"Skenario Tuhan itu sangat indah dan lucu yaa. Aku manusia es dipertemukan dengan kamu yang manusia kepala batu. Dan anehnya aku sudah yakin kalo kamu akan jadi milikku"
☆☆☆
"Halo"
"Keluar sekarang, gua ada di depan rumah lo!"
Tuuttt..
Telfon terputus secara sepihak. Rayya mengerutkan keningnya. Orang tersebut memutuskan telfon sepihak tanpa basa basi dan menyuruhnya untuk segera keluar rumah. Tapi ia sepertinya mengenal jelas suara orang yang ditelfon itu. Suara itu tak asing lagi ditelinganya
Kedua alis Rayya bertautan, menatap ponselnya dengan rasa bingung,
"Dia dapet nomer telfon gue darimana?"Mengabaikan semua yang mengganjal dipikirannya, Rayya segera bangkit dari duduknya. ia berjalan kearah pintu kamarnya
Clekk
Tangannya belum sampai memegang knop pintu, tapi pintu kamarnya langsung terbuka. Rayya sedikit terkejut. Ia memundurkan beberapa langkahnya. Nampak seorang lelaki yang menurutnya paling nyebelin didunia ini sedang bersandar di depan pintu, siapa lagi kalo Bukan Rayn
"Ngapain Kak Rayn kesini?" Tanya nya tanpa basa basi
"Tuh di depan ada temen lo nungguin" ucapnya santai
"Temen?" Bukan heran sih. Ia hanya ingin memastikan ucapan kakaknya itu benar atau tidak. Karena Rayn terkenal makhluk jail dalam rumah yang hobinya ngusik hidup orang dan booingin orang serumah
"Yap, berjenis kelamin laki-laki, memakai celana jeans berwarna hitam, mengenakan hoodie abu-abu, mengendarai motor ninja berwarna merah dan sedang menunggu diruang tamu ditemani oleh dokter cantik, Rania"
Jelas Rayn seperti menyebutkan ciri-ciri orang hilangRayya terdiam. Terbayang satu nama dibenak nya. Apakah itu dia? Berarti yang nelfon tadi itu beneran dia? Tapi ngapain dia pake jemput segala? Kok dia bisa tau rumah gue?
Rayya mematung didepan pintu, Berbagai partanyaan muncul dibenaknya tentang pria tersebut
"Ay" Panggil Rayn melambaikan tangannya di depan Rayya yang mematung depan pintu
"RAYYA KEYSHA!!" Teriak Rayn tepat di depan wajah Rayya, hal tersebut sukses membuyarkan lamunannya
Rayya segera tersadar dari lamunannya
"Lo ngapain masih diem disitu? Lagi main mannequin challenge Lo?"
"Ngelucu?" Tanya Rayya sinis
"Paan sih. Lo ngapain ngelamun,hah?"
"Bacot Lo. Minggir-minggir kembarannya Raisa Andriana mau lewat" Rayya mendorong tubuh Rayn yang berdiri depan pintu kamarnya agar tak menghalangi jalannya
"Wihh, santai aja dong Bambankk!!"
Rayn menatap punggung Rayya yang sudah menjauh dan mulai tak terlihat lagi
"Sejak kapan Rayya punya temen cowok?"Pikir Rayn yang masih bersandar didepan kamar Rayya
"Ah udahlah,ngapain juga gue pikirin tuh si kepala batu"
"Lah,ini kenapa gue masih berdiri dikamarnya tuh si bocah? Kayak security aja"
Rayn berjalan meninggalkan kamar Rayya menuju Ruang tamu yang ada dilantai dasar rumah
****
"Lo ngapain kesini? Tau alamat gue darimana?" Tanya Rayya sinis yang sudah di ruang tamu tepat didepan Rania dan Reyfan yang sepertinya sedang berbicang-bincang ringan
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLIGHT
Teen FictionSiapa sih yang tidak ingin menjadi Bintang yang memiliki cahaya yang indah dimalam hari? Sebagian orang menginginkan itu. Mengapa cuma sebagian orang? Karena sebagian orangnya lagi lebih memilih menikmati cahaya dan keindahannya dari kejauhan setia...