16.6. Bolos Bareng!!

20 1 0
                                        

Pagi itu mungkin bisa disebut hari yang menyebalkan bagi para pelajar. Kenapa? Ya, karena pagi itu adalah hari Senin nan indah dimana harus melakukan upacara. Tapi bagi Elena ini bukan hanya hari yang menyebalkan tapi ini sudah ditambah dengan hari yang sial. Karena pagi ini Elena bangun terlambat sehingga Vincent meninggalkannya alhasil Elena harus menyetir sendiri.

"Ck, kenapa sih pagi ini gue siaaalll bangett?? Mana udah jam 6:30 lagi jalanan padet giniii aduhhh!!"  Gerutu Elena kesal terhadap kesialan serta nasib yang sedang dilaluinya. Tapi Elena mendapatkan jack pot lagi yaitu mobilnya tiba-tiba mogok.

"Haduhh ini mobil kenapa pake mogok segala sih?!"  Ucap Elena frustasi. Lalu ada seorang bapak-bapak yang menghampiri Elena lalu bertanya.

"Punten neng geulis ieu teh mobilna mogok?" 

"Eh, iya pak ini mobil saya mogok kalau boleh saya tau di dekat sini ada montir gak Pak?"  Tanya Elena ramah.

"Em... Kalo itu kayanya gak ada deh neng."  

"Oh gitu ya pak? Yaudah saya telpon montir aja deh makasih ya Pak."  Setelah menelpon montir mobil Elena pun berniat untuk menaiki angkutan umum. Tetapi ia sempat melihat seorang lelaki yang satu sekolahnya lewat di depan Elena dengan motor sport nya. Elena pun berinisiatif untuk memberhentikannya.

"Ettt stop! Sekarang gue mohon ya sesama manusia dan pelajar tolong ngerti gue telat dan mobil gue mogok berhubung lu satu sekolah tolong ya anterin gue masalahnya hari ini upacara."  Jelas Elena sambil mengatupkan tangan depan dada dan menundukan kepalanya memohon. Bahkan, Elena tidak tahu bahwa yang ia minta tolong itu adalah Erik. Erik menatap Elena dengan bingung.

"Sampe kapan disitu?"  Tanya Erik datar. Perlahan Elena pun mengangkat kepalanya lalu ia terkejut melihat Erik didepannya.

"K-kak E-Erik?"  Elena tergagap. Saat ini entah kenapa jantungnya berdetak dengan cepat.

"Lu mau nebengkan? cepetan!"  Perintah Erik yang langsung dituruti Elena.

"Mobil lu?"  Tanya Erik.

"Oh, nanti ada montir."  Dan dalam waktu sekejap motor Erik sudah melesat kencang membelah lalu lintas Jakarta yang padat sentosa. Sesampainya mereka di sekolah pintu gerbang sudah ditutup jelas saja Erik dan Elena telat satu jam.

"Bolos yuk."  Ajak Erik tetap dengan nada datarnya. Petanyaan Erik seketika membuat mata indah Elena membulat sempurna.

"Gila ya kak? Masa mau bolos? Ck mana udah upacara lagi."  Gerutu Elena sambil berdecak ke arah Erik.

"Yaudah, terserah."  Erik melangkahkan kakinya menuju motor ninja nya. 

"Ishh datar banget dah!!"  Batin Elena kesal dengan kecuekan Erik. Menyadari bahwa Erik hendak pergi, Elena pun langsung berdiri di depan Erik bermaksud menghalanginya. Erik mengangkat sebelah alisnya bermaksud bertanya "kenapa?" .

"Emm gue ikut deh kak males kena hukum."  

"Ayo."  Erik langsung menaiki motornya sama halnya dengan Elena. Elena tidak memakai helm karena Erik hanya memiliki satu helm dan itupun dipakai sekarang olehnya. Erik mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, rambut coklat panjang milik Elena pun tertiup angin. Rambutnya tertiup bebas bak model iklan shampo. Erik yang melihat itu tanpa disadari tersenyum tipis. Ingat tipis.

"Kak."  Yang hanya dibalas dengan dehaman dari Erik.

"Ini kita mau kemana?"  Elena yang merasa ucapan nya tidak direspon akhirnya memutuskan untuk sedikit mencondongkan tubuhnya. 

"Kak, ini mau kemana sih?"  Tanya Elena sedikit berteriak karena Erik tidak mendengar.

"Gak denger gara gara derum motor kali ya?"  Batin Elena dalam hati. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang