AUDIERGA

2. Girls Gang

"3... 2... 1..."

"Eh! Bentar bentar, kayanya gini aja deh,"

"Huh, okay, udah?"

"Udah, hehe,"

"3.. 2.."

"Eh tunggu dulu! Poni gue lebih cocok miring kanan atau kiri?"

"Terserah,"

"Emmm, kanan aja kali ya,"

"Udah?"

"Okay!"

"Tiga, dua, saaaa-tu!"

Cekrek.

"Huh, akhirnya,"

20 menit mereka habisnya waktu istirahat nya dengan berfoto ria. 3 gadis hits disekolah yang sedang duduk di meja kantin paling tengah, seolah ingin selalu menjadi pusat perhatian.

Cantik, Pintar, Kaya, Elegan.

Itu cukup menggambarkan betapa dikagumi nya mereka di sekolah ini. Mereka adalah,

Chelsea Amanda, kelas XII IPS 2

Devaza Anandita, kelas XII IPS 2

Dan, terakhir, Fellycia Angeline, kelas XII IPS 1.

"Bagus kan?"

"Iya! Yeay!"

"Thanks, Dev, lo jago tentang photography. So talented!" seru Chelsea.

"sa ae lo, bilang aja biar gue terus yang foto!"

"HAHAHAHA" tawa mereka pecah saat itu juga.

"permisi," seseorang menahan tawa mereka dengan tiba-tiba datang di hadapan mereka.

Chelsea, Devaza, dan Felly kebingungan akan kehadiran gadis ini, "Dia siapa?" bisik Felly.

"Mana gue tau," balas Devaza.

"ada apa ya?" tanya Chelsea dengan mengerutkan dahi nya.

"Emm. Ini, gue, cuma mau tanya," ucap gadis itu.

"Tanya apa?" ujar Devaza.

"Kelas XII IPA 2 dimana ya?"

"Oh!" mereka saling menatap satu sama lain, yang berarti sudah tahu apa yang harus mereka lakukan.

"Sini, sini. Duduk dulu aja, masih jam istirahat kok. Nanti kalo udah bel gue kasih tau kelas lo itu, okay?" bujuk Chelsea, sedangkan kedua temannya hanya menebar senyum.

"Tapi--"

"Lo belum punya temen kan? Sama kita aja, daripada sendirian?" tawar Deva, panggilan akrab Devaza.

"O-Okay," gadis itu menerima tawaran mereka untuk duduk bersamanya, ia benar-benar menjadi pusat perhatian siswa lain, karena beberapa alasan:

Pertama, Ia siswa baru di PRATAMA BAKTI

Kedua, Ia langsung bisa bergabung dengan Geng ter-Hits di sekolah ini.

"Jadi, lo pindahan dari mana?" tanya Felly memulai pembicaraan.

"Dari--"

"Jam tangan lo bagus," potong Chelsea dengan penuh senyuman.

"Thank you,"

"Oiya, nama lo siapa?" tanya Deva.

"Audie Marcellia Stephenson, kalian bisa panggil Audie aja,"

"Okay! Audie, welcome!"

Audie sedikit mengerutkan alis nya, pertanda tak mengerti apa arti dari kata 'welcome'