1.1 Meet Up

46 7 6
                                    

Nama aku Elena Cantika Davisson. Andd, aku ini anak terakhir dan satu-satunya anak perempuan dari tiga bersaudara. Kakak pertama aku namanya Alan Putra Davisson. Yang biasa aku panggil bang Alan. Ia sekarang sedang duduk di bangku kuliahan.

Kakak keduaku bernama Vincent Reno Davisson. Aku biasa memanggilnya bang Vin. Dia sekarang duduk di bangku SMA kelas tiga.

Dan yang terakhir adalah aku, Elena Cantika Davisson. Sekarang aku duduk di bangku SMA kelas satu. Aku satu sekolah dengan bang Vin yaitu di SMA Moonstone.

DAK DAK!!

"Ih abangku yang satu ini memang tidak sabaran banget ya berisik lagi, huft."  Batin ku dalam hati.

"ELENA!"  Teriak bang Vin dari luar pintu kamarku.

"Iya bang sabarrr! Lima menit lagi!"  Balas ku sambil membuang nafas gusar karena teriakan dan gedoran bang Vin yang mengganggu. Seperti yang aku bilang setelah lima menit aku pun turun ke lantai bawah untuk sarapan.

"Morningg, everyone!"  Sapa ku ceria karena aku semangat untuk hari pertama menjadi murid SMA. Apalagi di SMA Moonstone yang bisa dibilang SMA yang lumayan elite. Sebelum duduk di kursiku aku mencium kening dad dan mom terlebih dahulu. 

"Morning Elena, you look really beautiful today dear. Oh ya, don't forget to pay attention to your teacher and if there's something wrong you can tell to your brother."  Ya, dad itu bule Perancis.  Dad lebih suka ngomong pake bahasa inggris karena bahasa indo dad belum terlalu fasih tapi kadang campur pake bahasa indo. 

"Iya, dad."  Aku mengangguk dengan mantap. 

"Elen, ayo sarapan dulu nih mom udah bikinin kamu sereal granola favorit kamu."  Ajak mom sambil menyodorkan ku mangkuk sereal ku. Sepuluh menit berlalu, setelah selesai sarapan aku pun langsung pamit kepada semuanya dan pergi bersama bang Vin.

"Bye, everyone! Oh, ya bang Alan nanti pulang jemput aku ya bang Vin mau nge date."  Aku mengingatkan bang Alan karena memang benar bang Vin mau nge date dengan kak Liliana.

"Iya dek. Jam satu kan?"  Tanya bang Alan. Abang ku yang ini memang lebih lembut dan sabar dibandingkan bang Vin. Aku mengangguk mantap kepada bang Alan.

"Ish, udah ayo cepet!"  Bang Vincent yang tidak sabar pun langsung menarik tanganku. 

"Good luck dear, be carefull ya! Vincent kamu jaga adik kamu baik-baik!"  Teriak mom dari arah pintu saat aku dan bang Vin sudah di dalam mobil.

"Okay mom! Thanks!"  Balas aku dan bang Vincent bersamaan. Di dalam mobil aku dan bang Vin asyik berkaroke menurut aku dan bang Vin ini tuh semacam mood booster. Akhirnya kita pun sampai di sekolah. Wow, itu adalah satu kata yang dapat aku ucapkan saat pertama kali melihat sekolah ini. Sekolah nya sangat besar, lingkungannya bersih, dan desain sekolahnya juga modern dan minimalis serta sedikit mewah. Aku dan bang Vin jalan bersama memasuki sekolah. Bang Vincent pun mengantarkan aku sampai ke kelas. Aku berada di kelas X IPA 2.

"Belajar yang benar ya dek, nanti kalau ada apa-apa bilang abang."  Kata bang Vin sambil mengacak-acak rambutku. Aku pun langsung mengacungkan jempol. Aku dapat mendengar yang dibisikan beberapa orang.

"OMG, Vincent so sweet banget sih sama adeknya."

"Wow itu adek nya Vincent?! Cantik banget kaya bule sama kaya dianya."

"Ya ampun, kak Vincent baik banget sama adeknya. Udah baik ganteng lagi aduh perfect combo banget."  Ya abang ku ini memang memiliki banyak fans jadi ya gitu. Aku pun langsung memasuki kelas dan mencari tempat duduk. Dan tak lama ada seorang gadis datang dari belakangku.

"Hai, kamu udah dapet tempat duduk belum? Kalau belum sama aku yuk bangku sebelah aku masih kosong kok."  Ajak gadis itu dengan ceria. "Gadis itu kelihatannya baik dan friendly wajahnya juga cantik dan manis."  Batinku dalam hati. Lalu aku tersenyum dan mengiyakan ajakannya. 

"Halo, nama aku Tisya sorry ya kalau tadi ngagetin abisnya tadi aku liat kamu celingak celinguk jadi aku tawarin kamu duduk bareng aku deh."  Ucap Tisya sambil mengajak berjabat tangan. Aku pun menerima jabatan tanganya.

"Hai, Tisya nama aku Elena. Enggak kok tadi gak ngagetin malah aku mau bilang makasih udah mau temenan dan nawarin aku tempat duduk. Makasih ya."  Kataku kepada Tisya dengan senyum mengembang.

"Iya sama-sama, tapi btw kamu tuh sama kakak kamu yang namanya Vincent itu bule ya?"  Tanya Tisya dengan curiga dan penasaran.

"Enggak kok, aku cuman blesteran doang mom orang indo dan dad orang perancis."  Setelah mendengar penjelasan aku Tisya hanya ber oh-ria. Saat aku dan Tisya sedang berbincang-bincang tak lama bel masuk pun berbunyi. Hari itu jam pertama sampai nanti pulang diisi dengan pengenalan sekolah dan pengenalan diri. Tapi, jam pertama diisi dengan kita mengenalkan diri sendiri kepada teman sekelas dan kita diperkenalkan kepada wali kelas kita Pak Dedi yang ternyata super gaul dan baik.


-----------------------------------------------------------

Haii, maaf ya kalau cerita ini masih gak jelas maklum ya baru juga lembar pertama... hehehe :)

Oh ya, jangan lupa vote sama comment ya kalau misalnya ada kritik atau saran langsung comment aja biar aku bisa perbaiki.. ;)

Dan makasih banget ya buat yang udah baca...

Happy Reading All !

LOVE HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang