10.0. Saling Terbuka

16 3 0
                                    

                                        Sahabat itu saling terbuka satu sama lain

                                  Cause we share the happiness or the saddest time

                                                               -Quote asal Katleya :)-

--------------------------------------*************-------------------------------------

"WHAT?! HECK NO OMG ELEN YES!!"  Tisya berpekik senang mendengar cerita sahabatnya itu.

"Bruyant, pas jetables ont pleuré fois!"  Pekik Elena kesal karena teriakan Tisya yang bisa bikin telinganya budeg. Ya, Elena bisa berbicara dengan bahasa perancis dengan lancar. Karena, saat dia masih kecil dia sempat tinggal di Perancis selama tiga tahun. Bahkan ia sering berbicara bahasa perancis dengan dad nya bahkan kedua kakaknya. Tapi, selain bahasa perancis ia juga bisa bahasa spanyol kadang ia dan kakaknya suka memakai bahasa spanyol.

"Eh, lu ngomong apaan sih? Gue kagak ngerti ngomong yang jelas deh."  Kata Tisya. Elena dan Tisya pun memakai masker sambil ngobrol dan makan popcorn. Tawa mereka saja sampai menggelegar ke lantai bawah. Tiba-tiba Elena bertanya kepada Tisya.

"Lu punya mantan gak tish?"  Tanya Elena kepada Tisya.

"Punya, dan menurut gue dia adalah mantan terbaik gue. Kita aja hanya putus gara gara ldr an dan sampe sekarang masih kontak kontakan kaya bestie gitu kadang gue harap dia balik lagi tapi tetep aja gue harus coba buat buka hati gue."  Jelas Tisya yang dibalas dengan anggukan dari Elena. Mereka pun melanjutkan perbincangan mereka sampai akhirnya tepat pukul setengah delapan Tisya harus pulang.

"El, gue balik ya takut mama khawatir anak gadis tercintanya pulang malem malem."

"Ye elu, yaudah yuk gue anter kebawah."  Ajak Elena lalu mereka berdua pun turun untuk berpamitan dengan yang lainnya.

"Bang ini Tisya mau balik."  Panggil Elena sambil menghampiri abangnya dan Tisya mengekor dibelakang Elena sambil tersenyum manis.

"Oh udah mau pulang yaudah hati hati ya."  Pesan bang Alan.

"Iya kak makasih."  Balas Tisya sambil tersenyum.

"Eh dek, ini temen lu gapapa pulang sendiri malem malem?" 

"Gapapa kayanya bang Tisya kan jago bela diri, iya kan tish?" 

"Eh, iya gapapa lah gue bawa mobil kok lagian gue bisa sendiri."  Jawab Tisya meyakinkan. 

"Lah dedek Tisya kok pulang? Abang boleh minta Id line nya gak?"  Tanya kak Rezi teman bang Vincent genit. Yang langsung dihadiahi toyoran keras dari bang Vincent. Elena mengantar Tisya   berjalan menuju pintu keluar dan memastikan bahwa Tisya sudah masuk ke mobilnya dan keluar dari pekarangan luas rumahnya. Setelah Tisya meninggalkan rumah Elena, Elena pun langsung masuk ke rumah lagi.

"Dek nanti gue mau ke sekolah ngambil barang sama tugas gue lu mau ikut gak?"  Tanya bang Vincent.

"Mau tapi abis itu abang temenin elen shopping ya?"  

"Iya iya."  Balas bang Vincent 

"Yaudah elen ke ruang musik dulu ya bang."  Izin Elena yang dibalas anggukan dari bang Vincent.

Di rumah Elena terdapat ruang musik yang lumayan besar dan lengkap. Karena kedua abang Elena termasuk Elena juga suka bermain musik. Elena bisa main piano atau keyboard, bang Vincent gitar, dan bang Alan jago main drum. Bahkan mereka bertiga sering bermain musik bersama. Namun bukan hanya jago main piano dan keyboard saja tapi Elena juga memiliki suara yang sangat merdu. 

Setelah sampai di ruang musik Elena pun duduk di kursi piano dan mulai memainkan piano sambil bernyanyi lagu Can't Help Falling In Love - Elvis Presley.

Wise men say only fools rush in

But I can't help falling in love with you

Shall I stay?

Would it be a sin

If I can't help falling in love with you?

Like a river flows surely to the sea

Darling so it goes

Some things are meant to be

Take my hand, take my whole life too

For I can't help falling in love with you

Like a river flows surely to the sea

Darling so it goes

Some things are meant to be

Take my hand, take my whole life too

For I can't help falling in love with you

For I can't help falling in love with you

Permainan piano Elena yang lihai mengalun begitu lembut sama halnya dengan suara Elena yang sangat lembut. Elena pun bermain dengan beberapa lagu lalu setelah itu ia keluar dari ruang musik dan berjalan menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar Elena pun langsung mengganti baju santainya dengan piyama. Lalu ia memakai sleeping mask dan membaringkan badannya di kasur. Sebelum tidur Elena mematikan lampu kamarnya terlebih dahulu dan baru menyelimuti tubuhnya.

"Ya tuhan, elen mohon tolong berikan lah elen kebahagian selalu dan tolong selalu lindungilah orang orang yang elen sayang Amin."  Doa Elena sebelum tidur. Dan lama kelamaan akhirnya Elena pun larut ke dalam alam mimpi.

-------------------------------***********-----------------------------

Hai hai hai!! Gimana ceritanya nyambung gak?? Gak jelas ya?

Sorry ya kalau part ini pendek abisnya lagi gak ada ide nulis maaf ya 🙏🏻

Jangan lupa vomment everybody 😊

Di part selanjutnya bakal dimulai kisah cinta :)

Happy reading y'all dan staytuned terus yaa!! 😄💛

Ceritanya ini Elena lagi main piano ya :)

Ceritanya ini Elena lagi main piano ya :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVE HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang