Ono Daisuke: Machi Kado ni Kasanaru Omoi

376 18 1
                                    

in the corner of the street we shared the same feeling

in the corner of the street we shared the same feeling

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ono Daisuke X OC
Requested by Mak Chi
Written by H.
Genre: halu

🍒🍒🍒

"Servis hari ini," kataku sambil meletakkan secangkir milk tea di atas meja.

Pelanggan tetap yang selalu duduk itu mungkin segera melayangkan protes kalau aku tidak segera mengatakan kalimat tadi tepat saat ia mengangkat wajah dengan raut heran seolah mengatakan "aku tidak memesannya."

"Terima kasih." Ujarnya dengan dua sudut bibir tertarik membentuk sebuah senyuman.

Aku mengangguk, lalu bermaksud kembali ke belakang konter kasir untuk menyelesaikan pekerjaanku yang lain. Kalau saja suara itu tidak tiba-tiba memanggil.

"Monaka!"

Aku menoleh, memusatkan perhatianku kepada sang pelanggang yang kini juga menatapku.

"Aku ingin memesan satu lagi monaka," lanjutnya.

Aku segera tersenyum alih-alih terus tertegun mendengar suara dalamnya yang seolah memang berusaha memanggil namaku itu. "Kashikomarimashita!"|1|

Benar, namaku Monaka. Imagawayaki Monaka. Entah apa yang membuat orang tuaku memberiku nama ini. Meskipun kanji yang mereka gunakan berbeda, namun setiap orang pasti akan menyamakanku dengan salah satu jenis kudapan manis yang juga di jual di kafe tempatku bekerja paruh waktu.

Aku hanyalah gadis di umur dua puluhan yang masih berstatus sebagai mahasiswa. Lalu, hero dari ceritaku ini tidak lain lain adalah pelanggan penghuni meja nomor sembilan yang sesekali duduk menghadap ke jendela dengan fokus yang berpetualang mencari objek menarik di luar sana.

Benar. Itu dia.

Menurut yang aku dengar dari dari atasanku, dia adalah seorang designer yang cukup terkenal di bidangnya, dan aku tidak begitu mengenalnya mengingat aku bukanlah seseorang yang gemar membeli majalah fashion. Tapi bisa disimpulkan bahwa informasi dari atasanku bisa dipercaya ketika aku selalu melihatnya menggambar sketsa di saat aku datang membawa pesanannya.

Tidak ada hal lain lagi yang aku ketahui tentang pria yang terlihat telah memasuki usia awal tiga puluhan itu, selain satu hal yang mulai aku hafal semenjak aku disewa untuk bekerja sampingan di sini tiga bulan lalu. Dia menyukai monaka.

Entah sudah berapa banyak porsi monaka yang pernah ia pesan, yang jelas dia selalu memesan makanan itu pada saat aku berada di kedai. Caranya memesan kadang membuatku salah tangkap, dan menganggapnya benar-benar mengenalku sampai menyebut nama kecilku.

Kalau artikulator dan proses fonasi pada manusia itu dasarnya sama, aku ingin sekali bertanya mengapa suara rendahnya itu terasa beratus kali menggetarkan dibanding dengan suara lain yang biasa singgah di telingaku. Dan kurasa, bukan hanya aku yang meleleh mendengar suaranya ketika memesan sesuatu, atau sekedar mengucapkan terima kasih.

|Seiyuu Fans' Book of Halu| Unleash Your DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang