Three

577 93 16
                                        





Hari ini, Seulgi siap-siap mau ke pesta ulang tahunnya Kim Taehyung. Dia sibuk memilih pakaian terbaik dan yang akan membuatnya lebih kelihatan cantik.

"Wan, yang ini atau ini?" Dia bingung sambil memaksa Seungwan untuk melihat ke arahnya.

"Both, dua-duanya cantik." Seungwan meracau sambil tetap melihat ke arah handphonenya.

"Ya udah, ini aja ya."

"Both,"

Keduanya pun keluar kamar dan berpamitan ke ibunya Seulgi.

"Niel, Lo ga jalan?" Tanya nya pas Daniel masih membenarkan kerah kemeja di depan kaca ruang tengah. Daniel melirik ke arah jam dinding.

"Bentar lagi Kak."

"Ya udah, berarti gue pergi duluan ya. Lo ada uang kaga buat naik taksi?"

Daniel menelan ludah dengan wajah datar. "Bocah kali, ya adalah. Lagian gue juga ditebengin. "

"Ya bagus deh. Gue jalan ya."

Ketika Seulgi melewati pintu, dia terkejut sampai berhenti mendadak dan Seungwan menabrak tubuhnya dari belakang.

"Njir. Yang bener dong jalannya, poni gue rusak ini."

"Eekhmm... Maaf." Seulgi jadi mendadak formal.

"Nape lu?"

"Ga papa."

Seungwan berjalan santai sampai dia melihat apa yang tadi juga pasti diliat sama Seulgi.

"Buset. Eh Jim, elu ya?" Seungwan kebiasaan kalau sudah ketemu Jimin kaya ketemu adeknya.

Jimin berbalik dan tersenyum. "Iya gue, apa kabar lu?" Dia ngelirik ke Seulgi yang langsung masuk ke garasi.

"Baik, lama ya ga ketemu. Gebetan Lo mana?"

"Ada kok. Gue anter Daniel dulu, baru jemput dia." Katanya, dengan suara yang sengaja di besar-besarkan. Mudah-mudahan kedengaran sampe garasi.

"Lo sama bg Yoongi apa kabar?"

"Ah males gue sama dia Jim, pengangguran. Kerjanya molor mulu, anak gue mau dikasih makan apa entar?"

"Ya kan bg Yoongi baru wisuda kemarin."
Mereka masih ngobrol santai sampai Seulgi manggil melalui klakson mobilnya.


"Jim, gue duluan. Nanti balikin lagi Adek gue ke rumah." Jimin langsung boleh ke orang yang duduk di jok kemudi. Cewek yang tadi pakai dress biru muda selutut dan rambut yang diikat tinggi serta paket anting perak panjang.

"...gue pasti sering balik ke sini kok."

"Hah?" Seulgi teriak karena Jimin ngomong. Bisik-bisik.

"Hati-hati." Kata Jimin sambil melambaikan tangannya.

"Sip."


Sesampainya di lokasi pesta, mereka mendekat ke Taehyung yang sudah cakep mengenakan jas, rapi dan tentunya makin tampan.

"Tae, selamat ya." Seulgi mengulurkan tangannya lalu cipika, cipiki.

"Selamat Tae, moga panjang umur dan panjang juga itunya," Jungkook meluk Taehyung.

"Itunya apa bgst!?" Taehyung emosi karena Jungkook ngelantur, kan dia malu ada Irene di sampingnya.

"Ia Kook, lu kalau mau ngomong gituan bisik-bisik aja." Geram Seulgi.

"Ih apa sih? Orang maksud gue panjang juga itu, kebahagiannya." Semua cuma senyum pasrah. Jungkook emang kek bajaj.

Jungkook, Seungwan dan Seulgi menjauh. Mereka mencari tempat tongkrongan sendiri.

"Ngga jadi nih sama bg Ebum?"

"Najis banget sih Kook, biasa aja kali. Jaebum!" Geli Seulgi, Jungkook cuma cengar-cengir ga jelas.

"Hai kak, lama ya gue hehe." Daniel datang bersama Jimin, dan --- pacarnya.


Seulgi tersenyum sebentar. Lalu buang muka. Kok dia mual, enek? Cewe nya Jimin tunanetra kali ya, masa harus banget meluk lengan kaya begitu.

"Wan, ini cewe gue yang gue ceritain tadi." Kata Jimin, ngasih taunya ke Seungwan liatnya ke Seulgi.

"Hey, whatsup beautiful girl." Ucapnya santai sambil nyalamin.

"Siapa namanya Jim?" Seungwan coba senyum paling manis. Jungkook ga peduli, sama kaya Seulgi yang pura-pura makan kue yang ada di meja.

"Kenalin, nama aku Chenya, Kang Chenya."

Pfttt


"Maaf Jim, gue boleh ngakak gak?" Setelah itu Seungwan ketawa kuat-kuat. Perutnya sakit karena tingkah laku pacar Jimin yang lucu. "...Lo Nemu dimana yang kaya gini?"

"Haha Gimana baik kan? Pastinya cantik dong dari yang kemarin."


Tangan Seulgi langsung berhenti milihin kue yang tidak asem. Karena dari tadi rasanya kue yang di atas meja ngga ada yang manis. Kemarin? Itu dia kan? Kurang ajar si Jimin, minta tabok.


"Gue, Kang Seulgi, gadis yang kemarin." Katanya dengan percaya diri. Jimin nahan ketawa dan bangga karena sifat berani Seulgi. Dia memang jadi mantan kebanggaan Jimin, selalu.

"Kemarin? Apa sih kak, aku tidak mengerti." Bisik Chenya pada Jimin. Tangannya masih bergelayut manja. "...kalian bahas apa?"


Seulgi masih setia mengulur tangannya dan Chenya menyambut. "...iya, aku Kang Chenya. Kakak cantik sekali."


Seulgi tersenyum smirk lalu melepaskan tautan tangan mereka.

"Gue Jungkook. Adeknya Seulgi,"

"Ne, saya Chenya."


"Niel, Jinhwan mana?"


"Jinhwan Hyung?  Kaga tau." Daniel dari tadi yang fokusnya cuma sama makanan terpaksa berbicara dengan mulut penuh.


"Niel, Jinhwan  temen lu ya?" Tanya Seulgi, dia sibuk mencari Daniel yang gerak sana-sini berpindah meja.

"Iya kenapa?" Jimin yang nyahut.

"Iya kak. Temen gue, kenapa emangnya?" Sahut Daniel, dia mengelus perutnya yang kekenyangan.

"Kaga, tadi pagi ada yang nelpon  dan bilang mau jemput gue katanya namanya Jinhwan,"


Ada yang mengumpat dalam hatinya dan bersiap mukulin si Jinhwan.





***

Just fiction, buat happy-happy. Moga kehibur

MANTAN✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang