Satu bulan kemudian
Setelah kejadian itu jisoo berubah menjadi pendiam Layaknya seperti patung. Senyuman manis yang biasa menghiasi wajah gadis itu juga lenyap,hampir setiap hari dia menghabiskan waktunya di dalam kamar dengan tatapan kosong entah apa yang ada di pikirannya .
Di pagi hari yang cerah terlihat seorang yeoja sedang berada di kamar mandi sedang memuntahkan isi perutnya karena mual yang dialaminya tapi yang dikeluarkan hanyalah cairan bening di wastafel entah kenapa akhir akhir ini sering terjadi tetapi sekarang rasa pusing dan mualnya semakin menjadi jadi hingga suara ketukan pintu terdengar
" jisoo-ah apa kau sudah bangun?" tanya min ah ibu jisoo sambil mengetuk pintu kamar putrinya itu.
"jisoo-ah..!! apakah kamu baik baik saja??'' tanya min ah khawatir karna tak ada jawaban dari putrinya itu dan akhirnya min ah memutuskan untuk masuk ke kamarnya .
Saat masuk min ah mencari putrinya dengan memanggil manggil namanya namun masih tak ada jawaban hingga terdengar sebuah suara yang sedang muntah muntah di kamar mandi jisoo karna khawatir min ah masuk ke kamar mandi jisoo dan melihat putrinya yang sedang muntah.
"jisoo-ah!!!apa kau baik baik saja?"tanya min ah khawatir sambil memijat tengkuk jisoo untuk membantu jisoo.
" eoh eomma-"sebelum menyelesaikan ucapannya jisoo langsung ambruk karena pusing di kepalanya membuat kedasarannya hilang
"JISOO...!!!!!!!! " ucap mi-ah terkejut melihat putri semata wayangnya pingsan
Jisoo langsung di bawa kerumah sakit, setelah selesai memeriksa keadaan jisoo dokter keluar dari ruang rawat tersebut sambil tersenyum.
"bagaimana keadaan anak saya? "tanya woobin ayah jisoo khawatir.
"selamat anak anda sedang hamil, usia kandungannya baru menginjak 2 minggu " jawab dokter wanita itu sambil tersenyum.
"NE!!!" ucap woo bin dan min ah terkejut.
"ne anak kalian sedang hamil. anak anda dan cucu anda baik baik saja, sekali lagi selamat kalian akan menjadi kakek dan nenek kalau begitu saya pergi dulu "ucap dokter itu tersenyum sambil pamit undur diri