11 : Stalker?

531 77 4
                                    

"Akhh pelan pelan kak!"

Kamu berteriak ketika Changbin menekan lukamu.

"Lagian siapa suruh berantem? Nyampe lebam semua begini."

Kamu hanya memutar bola matamu kesal, kamu jadi ingat kejadian yang membuatmu berakhir disini dengan omelan yang terus-terusan keluar dari mulut Changbin.

"Dia duluan yang mulai. Cowo tapi mulutnya nyinyir banget. Dia ngata-ngatain elu kak. Gimana gue gak kesel?"

"Untung ada Seungmin yang ngelerai. Kalo gak mati kali tuh cowo"

Seungmin tertawa.

"(Y/n) mantan petinju kayaknya. Pukulannya dahsyat banget haha. 3 lawan 1 dan hasilnya dia yang menang."

"Gue Taekwondo sabuk item sama belajar tinju 3 tahun. 2 tahun lalu gue belajar kungfu."

Ucapanmu membuat mereka melongo.

"Masa sih?"

Kamu hanya mengangguk.

Kakakmu yang menyuruhmu berlatih beladiri sebanyak itu. Melelahkan memang, namun semua itu bisa jadi tameng pertahananmu ketika ada yang berusaha menyakitimu secara fisik.

"Lu bilang tadi ngatain Changbin? Ngatain apaan?"

Woojin kini duduk disampingmu.

"Guanlin, Jihoon sama Haknyeon. Mereka bilang lu tuh gak waras lah, gila lah dan sebagainya. Pake acara ngancem gue buat gak usah deket-deket sama elu lagi. Apaan kali maksudnya. Pas gue katain mereka sampah, Guanlin malah nampar gue."

Mendengar hal itu, ada seseorang yang mengepalkan tangannya.

---

"Hyunjin, pengen es krim itu"

Ucapmu sembari menunjuk kearah kedai eskrim yang berada tidak jauh dari tempatmu duduk.

Tanpa menolak atau bicara, Hyunjin langsung beranjak pergi.

Kamu menunggu sembari menendang-nendang kakimu keudara.

"Ih kamu gak boleh nyakitin perempuan. Kata mama aku, perempuan itu harus dijaga, bukan disakiti."

Kamu melihat 3 orang anak kecil yang sedang bertengkar dengan posisi kedua anak laki-laki saling berhadapan dan seorang gadis kecil bersembunyi dibalik punggung temannya dengan mata berkaca-kaca.

"Kamu gak usah nangis. Kata mama aku, jadi perempuan juga gak boleh gampang nangis, mereka harus kuat."

Ucap anak laki-laki yang tadi memarahi temannya ke gadis kecil yang tengah berada di punggungnya.

Kamu hanya tersenyum melihat pertengkaran mereka dari jauh.

Kamu jadi ingat masa kecilmu.
Pertengkaran yang sama persis seperti mereka.

Kamu juga tidak tega melihat gadis kecil yang menangis, kamu menghampiri mereka.

"Hai! Kamu kenapa nangis?"

Kamu menggenggam tangan gadis kecil tadi, menghapus airmatanya dan memberinya sebuah permen.

"Dia- dia jahat sama aku, Eonnie. Dia mukul aku."

"Kamu jangan nangis ya."

Kamu tersenyum kecil dan beralih memeluk gadis kecil itu.

"Noona cantik, siapa namanya?"

Tanya anak laki-laki yang dari tadi menceramahi kedua temannya.

"Aku Eunseong, kalo dia Jiho, kalo yang lagi Noona peluk namanya Junhee"

I Am Not Me❌Seo ChangbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang