9

661 80 1
                                    

NOTE : Saya tidak bisa menghindari yang namanya typo! Jadi untuk alasan ini saya minta maaf.








❄❄❄❄❄

❄❄❄

Kim jaejoong tak langsung pulang saat itu, ia masih berdiri di depan pintu gerbang kediaman jung,  dari tempatnya berdiri ia bisa melihat dengan jelas jendela kamar yang berada di lantai dua.

Itu kamar yunho!

Jendela yang di biarkan terbuka lebar membuat tirai berwarna abu-abu gelap melambai-lambai karena tertiup angin, membuat apa yang ada di dalam sana nampak sebagian oleh jaejoong.

Memandang dengan tatapan nanar dan lelehan air mata, seolah-olah di sana ada seseorang yang mampu menenangkan hatinya, haruskah ia menyerah sekarang? Haruskah ia mengorbankan cintanya demi masa depan yunho? Cinta yang baru seumur jagung namun mampu membawa seluruh hidupnya?

Mengapa  cintanya  harus di ukur dengan harta dan kasta?

Mengapa harus  cintanya yang  di korbankan?

Kenapa ini semua tidak adil baginya, apa salahnya jika ia mencintai yunho?

Ia hanya mencintai seorang yunho, namja labil namun penuh kasih sayang dan perhatian.

Namja egois yang selalu menjaganya dan memeluknya penuh kehangatan

Namja arogant dan otoriter namun selalu menomor satukan dirinya,  terlepas ia adalah seorang jung.

"Yunho mianhae "

Ia tahu bukan hanya ia yang akan tersakiti nanti namun juga namja yang sangat di cintanya itu.

Melangkahkan kakinya dengan berat hati,  ini adalah keputusan tersulit yang pernah ia ambil semua demi kebahagiaan yunho kelak.

"Tidak apa-apa kim jaejoong, semua demi masa depan yunho!! " mencoba menguatkan hatinya sendiri walaupun sedari tadi airmatanya terus berjatuhan.

Sesampainya di rumah jaejoong tidak melihat keluarganya yang biasanya bercengkrama di ruang  keluarga, di lihatnya jam dinding yang menggantung di atas televisi ternyata sudah menunjukan pukul 22:45.

"Sudah hampir tengah malam rupanya, pantas saja sepi! " kepalanya pening akibat lelah menangis sepanjang jalan pulang.

Tenggorokan nya kering dan  hidungnya mampet serta memerah akibat terlalu banyak di gosok.

Ceklek

Blam

Brukk

Menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur, mengangkat sebelah tangannya seolah hendak meraih ornamen-oernamen bintang  yang tergambar di langit-langit kamarnya.

"Kau terlalu jauh untuk ku gapai yunho!!! " entah pada siapa dia berbicara, ia terlalu banyak meratapi nasib cintanya yang akan segera kandas hingga tak terasa rasa kantuk dan lelah segera mengantarkanya ke alam mimpi?

Semoga ini hanya mimpi!!



Esoj harinya

05:40 pm.

Winter love(don't eat sql) end✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang