Sunwoo's side.
"Jadi... Ini Hyunjin? Hwang Hyunjin?"
Sunwoo mengangguk. Ia menatap (y/n) bingung. Kenapa ia bisa melupakan kawannya itu?
"Lu gak inget?"
"Eum... Enggak."
Wajah (y/n) berubah muram.
Membuatnya semakin bingung.Bagaimana (y/n) bisa melupakan Hyunjin-Pria yang pernah menjadi dambaan hatinya waktu kecil?
Dan melihat dari ekspresi (y/n), dia memang tidak bohong. Dia memang lupa dengan pria bermarga Hwang itu.
Tapi bagaimana bisa?
"Lu beneran lupa?"
Sunwoo hanya ingin memastikan saja.
Sayangnya ekspresi (Y/n) berubah menjadi kesal."Gue gak kenal dia!"
(Y/n) memutuskan untuk pergi dari situ. Sepertinya ia muak mendengar pertanyaan Sunwoo.
"Lu gak inget?"
Seorang pria masuk dengan kedua tangannya yang dimasukkan ke saku celana.
Dia Hyunjin.
Dia mendengar semuanya.
Sakit memang. Tapi begitu kenyataannya. (Y/n) memang melupakannya.
"Inget apa?"
Hyunjin menunjukan foto perempuan yang terbaring dengan perban dikepalanya dan semua peralatan yang menancap ditangannya.
Membuat sepotong ingatan terputar di otak Sunwoo.
"(Y/n) punya kemungkinan amnesia. Kita berdoa aja ya nak, biar (y/n) gak kenapa-napa"
Mama Sunwoo menenangkan anaknya yang terisak sembari mencoba membangunkan sahahatnya.
"Tapi (y/n) gak papa kan ma?"
Wajah sang ibu sedikit berubah menjadi sedih.
"Gak papa kok. Tapi... Mulai besok kamu gak akan bisa ketemu dia lagi."
Tangisan Sunwoo semakin kencang.
"Ke-kenapa emang mah?"
"Kita pindah ke kanada. Papa kamu ditugasin disana"
Dan Hal ini membuat Sunwoo tidak tau kabar lanjut dari kondisi (y/n).
Yang Sunwoo tau, (y/n) baik-baik saja. Karna (y/n) masih mengingatnya.
Sunwoo tidak tau jika sebagian ingatan (y/n) menghilang dan Hyunjin menjadi salah satu ingatan yang hilang.
"Jadi.. Dia amnesia dan lu termasuk ingatan yang hilang?"
Hyunjin mengangguk lalu mengambil sebatang rokok dan membakar ujungnya.
"Rokok? Sejak kapan lo nyebat?"
Tentu saja Sunwoo bingung. Hyunjin itu anak baik-baik.
Ah, Sepertinya ia salah pergaulan."Sejak gue ketemu (y/n)"
---
"Kak, hiks. Plis tinggalin aku sendiri. Aku mau sendiri, hiks"
Rasanya dirimu sudah kesal menyuruh Changbin pergi. Kamu hanya ingin sendiri.
Kenapa kamu merasa dibodohi semua orang?
Kenapa ada hal yang kamu tidak tau?
"Kalau kakak gak mau pergi, biar aku aja yang pergi"
Baru saja beranjak pergi, Changbin menarik tubuhmu.
Layaknya adegan di drama, tubuhmu jatuh dipangkuannya.
"Don't cry. Gue gak suka liat lu nangis. Okay?"
Tapi kata-kata Changbin membuatmu menangis semakin keras.
Grep!
Dengan posisi yang masih sama. Changbin memelukmu.
"Kak Changbin... Apa aku dulu kenal kakak?"
Ucapmu sambil menatap matanya dalam.
"(Y/n)... Ini pasti ada hubungannya sama Hyunjin,'kan?"
Bahkan Changbin saja tau.
Apa itu berarti orang tuanya juga tau?
"Kak Changbin juga tau? Ke-kenapa aku gak tau?"
Kamu memundurkan tubuhmu beberapa langkah sembari menatapnya sendu.
Setelahnya kamu berlari meninggalkan Changbin sendiri disana.
Kamu terus berlari, mencari tempat kosong untuk menumpahkan airmatamu.
Kenapa?
Sebenarnya apa yang terjadi padamu?
"Arrrgghhh"
Kamu berteriak keras sembari mengacak rambutmu kasar.
Sebut saja dirimu berlebihan.
Tapi rasanya kamu tengah dipermainkan dengan banyak orang.
Guanlin...
Jihoon...
Haknyeon...
Apa ucapan mereka tempo hari benar?
Ucapan mereka tentang Hyunjin dan Changbin.
"Akkh"
Kepalamu terasa sangat pening.
Semuanya terasa berputar dan membuatmu terjatuh karna kehilangan kendali."(Y/n)!!"
Kamu bisa mendengar teriakan seseorang. Dan setelahnya kamu tak sadarkan diri.
--
--
--Karna brother-bangchan udah kelar. Aku mau nyelesain ff ini yeayy.
Maapin ya pendek kek Changbin.g
Habisnya udh lupa jalan ceritanya
Hope you like it.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Not Me❌Seo Changbin
FanfictionChangbin. Pria yang merasa dirinya berbeda dengan yang lain, kini kehadiranmu membuatnya merasa lebih 'normal' *baku *harsh-word(?) Changbin x You Cover by Delchips