Sugita Tomokazu: Lapis Lazuli Rain

138 3 2
                                    


瑠璃の雨

Sugita Tomokazu X OC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sugita Tomokazu X OC

Writen by H

Angst, cheesy, halu biru and maybe… typo.
Mungkin akan lebih feels kalau baca sambil dengerin lagunya, just tap the play button up there  :)








☔☔☔
・・・
耳澄ませば 響いてくる音は
初夏の記憶 紫陽花の季節…

傘もささず 歩こうとする君
遠のく背中、瑠璃色の香り 呼んで

If I strain my ears, the echoing sound is
The memory of early summer, the season of hydrangeas...
You tried to walk away without holding up an umbrella
Your receding figure, lapis lazuli-coloured scent, I was calling out to you
・・・

"Sampai jumpa!" Katamu. Dengan senyum tipis terulas, dan tatapan sendu.

Langit mendung, semendung hatiku yang awalnya cerah karenamu. Karena kau yang selama beberapa waktu ini menjauh, meminta untuk bertemu.

Kau tidak akan tahu seberapa besar rinduku padamu, karena kita tak bisa dan tidak akan pernah bisa untuk saling menengok isi hati masing-masing. Walaupun aku selalu berharap kalau perasaanku padamu selalu tersampaikan.

Tapi sepertinya tidak.

Kau datang dengan senyuman di tempat pertama kali kita berjumpa. Di awal musim panas, dengan pancawarna yang bermekaran memberi kabar kalau panasnya musim akan segera datang, dan juga mengingatkanku akan musim pertama yang kita lewati bersama.

Kupikir kau akan datang untuk memelukku, lalu memintaku membawamu pergi ke suatu tempat dimana kita bisa bersenang-senang berdua. Namun tidak.

Kau datang membawa kalimat perpisahan yang terdengar pedih menyanyat hatiku.

・・・
さよならは スコールの様にやってきて
かすかな微熱は 君のせい
僕達の為だって言って 手を振るよ
頬伝う 感情の雨

Goodbye comes along like a squall
The faint warmth is because of you
You say it's for our sake, and wave your hand
The rain of emotion streams down my cheek
・・・

Rintik datang. Bahkan di tengah hatiku yang biru, langit tak juga bersimpati.

Aku tak pernah suka hujan. Karena dia selalu mengingatkanku tentang hal yang buruk, dan tak jarang ikut menorehkan luka.

Sama seperti saat ini. Ketika perlahan melambaikan tangan dan mulai perjalan. Tetesan itu ikut datang menghujani dirimu yang tak juga megeluarkan payung dan terus berjalan.

|Seiyuu Fans' Book of Halu| Unleash Your DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang