Kenangan tetaplah kenangan, meskipun kamu kehilangan orangnya. Tetapi, kamu tidak akan bisa kehilangan kenangan tentangnya.
🦋
Karena sudah puas bermain dengan hpnya. Ashel segera memasukkan hpnya ke dalam tas. Saat Ashel menghadap ke arah depan, ia baru tersadar jikalau sedari tadi Farel tengah menatapnya dengan tatapan serius.
Gue nggak salah lihat kan? mana doi pake senyum-senyum lagi. Meleleh aku bang.
"Kenapa sih ngelihatinnya gitu banget? ada yang salah ya?" ucap Ashel gugup.
"Enggak kok, gue cuma pengen ngelihatin wajah lo yang cantik," ucap Farel.
Deg
"Eh? Apaan sih nggak jelas!" jawab Ashel-malah salah tingkah.
"Gue jadi pengen cubit pipi lo deh Shel, habisnya udah merah banget kayak tomat hahaha." Setelah mengatakan itu Farel tertawa puas setelah berhasil mengerjai Ashel.
"Ih apaan sih!!"
Tak lama kemudian makanan yang kami pesan datang dengan selamat. Tak lupa senyuman merekah pelayan yang tadi. Ini kenapa mbaknya senyum terus dari tadi? Kaga pegel napa.
Sumpah ini makanan dari covernya aja udah kelihatan enak banget. Jadi nggak tahan pengen buru-buru ngabisin.
Setelah pelayan yang mengantar makanan pergi-setelah ketahuan mencuri-curi pandang ke arah Farel. Ashel segera mengambil sumpit di samping kanan piring. Setelah itu ia melahap semua makanan sampai ludes tak tersisa.
Mumpung gratis hehe.
"Pelan-pelan kali makannya," ucap Farel mengingatkan.
"Salahin tuh makanannya, kenapa enak banget hehe" tutur Ashel jujur dan segera melanjutkan makannya.
"Oh iya, habis makan nanti gue langsung anter lo pulang ya. Soalnya tadi gue belum izin ke Bimo kalau gue ajak lo makan dulu," ucap Farel.
"Hmm," gumam Ashel sambil melanjutkan acara makan-makannya.
Sesampainya di depan rumah Ashel. Farel segera berpamitan karena ia harus langsung pulang kerumahnya karena akan ada acara keluarga.
"Shel, maaf sebelumnya gue mau langsung cabut aja," ucap Farel.
"Bener nggak mau mampir dulu?" tanya Ashel kepada Farel.
"Besok aja deh, sekarang gue mau ada acara soalnya,"
"Yaudah, hati-hati." Setelah mengucapkan kalimat tersebut Ashel segera membuka pintu mobil Fareel.
"Jangan ngambek dong, ntar gue chat deh," ucap Farel malah mengedipkan sebelah matanya, yang berhasil membuat pipi Ashel bersemu merah.
"Apaan sih, orang nggak ada yang ngambek juga!" elak Ashel, langsung masuk kedalam rumahnya karena takut jika Farel melihat acara saltingnya.
Ashel merasa senang karena ia dengan Farel bisa semakin dekat. Bimo bilang kalau Farel adalah lelaki yang baik, humoris, dan penyayang. Itu semua benar adanya, buktinya sedari tadi ia merasa nyaman berada di dekat Farel. Meskipun Farel langsung pamit pulang kerumahnya-untuk acara keluarga setidaknya ia mengatakan akan mengirimkan pesan untuk Ashel.
🦋
Hari ini adalah hari Rabu. Entah karena apa kali ini Ashel telah siap bahkan telah lengkap dengan seragam sekolahnya yang sudah rapi. Ia segera pergi menuju ruang makan yang terletak di lantai satu dengan senyum yang sangat merekah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [REVISI]
Teen FictionTentang Vito dan Ashel yang kembali bersatu. Sebenarnya mereka saling mencintai. Tetapi, jika takdir berkehendak lain, mereka bisa apa? [Pehatian! Cerita ini akan sedikit aku rombak dari awal mulai dari alur, cast, endingnya] Since at 05 Desember 2...