PART 7 - "Weekend"

60 6 0
                                    

"Emang harus banget yah menggambarkan rasa cemburu itu dengan emosi? Biar dikira apasih? Cinta mati? Lagian itu cemburu apa obsesi stadium akhir? Nyeremin banget cemburuannya"

☆☆☆



HAPPY READING GUYSS😊

.
.
.
.
.
.
Liana maju selangkah, mendekatkan tubuhnya ke Reyfan, memicingkan matanya dan tersenyum sinis

"Lo suka sama anak baru itukan?" Tanya Liana tiba-tiba

Reyfan terdiam sejenak

"Gak" Memalingkan wajahnya ke arah lain karena Liana sepertinya terus mencari titik kebohongan pada matanya

"Trus kenapa lo lebih belain dia? Kenapa lo gak belain gue? Padahal gue yang lebih dulu kenal sama lo fan. Bukan cewek itu!"

"Gua gak belain siapa-siapa disini. Lu udah marahin dia didepan umum. Lagian apa sifat lu yang childish gitu harus gua belain?"

"Gak belain siapa-siapa? Kenapa lo gak belain gue aja? Gue kan lebih dulu kenal sama lo dibanding cabe itu"

"Emang harus gitu yah, Siapa yang kenal duluan itu yang harus dibela walaupun dia salah? Trus yang nyatanya gak salah dan gak dikenal mesti disalahin, gitu? Childish banget sih pemikiran lu" Reyfan memutar bola matanya kearah lain. Lama kelamaan ia muak menatap wajah Liana yang tiap hari selalu cari sensasi

"Bukan gitu Fan, maksud gue......."

"Gua harus balik"
Reyfan langsung memotong ucapan Liana, ia melangkahkan kakinya dari hadapan Liana. Wajahnya yang datar terselip kekesalan disana. Liana sudah membuat mood nya hancur. Ia sangat benci berdebat. Apalagi memperdebatkan yang semestinya cukup didamaikan

Ia juga sangat malas menjawab pertanyaan kecemburuan Liana. Liana dari dulu tak pernah berubah. Rasa kecemburuannya sudah melewati batas yang wajar sekarang ini. Selalu menerka-nerka dengan sok tau

Wajah Liana terlihat kesal, sorot matanya menampakkan api kebencian, tangan kanannya mengepal kuat

Awas lo Key!!

*****

Minggu pagi yang cerah. Langit terlihat begitu indah. Suara Kicauan Burung-burung seakan menyambut pagi. Matahari pun sudah mulai menampakkan dirinya

Biasanya hari minggu pagi sebagian orang gunakan untuk bermalas-malasan. Tapi berbeda dengan seorang Rayya Keysha.
Rayya bangun lebih pagi. Padahal hari ini tidak ada jadwal Bimbel, atau pun latihan karate

Jam Doraemon yang ada di meja masih menunjukkan pukul 06.00, Rayya sudah bangun dari mimpinya. Ia Merapikan tempat tidur dan menyusun rapi boneka-boneka doraemonnya

Menggulung rambut panjangnya keatas hingga nampak leher jenjang putihnya lalu berjalan ke arah balkon kamarnya, menghirup udara pagi yang segar, memandang langit yang cerah dan berawan

"Udaranya seger banget sih" Gumamnya dengan memejamkan kedua matanya, merasakan segarnya udara pagi yang belum tercampur dengan polusi

"Ke dapur ah. Sekali-sekali buat sarapan untuk yang lain" Ujarnya sumringah

Rayya segera turun ke dapur yang letaknya berada dilantai dasar rumah

Sesampainya di dapur, ia langsung menuju ke meja dekat kompor, "Masak apaan yah?" Tanyanya bingung pada diri sendirinya

"Buat nasi goreng dan telur dadar aja kali yah. Lebih simple" Gumamnya

Ia berjalan ke arah kulkas mencari bahan makanan. Ia mengambil 2 butir telur, Cabe, tomat, bawang, dan bahan tambahan lainnya.
Tak lupa ia juga mengambil nasi di magic com untuk digoreng

STARLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang