더 중요한 건

1.2K 49 4
                                    

[Heeyoung POV]

Mengapa semuanya harus kembali pada pria itu?

Dia itu hanyalah one night stand yang kutemukan dalam waktu singkat. Seperti seharusnya, one night stand berakhir dalam satu malam saja. Tetapi aku malah dipertemukan dengannya lagi. Aku masih tidak masalah jika dia itu hanya teman satu kampus atau malah adik tingkat satu fakultas denganku. Tetapi dosen? Bahkan dosen pembimbing? Kebetulan macam apa ini?

Belum lagi betapa tingkahku yang begitu bitchy padanya tadi pagi. Aku bukan malu. Aku hanya sulit menerimanya saja. Bukan berarti aku tidak suka. Aku hanya masih sulit menerimanya saja.

Chan meninggalkan aku sendiri di koridor karena dia harus menemui dosen pembimbingnya. Hanya jika aku punya teman dekat, aku tidak mungkin akan mengeluh seperti ini. Memang aku kenal dengan banyak pria. Tetapi untuk bergaul dengan mereka seperti yang kulakukan pada Chan, rasanya tidak mungkin.

"Heeyoung-a,"

Aku menoleh setelah mendengar suara yang cukup familiar memanggilku. Suara ini, aku ingat dia pernah mendesahkan namaku, hahaha.

"Oh, Taeyong sunbae." Seperti biasa aku menjadi gadis manis yang begitu mempesona. Tidak lupa aku memberikan sedikit gesture menggoda, membuat pria itu segera tersenyum lebih lebar dan mendekat padaku. "Lama sekali tidak bertemu denganmu, sunbae."

Dia adalah seniorku, satu atau dua tahun di atasku, aku tidak ingat. Dia memang sedikit lambat kuliahnya karena dia sibuk dengan pekerjaan. Artis, kalau kalian bertanya pekerjaannya. Aku kenal cukup baik dengannya karena dia yang pertama kali mengajakku berkenalan saat aku masih berstatus mahasiswa baru. Dan, bagi yang menebak bahwa aku pernah tidur dengannya, jawabannya adalah: tentu saja.

"Seperti kau tidak tau saja." Balas Taeyong sunbae.

Aku cukup senang dengan kehadirannya, karena aku akhirnya punya teman bicara.

"Apakah sunbae akhirnya punya waktu untuk melakukan program skripsi?"

"Akhirnya, ya? Haha, kau ini. Aku berharap bisa wisuda bersamamu,"

"Ah, sunbae, kau sedang menggodaku, ya? Maaf tapi kali ini kau gagal, sunbae."

Sambil berbincang, kami berjalan di koridor. Aku melirik ke arah sekitar, lagi-lagi ada saja orang yang memperhatikanku dengan Taeyong sunbae. Entah mereka sedang menerka apakah aku sedang berjalan bersama artis, atau bertanya-tanya apakah aku sedang menggoda seorang pria tampan.

"Ah, Heeyoung-a, kau tau dengan dosen baru bernama... sebentar aku lihat lagi."

Entah, aku merasa ada gejolak aneh ketika Taeyong menyebut kata dosen baru. Gejolak aneh itu, rasanya menjengkelkan. Kebetulan lagi? Atau aku hanya terlalu banyak memikirkannya? Lagipula diksi Taeyong sunbae-lah yang lebih dulu membuatku berspekulasi.

Aku berharap dia tidak akan menyebutkan nama pria itu, hanya berharap.

Taeyong sunbae sedang men-scroll layar ponselnya saat aku sedang menatapinya dengan penuh harap. "Nah ini. Kwon Hyuk. Apa kau tau di mana ruangannya? Dia dosen pembimbingku."

Jika saja aku tidak sedang berada di tengah kerumunan, aku pasti akan menepuk dahiku.

"Kurasa dia ada di ruangan Professor Park, dia menggantikannya."

Taeyong sunbae ber-oh ria, tidak tau saja aku mual dengan memikirkan orang itu. "Dosen baru, ya? Hebat sekali. Baru saja masuk tetapi sudah langsung jadi pembimbing. Kau kenal dia? Apa dia baik?"

Aku hanya bisa tersenyum, mencoba untuk terlihat biasa saja. "Aku tidak begitu kenal, tapi... aku mengulang di kelasnya. Sunbae tau kan jika aku mengulang mata kuliah?"

Bonnie & Clyde | DEAN 18🚫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang