Episode 12

12K 272 5
                                    

Mereka sampai puncak , nisa hanya terduduk tidak jauh dari vila, ternyata di belakang  vila ada sebuah danau , nisa meringkuk sambil memeluk kedua kakinya .

"sendirian aja neng"
Nisa berbalik dan ternyata ada niko yg berdiri d bealakangnya .
"apaan sih lo bikin gue kaget aja"
"udah sebuh belon?"kata niko sambil duduk d samping nisa .

"belum , masih sakit nih"
"wah harus d amputasi"
"gue bunuh lo"
"iya , coba liat"
Nisapun memperlihatkan kakinya .

"wah parah , kok merah ?, kalo gak di obatin bisa biru"
"beneran?"
"iya"
"haaah , biarlah ntar aja"
"oiya lo gak cari kamar?"
"nggak "
"nanti gak kebagian"
"bisa tidur ama lo lah"
"waaahhh"
"gak jadi pikiranlo di sapu dulu sana biar gak kotor"
"hehehe"

Izal berjalan² ke dalam vila , sebenarnya dia sedang mencari nisa , saat keluar dia mendengar ceditan nisa yg kesal.

"aaaaa!!!, lo mah gitu"
Izal segera berjalan menghampiri arah suara tersebut dan melihat nisa sedang menjampak rambut niko sambil marah² , izal hanya terdiam dan kembali ke dalam vila .

Malam pun tiba , mereka sedang makan malam , nisa duduk d samping niko dan amel , sebenarnya nisa duduk di antara niko dan amel.

Di meja makan , banyak yg berpasangan dan pacaran ,  tapi yg paling ribut adalah mereka bertiga .
Nisa duduk pas di depan izal , dan di samping izal adalah sri , nisa terus saja mengubur amarahnya sambil bermain dengan niko dan amel dan menghiraukan tatapan izal.

"nik makan deh nih enak"kata nisa dan nisa menyuapi niko walaupun sambil menyomot makanan lain.

"amel , lo juga rasain deh enak tau"nisa menyuapi amel dan amelpun menyuapi nisa .

"woy , ini lebih enak coba kalian berdua mangap"kata niko , amel dan nisa pun menbuka mulutnya dan langsung di suapi oleh niko .

Izal sudah tidak tahan dengan itu diapun berdiri dan berjalan ke atas meninggalkan mereka yg sedang makan.
Niko dan nisa hanya bertatapan sambil kebingungan .

"nik , kayaknya ada yg marah deh"
"lo sih"
"diem lo"

Setelah mereka selesai makan , mereka pun bebas , ada yg menonton tv , tidur , dll .
Nisa lebih memilih ke teras menyusul izal , dan benar izal sedang melamun terdiam malihat danau.

"hai zal kamu ngapain?"
"gak , oiya nis aku mau tanya?"
"apaan?"
"apakah , kamu gak pernah nerima cintaku karna udah ada cowok lainya?"
"ngomong apa sih "
"kamu sama niko kan , aku udah tau itu , masa cuma temen pake suap , tiap hari sama niko"
"owh itu , Niko!!!"

Nisa berteriak , dan niko keluar sambil membawa kopi di tangannya.
"apaan?"
"nih ada yg kepo"
"owh , ceritain aja nis semua biar gak ada rahasiaan"

"tuh , rahasia apa , benarkan kalo kamu mencintai orang lain"
"tenang dulu aku jelasin , kamu salah paham "
"salah faham apanya , udah jelaskan kalo kalian itu ada apa² , udah lah gue capek"
"zal dengerin dulu ,oke kalo lo mau gue dan lo "

Izal berjalan masuk dan sebelum masuk iza terhenti oleh niko yg berdiri menghalang pintu .

"minggir lo"
"woy² satai , dengerin dulu"
Izal beralik dan melihat nisa yg sudah sangat kesal.

"oke kalo lo maunya gitu zal , lo gak pernah dengerin gue kan?"
"apa maksud lo gk pernah dengein, seharusnya lo nis yg gak pernah dengerin"
"oke kalo lo maunya gini , fine gue bilang semua , gue ama niko itu sodara , dia adalah kakak keponakan gue emang lo gk mikir nama kita agak mirip nisa , niko  hah seharusnya lo mikir , setiap lo sama cewek lain , niko yg selalu ada untuk gue , dia yg memfoto dan memberitau bahwa lo sama seorang cewek , di restoran , di supermarket , dan sekarang gue liat dengan kepala gue sendiri , oke fine hanya itu gue mau pergi , jangan bicara apapun mengerti lo Faizal , bang niko tolong halangi dia betemu dengn gue sampai pulang nanti"

My Teacher Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang