9 : Our Memories

577 84 5
                                    

"Duh udah gak ada bis lagi"

Kamu melihat jam tanganmu. Kamu jadi pulang larut karna gurumu memberi tugas tambahan.

Dan ya... Saat ini hujan deras. Lengkap bukan?

Perut lapar, tidak ada kendaraan pulang, ponselmu mati, hujan deras dan disinilah kamu sekarang.

Di halte dan berharap ada transportasi.

"Apa gue nerobos hujan aja ya? Tapi jarak rumah sama sekolah kan lumayan jauh. Bodo ah, gue lari aja."

Karna sudah menunggu lumayan lama. Kamu tidak memiliki pilihan lain selain berlari.

Butuh waktu hingga 15 menit untuk kamu sampai dirumah.

Kamu sering menjuarai perlombaan lari. Tidak heran larimu benar-benar cepat.

Sesampainya dirumah, kamu langsung mandi dan mengganti pakaianmu.

"Haachuuu!!"

Kamu terus-terusan bersin. Dari kecil kamu memang tidak bisa terkena air hujan.

Bahkan gerimis saja bisa membuatmu demam 3 hari.

"Haaachuuu!!"

Ya sekarang kamu menyesali pilihanmu.

"Gue minta ijinin Hyunjin aja lah"

Kamu baru teringat ponselmu mati.
Kamu mengecasnya dan banyaknya notif masuk membuatmu terkejut.


23 missed call from Hwang.
52 message from Hwang.


Hyunjin menghubungimu.
Ia pasti tau kamu pulang larut hari ini, ditambah hujan deras.

(Y/n) :
Hyunjin...

(Y/n) :
Boleh minta tolong gak?

(Y/n) :
Kalo misal besok gue gak masuk, tolong ijinin ya:)

(Y/n) :
Gue kehujanan tadi. Jadinya bersin-bersin mulu.

Hwang :
Sakit? Udah makan tapi?
Mau gue bawain yang anget-anget?

Hwang :
Tadi gue chat, gue telpon. Tapi gak diangkat. Gak dibales:'(

(Y/n) :
Maaf, tadi hape gue mati.

(Y/n) :
Gak usah. Gue gak mau ngerepotin

(Y/n) :
Udah malem lagian.

Read.

Kamu tersenyum.

Hyunjin memang selalu peduli padamu. Kadang kamu jadi merasa tidak enak karna perlakuan Hyunjin.

Tapi juga tidak ingin Hyunjin berpikir bahwa kamu hanya memanfaatkannya saja.

Sebisa mungkin kamu tidak merepotkannya. Tapi Hyunjin selalu jadi orang pertama yang kamu hubungi ketika kamu merasa kesulitan.

Ding dong!

Bel rumahmu berbunyi.
Kamu dengan cepat langsung membuka pintu.

"Iya-"

"Nih"

"Hyunjin?"

Hyunjin kini didepan pintumu dengan plastik ditangannya.

Kamu menyuruh Hyunjin duduk, sedangkan kamu mengambil minum.

"Nih gue beliin sup. Biar anget"

Kini Hyunjin beranjak kedapurmu dan membawa mangkuk.

"Makan dulu. Pasti baru pulang kan? Makanya punya hape tuh pastiin on. Bukan buat oppa-oppa an mulu."

Kamu hanya menunjukan cengiranmu.
Kamu memang lupa mencharger ponselmu dan bateraimu habis karna menonton idolamu.

"Haachuu"

Untuk kesekian kalinya kamu bersin.

"Habis makan istirahat geh. Mukanya udah pucet gitu. Lain kali jangan lupain makan ya, biar gak sakit."

Ucap Hyunjin sembari mengacak rambutmu pelan.
Kamu hanya mengangguk.

Sembari menunggu makanmu habis, Hyunjin menyalakan TV.



Polisi akhirnya menemukan pelaku penembakan yang terjadi beberapa tahun lalu di Sydney.

Motif dari penembakan ini belum diketahui.

Polisi kembali menyelidiki-


Kamu merebut paksa remot dari tangan Hyunjin dan langsung mematikan TV.

"Kenapa dimatiin sih?"

Kamu tidak menjawab pertanyaan Hyunjin. Kamu hanya menaruh mangkuk yang isinya tinggal setengah.

Kamu menyandarkan tubuhmu di sofa.

"Elu kenapa?"

"Gapapa. Gue- gue mau istirahat aja. Makasih Jin"

Kamu langsung berlari kekamarmu meninggalkan Hyunjin yang masih menatapmu kebingungan.



Hyunjin's side.

"Kenapa dimatiin sih?"

Hyunjin terlihat agak kesal karna acara yang baru saja ia tonton, (Y/n) matikan.

"Elu kenapa?"

Ucap Hyunjin saat melihat (Y/n) menyenderkan tubuhnya ke sofa dengan helaan nafas berat dan wajahnya menunjukan kesedihan.

"Gapapa. Gue- gue mau istirahat aja. Makasih Jin"

(Y/n) berlari menuju kamarnya. Hyunjin hanya menatapmu bingung, tapi tidak lama ia menyusul (Y/n) ke kamarnya.

Tok! Tok!

Sebelum masuk, Hyunjin mengetuk pintu kamar (Y/n)

Tidak mungkin kan ia langsung masuk kekamarnya?

"(Y/n) gue masuk ya?"

Namun tak ada jawaban. Hanya terdengar isakan tangis.

"(Y/n).... Kenapa nangis?"

Hyunjin duduk disebelah ranjang (Y/n) yang tengah menangis.

"Jin..."

"Ya?"

"Gue hikss... Gue-"

Hyunjin memeluk (y/n), mencoba menenangkan perempuan itu.

"Istirahat aja ya? Gue ambilin air anget buat ngompres. Badan lu panas"

Hyunjin membantu gadis itu berbaring dan pergi mengambil air hangat.

Namun tidak sampai 10 menit Hyunjin pergi, (Y/n) sudah terlelap.

Hyunjin tersenyum melihat wajah damai (Y/n) yang tengah tertidur.
Tangannya terulur mengusap pelan rambut (Y/n) dan mulai mengompres kening gadis manis disampingnya.

"Gue harap... Semua kenangan itu bisa kembali"

.
.
.
.

Kenangan apa hayooo??

I Am Not Me❌Seo ChangbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang