PART 4 - "Gosip Baru"

87 8 0
                                    

"Jika saja aku tahu kalau kamu adalah kunci terbukanya lembaran masalah baruku, Mungkin kamu orang pertama yang akan ku benci"

☆☆☆☆


Mentari tak pernah lelah dan bosan menyinari bumi dengan cahayanya. Semua orang kembali menjalankan rutinitas seperti hari-hari biasanya, sama halnya dengan gadis polos satu ini, Rayya Keysha. Ia telah siap dengan seragam sekolahnya dan Rambut yang dikuncir satu

Rayya segera turun ke bawah untuk sarapan pagi

"Selamat pagi Ayah, Bunda, dan Kakak-kakak nya Rayya tersayang" Sapanya dengan gembira dan langsung duduk dikursi yang ada disamping Kak Rania

"Pagi juga sayang" Balas Ayah dan Bunda Rayya

"Gausah sok manis, buruan makan tuh sarapan Lo. Keburu telat" pinta Rayn dengan tak santai

Rayn memang senang mencari gara-gara dengan adiknya itu. Tak jarang ia membuat Rayya menangis karena ulahnya. Rayya sering menganggap Rayn musuh buyutannya. Walau sifat Rayn yang demikian, Ia sangat menyayangi adik bungsunya itu begitupun Rayya

"Kak Rayn apaan sih. masih pagi-pagi udah cari masalah sama Rayya. Selalu aja sewot sama apa yang gue lakuin. Kenapa? Sirik yah?"

"Ngapain juga gue sirik sama Lo adeknya Doraemon"

"Trus kenapa sih kak Rayn suka banget bikin Rayya kesel? Mau pingin muka Rayya keriputan yah"

"Maybe"

"Bundaaaa, kak Rayn ngeselinn" rengek Rayya ke sang Bunda yang tengah mengolesi selei strawberry diatas roti

"Rayn, udah dong gangguin Rayya. Kasian adek kamu"

"Ngadu mulu lu bambank"

Rayya yang merasa dibela sama Bunda menampakkan ekspresi bahagianya. Ia menjulurkan lidahnya ke arah Rayn yang duduk tepat di depannya. Rayn yang menangkap Rayya sedang mengejeknya langsung menatapnya dengan sinis

Suatu kebiasan dan bisa dikatakan kewajiban bagi Rayn untuk meracaui sang adik bungsunya itu. Rayya sampe bingung sama kakaknya itu. Kenapa sifat Kak Rayhan dan kak Rania sangat berbeda dengan sifatnya Kak Rayn? Apa kak Rayn anak pungut? Ahh, tapi tidak mungkin. Wajahnya Kak Rayn sangat mirip dengan Ayah. Masa iya anak pungut bisa sama gitu mukanya sama kayak Ayah angkatnya:"V

Setelah selesai sarapan, mereka langsung berpamitan pada Bunda

"Bunda kita pamit dulu yah" Ucap mereka sambil mencium punggung tangan Bunda Secara bergantian

"Ayah juga pamit yah Bun" Sambil mencium kening sang istri

"Hati-hati Yah. Jangan ngebut-ngebut"

"Iya Bunda. Assalamu alaikum"

"Wa 'alaikumsalam"

Kedua mobil sport yang dikemudi oleh Ayah dan Rayn perlahan-lahan berjalan menjauh meninggalkan halaman rumah hingga bentuknya benar-benar tak terlihat lagi

Hari ini Rayya diantar oleh Kak Rayhan. Karena pagi ini Ayah kedatangan client dari luar negeri untuk bekerja sama dengan perusahaannya

*Di perjalanan*

"Ay, kayaknya pulang sekolah nanti Kakak gak bisa jemput. Soalnya kakak harus bawa mobil ini ke bengkel"

"Yahh, trus Rayya pulangnya gimana?"

"Gak bisa naik taksi, Ay?" Tanya Rania, yang duduk di samping kursi pengemudi

"Bukannya gak bisa kak Rania. Tapi taksinya jarang banget ada yang lewat. Kemaren aja Rayya nungguinnya sampe sore tapi gak lewat-lewat juga"

STARLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang