Ada satu kesalahan orang yang sedang dikejar, ia selalu menganggap bahwa ia akan selalu dikejar dan dicintai oleh orang yang mengejarnya.
🦋
"Woi bangun elah dekk," ucap Bimo saat memasuki kamar Ashel.
"Hoammmm," gumamnya.
"Ini bocah tidur apa pingsan sih, mana nggak ada gerak sama sekali," ucap Bimo-malah menggoyang-goyangkan tangan Ashel. Lalu, menepuk-nepuk pipi adeknya itu supaya terbangun.
"Shel, bangun dong. Mau diajak makan malem diluar sama papah mama," kata Bimo masih mencoba bersabar dan masih tetap menepuk-nepuk pipi Ashel.
Dengan sigap, Ashel langsung terbangun dan bergegas lari menuju ke kamar mandi.
"IYA BANG, TUNGGU SEBENTAR GUE MAU CUCI MUKA DULU!" teriaknya dari dalam kamar mandi.
"Busett dah maghrib-maghrib gini teriak-teriak aja lo, dasar setan alas!" umpat Bimo lalu meninggalkan kamar Ashel.
Di lantai satu semuanya telah bersiap-siap untuk pergi. Bahkan juga ada Hani serta Satria, calon suami Hani. Mereka berdua juga diundang untuk bergabung menikmati makan malam bersama-sama.
"Gimana adek kamu, Bim?" tanya Claura, mamanya.
Bimo mengendikan bahunya lantas, "Lagi cuci muka katanya, ma."
🦋
"Gue pakai baju apa astaga? Tadi gue lihat Bang Bimo pakai baju bagus. Gue pakai ini aja deh," ucap gue saat menemukan pakaian yang cocok dipakai untuk dinner malam hari ini.
Yah, hari ini gue cuma menggunakan dress selutut berwarna peach. Sling bag kecil berwarna putih, serta sepatu sneakers berwarna putih bermotif bear cokelat. Begitulah outfit yang sering gue pakai saat keluar bersama keluarga. Seperti malam hari ini.
Seusai berdandan, gue langsung keluar kamar dan tak lupa menutup pintu kamar, setelah itu bergegas berjalan kecil menuju ke lantai satu. Gue lihat semuanya sudah berkumpul. Kelihatannya mereka tinggal nunggu gue, "Maaf ya, udah bikin semuanya nunggu."
"Iya nggak apa-apa, yuk kita berangkat," ucap mama sambil menggandengku menuju teras depan rumah.
Mama, Bang Bimo, dan gue berangkat menggunakan mobil papah. Sedangkan Kak Hani dan Bang Satria naik mobil Bang Satria. Kami berangkat menuju restaurant dekat Mall Plaza.
"Ma, dalam rangka apa nih kok tumbenan banget dinner bareng?" tanya gue penasaran. Tidak biasanya mama mengajak kami. Apalagi sampai ada kak Hani dan Bang Satria. Pasti ada sesuatu.
"Ada deh, kamu pasti tau nanti," balas mama membuat gue semakin penasaran.
Apa gue mau dijodohin ya? Biasanya cerita wattpad kebanyakan begitu.
Selang beberapa menit diperjalanan. Seperti biasa karena jalanan sedikit macet, apalagi mala mini adalah malam minggu. Sekarang kami telah sampai di Damian Restaurant. Katanya sih, ini restoran punya temen bisnis papah.
Setelah keluar dari mobil, kami langsung memasuki restoran tersebut. Mama memilih tempat duduk ditengah-tengah dekat panggung music. Kemudian datang beberapa pelayan.
"Silahkan ini menunya" ucap pelayan tersebut seraya memberi kami semua buku menu satu persatu.
"Ma, Ashel nurut aja makanan pesanan mama" bisik gue ke mama, bukan tanpa alasan sih. Melihat tulisan menu yang sangat banyak malah bikin gue tambah bingung mau pilih apa.
"Ma, Bimo mau 2 porsi ya hehe," ucap Bang Bimo. Gue yakin dia belum maksi.
"Iya, Bim. Mama sudah tau kok," jawab mama dengan senyuman hangatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/169816399-288-k856426.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [REVISI]
Teen FictionTentang Vito dan Ashel yang kembali bersatu. Sebenarnya mereka saling mencintai. Tetapi, jika takdir berkehendak lain, mereka bisa apa? [Pehatian! Cerita ini akan sedikit aku rombak dari awal mulai dari alur, cast, endingnya] Since at 05 Desember 2...