Author POV
Cahaya gemerlap menyinari wajah wajah tampan yang terlapisi keringat. Sorakan demi sorakan terus terdengar, memanggil setiap nama ke-9 lelaki itu. Sorakan semakin ricuh saat lelaki dengan bibir memble mulai berbicara.
Lelaki itu -hyunjin- mengucapkan beberapa patah kata kemudian tersenyum membuat venue menjadi lebih ricuh. Setelah semuanya menyampaikan apa yang ingin mereka sampaikan, acara berakhir dengan tertib.
Ke-9 lelaki itu -Bangchan, Woojin, Lee Know, Changbin, Hyunjin, Han, Felix, Seungmin, dan I.N- langsung pergi ke backstage dan mengistirahatkan badan mereka yang lelah. Ada yang langsung terduduk di sofa, tertidur di sofa dan menyender pada bahu teman sebelahnya.
"Konser hari ini berakhir sangat baik! Aku sangat senang!" Celetuk lelaki yang mirip tupai, Han atau biasa dipanggil Jisung.
"Benar! Sangat memuaskan!" Sahut Seungmin.
"Kita semua sudah melakukan yang terbaik, usaha kita tidak sia sia" Ucap Bangchan.
"Hyung, tidak adakah hadiah atau kegiatan spesial karena keberhasilan konser hari ini?" Tanya Lee Know atau biasa dipanggil Minho.
Bangchan yang mengetahui maksud Minho itu langsung terkekeh.
"Baiklah, malam ini kalian boleh memesan pizza sesuai yang kalian mau, aku yang bayarkan"Seketika mereka semua bersorak kesenangan. Rasanya sudah lama mereka tidak memakan makanan cepat saji.
🍃🍃🍃🍃🍃
Seorang gadis lengkap dengan jas putihnya sedang bersandar pada kursi kerjanya menatap layar ponselnya lekat. Dilayar ponselnya terpampang foto seorang lelaki -hyunjin- tidak biasanya dia menatap lekat foto idolanya itu.
'Rasanya ada yang berbeda darinya' Pikirnya.
Pintu ruangannya terbuka menampilkan seorang gadis lainnya yang menggunakan jas putih juga. Gadis itu menghampiri meja yang terpampang nama 'Moza Devira Fitri'.
"Moza, aku ada -eh kamu masih saja meneliti foto itu"
"Rachel, ini benar benar aneh. Aku merasa ada sesuatu yang mengganjal di hati dan pikirannya"
"Aduh Moza, kamu ini sangat terpengaruh oleh Hyunjin ya"
"Hel, aku gak akan ngomong gini kalau tanpa alasan"
Rachel terdiam. Benar juga yang dikatakan Moza, dia tidak mungkin mengatakan ini tanpa alasan. Apalagi dia seorang psikiater, dia tahu persis orang yang sedang ada masalah psikis.
"Sudahlah lupakan, ada apa kamu kesini?"
"Ah iya aku hampir lupa, kita mendapat panggilan kerja dari salah satu perusahaan besar di Korea"
"Jadi, kita tidak membuka klinik disini lagi?"
"Yup! Kita bekerja untuk perusahaan itu. Tapi... kurasa kita hanya bekerja untuk satu artisnya saja"
"Maksudmu?"
"Kita bekerja di JYP Entertainment, dan... ya, aku pikir kita hanya dipekerjakan untuk salah satu artisnya"
"Dan mungkin ada banyak dokter lainnya yang akan datang"Rachel mengembangkan senyumnya sambil menatap kertas panggilan kerja itu, sedangkan Moza menatap datar kearah handphonenya yang terkunci.
'Apakah ini sebuah kesempatan?'
🍃🍃🍃🍃🍃
Hyunjin melangkahkan kakinya menuju balkon dorm mereka dengan sebuah kopi di tangan kanannya. Sesekali dia menyesap kopinya dan tersenyum tipis saat udara malam menerpa kulitnya.
Malam ini seperti malam malam sebelumnya. Terbangun pada tengah malam dengan perasaan yang berkecamuk. Semua ingatannya akan masa lalu, selalu terbayang bahkan terbawa mimpi.
Hyunjin ingin menceritakan semua masalahnya pada semuanya, namun lidahnya terlalu kelu untuk berbicara. Seperti ada sebuah bongkahan batu besar yang menghalangi. Setiap kali Hyunjin ingin menangis rasanya tidak ada air mata lagi yang bisa mengalir.
Hyunjin menghela nafas panjang dan menatap gelas kopinya.
"Bahkan disaat aku sedang bersama dengan member memberku, aku selalu merasa kesepian""Kenapa itu harus terjadi padaku? Kenapa tidak ada yang melihat seberapa besar usahaku?"
Tiba tiba handphonenya berdering. Sebuah notifikasi berhasil membuat senyumnya mengembang. Itu dari ibunya. Sebuah pesan singkat, namun samgat berarti.
Penampilan yang bagus nak, ibu sayang padamu
Ya, Hyunjin sangat merindukan ibunya. Hanya ibu dan ayahnya yang bisa membuatnya nyaman untuk saat ini. Hyunjin sangat bersyukur masih memiliki kedua orang tuanya.
Hello guys, jangan bosen wkwk baru part awal. Gak greget ya maapㅠㅠ
KAMU SEDANG MEMBACA
[Paused] Mental illness + hhj
Fiksi Penggemar▪ Mental illness ▪ (n) berbagai kondisi yang mempengaruhi suasana hati, berpikir, dan perilaku Kisah klasik(?) Ancur Tak berfaedah Absurd Kalo penasaran baca aja hehe Hope you like it guys!💕