12 : Sunnie

577 75 5
                                    

"(Y/n)... Lu gapapa?"

Seungmin menepuk pundakmu pelan karna merasa tidak mendapat respon darimu.

"H-hah?"

Seungmin tersenyum kecut. Kamu jadi merasa bersalah karna tidak mendengarnya bercerita.

"Ma-maaf, gue gak dengerin cerita lu"

Seungmin hanya tersenyum lalu mengusap pundakmu perlahan.

"Gapapa. Pasti lagi banyak pikiran ya?"

Kamu hanya mengangguk lemah.

"Mau cerita?"

Kamu menatap Seungmin.
Haruskah kamu menceritakannya pada Seungmin?

"Ini tentang Hyunjin..."

---

Hyunjin's side.

"Hyunjin fokus!"

Changbin melemparkan bola basket yang ia pegang ke arah Hyunjin.

Pria itu nampak tidak fokus dari tadi, membuat yang lainnya kesal karna merusak permainan.

"Ma-maaf"

Hyunjin melangkah menjauh dengan wajah yang nampak terlihat bingung dan sendu.

"Semuanya istirahat dulu! 15 menit!"

Ucap Chan lalu menghampiri Hyunjin yang tengah mengacak rambutnya frustasi.

"Kenapa sih? Ada masalah? Cerita aja"

Hyunjin hanya tersenyum, Hyungnya itu selalu tau jika ia ada masalah.

"Kak, lu inget kan gue pernah cerita tentang perempuan yang kehilangan ingatannya karna kecelakaan? Dia inget semuanya, kecuali gue"

Chan hanya mengangguk. Ia tidak ingin memotong ucapan Hyunjin. Chan akan menunggu Hyunjin hingga ia selesai berbicara.

"Dia... (Y/n). Gue cerita semuanya, tapi reaksi dia bikin gue agak takut. Dia ngerasa gue cuma ngada-ngada dan cuma imajinasi gue aja. Semua yang gue ucapin itu cuma kebetulan"

Hyunjin menunduk. Chan hanya menepuk bahu kawannya itu.

"Dia cuma shock aja. Cukup kasih dia waktu, kalo dia udah tenang. Coba ajak dia ketempat yang pernah kalian datengi dulu, tempat yang sekiranya punya kenangan lebih buat kalian. Buat dia ingat semua tentang lu"

"Makasih Kak"

Hyunjin memeluk pria yang sudah ia anggap kakaknya sendiri.

"Ayo latian lagi. Malah peluk-pelukan, homo lu berdua"

Minho melemparkan handuk bekas yang baru saja ia pakai tepat ke wajah Chan, membuat mereka berakhir kejar-kejaran.

----

"Semuanya tolong fokus ke saya dulu! Silahkan masuk. Perkenalkan diri kamu"

Kini semua atensi terfokus ke arah pria tua berkacamata—Guru bahasa dan seorang pria yang terlihat asing untuk yang lainnya, tapi tidak untukmu.

"Halo, saya Kim Sunwoo. Senang bertemu dengan kalian. Semoga kita bisa berteman baik"

Pria tadi membungkuk dan tersenyum, membuat seluruh perempuan di kelas hampir pingsan karna senyum manisnya. Namun tak berapa lama, wajahnya kembali berubah menjadi tak berekspresi.

Deg!

Deg!

Deg!

Ada apa ini? Jantungmu tiba-tiba saja berdetak lebih cepat. Terlebih lagi ketika pria tadi menatapmu dan tersenyum.

"Nak Sunwoo kamu duduk disebelah (Y/n). Nak (Y/n) tolong angkat tangannya"

Kamu mengangkat tanganmu dan pandanganmu benar-benar tak bisa lepas darinya.

Perasaan apa ini?

Rasanya seperti kamu pernah bertemu dengannya.

"Baik anak-anak. Kerjakan tugas yang saya kasih kemarin, kerjakan dengan teman sebangku kalian. Saya ada urusan dan tugas kalian dikumpul besok."

Jeno—Ketua kelas, memberi salam.

Tepat setelah Pak Siwon keluar, kelas menjadi sangat ribut.

"Hai! Kang (Y/n)."

Kamu hampir melupakan pria disampingmu.

Ia tersenyum dan....

Darimana ia tau nama margamu? Padahal kamu ingat betul nametagmu tertinggal dirumah.

"Hei! Disapa malah ngelamun. Makin ganteng ya?"

Sunwoo menopang kepalanya dengan tangan kanannya dan menatapmu.

"Ta-tau nama marga gue darimama? Gue kan gak pake nametag"

Sunwoo terkekeh pelan dan merogoh ponselnya.

Ia menunjukan sebuah foto yang menampakkan 2 anak laki-laki dikanan dan kiri dan seorang gadis kecil ditengah mereka.

"Eh foto ini? Gue juga punya."

Kamu juga menunjukan foto yang sama diponselmu.




"Hiks.. Sakit tau."

Gadis kecil yang menangis sembari memegangi kakinya yang terlihat sedikit terluka.

"Ih Jinnie gak boleh gitu sama (y/n). Kata mama Sunnie, gak boleh nyakitin perempuan."

Sunwoo—atau yang tadi dipanggil Sunnie membantumu berdiri.

"(Y/n) jangan nangis. Sunnie gak suka. Kata mama Sunnie, jadi perempuan jangan lemah. Nanti disakitin terus."

Sunwoo kecil memelukmu dan mencoba menenangkanmu yang masih menangis.








"Su-Sunnie? Astaga. Itu elu?"

Kamu reflek memeluknya erat. Begitu juga dengan Sunwoo yang balas memelukmu erat, tidak peduli dengan bisikan perempuan lainnya.

Namun tak sengaja tatapanmu bertemu dengan manik coklat milik Hyunjin yang tersenyum miris melihat kalian berpelukan.

Ah.. Kamu jadi ingat ceritanya kemarin.

"Sunnie, temenin gue ke rooftop."

Bisikmu ke Sunwoo lalu menariknya keluar kelas.

"When you will remember me?"

..
..
..

Maap guys klo misal beberapa chap kedepan malah lebih fokus ke hyunjin.

Tapi tenang. Semua sudah diatur sedemikian rupa.

I Am Not Me❌Seo ChangbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang