Tangan indah Jenny tampak menari-nari di atas tuts piano. Alunan merdu tampak mengalun memenuhi ruangan yang ia tempati saat ini. Siapapun yang mendengar alunan yang ia mainkan pasti akan langsung jatuh cinta dengan lagunya. Nada yang lembut seperti alunan musik romansa cinta, akan tetapi di lain sisi juga terdengar seperti kisah cinta tragis yang memilukan.
Sebuah tangan kekar tiba-tiba melingkar di perut Jenny, membuat Jenny menghentikan permainan pianonya sejenak. Walaupun ia tahu benar itu tangan siapa, Jenny tetap menoleh untuk melihat sosok yang melingkarkan tangan di perutnya itu.
Senyum manis serta semburat kemerahan muncul di wajah Jenny ketika orang tersebut dengan lembutnya mendaratkan kecupan hangat di dahi serta pipi Jenny.
"Kamu masak apa hari ini, istriku?" Tanya orang tersebut dengan nada manja.
"Julian, berhenti menggodaku."
"Apa? Kamu memang istriku, 'kan?"
"Diam atau aku pukul."
"Iya sayang iya. Aku diam. Apa sih yang gak aku turutin untuk istriku yang tercinta ini?" Goda Julian sembari berlari kecil meninggalkan Jenny di belakangnya, karena ia tahu Jenny akan mengamuk.
"MENYEBALKAN! JANGAN LARI! SINI KUPUKUL!"
Begitulah kisah mereka. Akhir yang sangat indah. Meski memang tampak sedikit berbeda dari pasangan harmonis biasanya, namun hubungan antara Jenny dan Julian benar-benar tulus. Kisah mereka memang berakhir di sini, tapi sebenarnya, kisah mereka yang sesungguhnya baru saja dimulai.
End.
Kalau mau tau kelanjutan cerita ini, bisa cek di akunku ya. Judulnya "After Getting Married."
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi Pembawa Petaka (Revisi) ✔
Fanfiction[Rombak Total!] JUDUL SEBELUMNYA : LOVE STORY JENKOOK Jika kamu diberikan dua pilihan : 1. Menemani seorang yang sangat kita cintai namun ia sangat berbahaya bahkan untuk nyawa kita sendiri. Atau 2. Dipaksa untuk menikahi sosok yang sifatnya...