Please🙏... jangan jadi silent readers yah
Author cuma minta Vote kalian kok. Dan itu gampang banget. Kalian cuma perlu klik bintang yang ada dibawah👇Makasih:)
"Selamat Pagi Sayang"
"Pagi Bunda. Bunda semalem nggak pulang?" Tanya Keysha yang telah bangun dari mimpi indahnya
Bunda menggeleng sembari tersenyum
"Enggak. Bunda jagain kamu"
"Kak Rania dan Kak Rayn nggak kesini Bunda?"
"Semalem kak Rania kesini tapi kamunya udah tidur. Sedangkan kak Rayn lagi sibuk di polsek"
"Yahh--,"
"Nanti Kak Rania bakal balik lagi bawain Bunda Baju"
"Gimana keadaan kamu sekarang? Kepalanya masih pusing nggak? Hidung kamu masih keluar darah nggak?"
Rayya menggeleng "Hidung Rayya udah nggak mimisan lagi, tapi kepala Rayya masih sering pusing"
"Kamu sih bandel dikasih tau. Kalo aja pagi itu kamu dengerin kata Bunda nggak usah sekolah pasti kamu nggak bakal kayak gini"
Rayya mengubah posisinya menjadi bersandar pada brankar
"Iya Bun, Rayya tau Rayya salah. Maafin Rayya yang udah keras kepala dan nggak mau dengerin kata Bunda"
"Lainkali jangan gitu lagi. Ayah sama kakak kamu sampai khawatir dengan keadaan kamu"
"Iya Bunda"
Rayya menoleh ke samping, berniat mengamati isi dari ruangan ini. Namun Tatapannya terhenti pada sebuah Boneka doraemon yang cukup besar yang berada tepat disebelahnya. Sedaritadi ia tak menyadari adanya boneka itu
Rayya mengangkat sebelah alisnya, ia meraih boneka yang masih terbungkus rapi oleh plastik
"Bunda beliin Rayya boneka Doraemon yang baru lagi?" Tanyanya pada sang Bunda yang tengah membuka gorden ruangan
"Boneka doraemon?" Tanya Bunda kembali
Bunda berbalik menatap Rayya yang tengah menatapnya, tangannya memegang boneka besar tersebut
"Oh boneka itu. Itu bukan Bunda yang beliin. Ngapain juga Bunda beliin kamu boneka lagi? boneka kamu aja udah penuhin kamar dan ruang nonton tuh"
"Trus ini dari siapa?" Tanyanya makin bingung
Bunda duduk ke sofa yang berada disamping brankar sembari membuka-buka majalah
"Itu dari temen kamu yang kemaren itu loh" ucap Bunda dengan tatapan yang masih fokus ke majalah ditangannya
"Temen Rayya? Temen Rayya yang mana Bun?"
Rayya makin bingung. Ia terus menatap boneka itu heran. Temen yang mana Bunda maksud? Yang menjenguknya kemaren itu ada 6 orang. Lalu siapa yang Bunda maksud?
"Emm, siapa yah namanya?"
Bunda berusaha berpikir, mengingat-ngingat nama orang yang memberikan boneka itu. Tapi beliau sama sekali tak mengingatnya. Maklum ibu-ibu jadi udah lumayan pikun. Hehehe
"Bunda lupa sayang"
Wajah Rayya berubah cemberut "Yah Bunda, Kok dilupa sih"
"Yah mau gimana lagi sayang, Bunda bener-bener lupa"
"Coba inget-inget lagi dong Bun. Rayya penasaran banget nih sama orang yang udah kasih boneka sebesar ini,mana bagus lagi bonekanya"
"Bunda beneran nggak inget namanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLIGHT
Teen FictionSiapa sih yang tidak ingin menjadi Bintang yang memiliki cahaya yang indah dimalam hari? Sebagian orang menginginkan itu. Mengapa cuma sebagian orang? Karena sebagian orangnya lagi lebih memilih menikmati cahaya dan keindahannya dari kejauhan setia...