekadnya dalam hati.

   "Valda, aku titip butik sama rumah ya. Oh iya tolong ingatkan Mas Reza untuk minum vitaminnya. Aku harus keluar kota buat beli kain mungkin seminggu baru balik soalnya sekalian bawa Mea perawatan di klinik anak." Raras memberi perintah pada Valda. "Siap Mbak. Enggak usah khawatir semuanya pasti beres." Valda mengulum senyum liciknya.

  Baru sehari Raras meninggalkan rumah Valda sudah mulai beraksi. "Mas Reza minum vitaminnya dong. Masa dari tadi cuma dilihatin doang," kata wanita berkulit eksotis itu manja sementara Reza terlihat tak nyaman dan berkata, "Maaf aku lupa Valda. Makasih yah sudah mengingkatkan. Tapi lain kali enggak usah ya. Biar aku minum vitamin dan makan sendiri."

  Valda belum mau menyerah walau Reza menjaga jarak darinya. Pagi ini dengan sengaja Valda hanya memakai bikini dan menyeburkan diri di kolam renang berusaha mencuri perhatian Reza yang juga sedang berenang. "Mas Reza tolong kakiku kram!!!" Valda menjerit-jerit agar Reza menolongnya. Dan sandiwara itu berhasil. Pria yang tengah memapah Valda itu nampak sangat khawatir dengan kondisi sahabat istrinya.

  "Mas tolong bawa aku ke kamar," pinta Valda dengan bahasa tubuh yang menjijikan.

  "Tapi badan kamu kan masih basah nanti kalau langsung tidur bisa masuk angin." Reza menasihati.

   "Enggak apa-apa Mas nanti sampai kamar saja baru aku ganti baju."

   Tanpa curiga Reza memapah Valda menuju kamarnya. Ketika pria itu akan pergi Valda menariknya dan membiarkan suami sahabatnya itu jatuh menimpa tubuhnya.

   "Apa-apaan kamu Valda?" Reza terkejut.

   "Sudahlah Mas aku tahu Mas kesepian ditinggal Mbak Raras," rayu Valda sambil mengusap wajah Reza.

  "Kamu gila? Dasar perempuan murahan!"  Reza membentak Valda dan lekas meninggalkan wanita jalang itu sendirian.

   Valda tak menyangka Reza akan menolaknya. Parasnya melebihi Raras, dan selalu ada untuk menggantikan Raras bahkan seminggu ini ia selalu memberi perhatian pada Reza layaknya seorang istri. "Apa yang kurang dari aku Mas? Aku selalu ada saat istrimu tak perduli padamu. Aku lebih cantik dari Raras bahkan aku lebih mencintaimu!" Raras menggedor-gedor pintu kamar Reza sambil berteriak-teriak.

   "Aku kasihan melihat wanita menyedihkan sepertimu!" Tiba-tiba saja Raras sudah berada tepat di belakang Valda.

"Mbak Raras." Valda terbelalak ia yakin Raras mendengar semuanya.

"Jadi kamu selalu menggoda suamiku saat aku enggak ada?"

"Ini salah paham Mbak. Apa yang Mbak lihat enggak seperti yang Mbak pikirkan." Valda mencoba menyangkal.

"Apa aku bilang dulu saat kamu mau menampung Valda disini? Aku enggak setuju. Dan sekarang ini yang sahabatmu lakukan padaku." Reza menimpali

   Siang itu juga Valda diusir dari rumah Raras tanpa membawa apapun selain pesangon dan baju yang melekat di badan. Itulah yang ia dapatkan setelah ia memilih menuruti dengki dan mengabaikan nurani. Itulah yang didapat ketika Keserakahan merajai hati dan rasa syukur dibiarkan mati. Wanita yang tak tahu terima kasih itu akhirnya kembali ke lokalisasi tempat dimana dulu Raras pernah menyelamatkannya dengan penuh murah hati.

CeritakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang