Moza POV
Aku terbangun saat matahari mulai menelusup masuk melalui celah gorden.
"A-arggh" aku mengerang kesakitan saat aku menggerakan tanganku yang kaku.
"Tangan dan leherkuuu"Setelah meregangkan tubuh, aku turun ke bawah untuk mandi. Dorm masih sangat sepi. Jam masih menunjukan pukul 4.20 pagi.
"Pantas saja, semuanya masih tidur"
Selesai mandi, aku pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.
"Moza, kamu sudah bangun?" Tanya Woojin hyung."Iya hyung"
"Perlu aku bantu?" Aku melihat kearahnya.
"Tenanglah aku sudah mandi, kamu tidak perlu khawatir""Hahaha, baiklah"
Kami pun menyiapkan sarapan bersama. Tidak terasa semuanya sudah siap dan semua member juga Rachel sudah berkumpul dimeja makan.
"Wahhh, makanannya terlihat sangat lezat" ucap Jisung.
"Kalau begitu makanlah sepuasnya" ucapku.
"Yeahh! Aku akan makan banyakk" aku terkekeh.
Semuanya makan dengan nikmat, kecuali Hyunjin. Dia seperti kesulitan dan menahan rasa sakit.
'Ada apa dengan tangannya?'
Aku mencoba menepis pikiran buruk tentangnya dan melanjutkan makan dengan tenang. Selesai makan, aku ditarik oleh Rachel kedalam kamar.
"Ada apa?"
"Za, kamu sadar tidak ada yang aneh dengan Hyunjin?"
"Aneh? Tidak, dia terlihat biasa saja"
"Yaampuuun lihat kearah tangannya, ada goresan cutter atau mungkin pisau" aku menatap Rachel bingung.
"Goresan cutter? Untuk apa dia menggores tangannya sendiri itu hanya- " aku menutup mulutku saat menyadari sesuatu.
"Kemana saja kamu huh? Aku meragukan kemampuan psikiatermu,rasanya sudah berkurang"
"Yak, jangan bilang seperti itu"
"Baiklah, sekarang aku tanya, apa yang akan kamu lakukan?" Aku berfikir sejenak.
"Bagaimana?"Aku segera keluar kamar tanpa memperdulikan teriakan Rachel.
"Moza! Yak jangan main pergi!"Aku melihat Hyunjin, Changbin, Jisung, Jeongin dan Seungmin sedang menonton TV.
"Moza, ayo gabung" panggil Seungmin.
"Iya, ayo gabung jangan terlalu sibuk dengan pekerjaanmu" lanjut Changbin hyung.
"Iya" aku berjalan mendekat dan bergabung dengan mereka. Aku duduk tepat disebelah Hyunjin, ini mempermudahku untuk melihat kearah tangannya.
Sesuai dengan yang dikatakan Rachel, ditangannya ada luka goresan yang membuat tangannya luka dan merah.
'Apa dia benar benar melakukannya atau dia tidak sengaja melukai tangannya?'
"Moza, ada apa?" Tanya Jeongin. Aku tesenyum dan menggeleng.
"Hyunjin" dia menatap kearahku.
"Bisa kita bicara sebentar?"🍃🍃🍃🍃🍃
Aku mengajak Hyunjin ke balkon dan berniat bertanya langsung padanya.
"Ada apa?" Tanyanya."Kamu tidak papa?" Dia mengerutkan alisnya.
"Iya, aku tidak papa kamu kenapa tiba tiba bertanya seperti itu"
"Kalau kamu tidak papa, kenapa tanganmu terluka? Jelas sekali luka itu baru dan aku masih ingat saat disupermarket luka itu belum ada"
Hyunjin terlihat terkejut, dan menciba menutupi tangannya.
"Tidak papa kok" aku menarik tangannya dan membuatnya meringis.
"A-arggh"
"Ini yang kamu bilang tidak papa?" Aku menarik lengan bajunya hingga keatas. Banyak bekas luka goresan cutter. Hyunjin menarik kembali tangannya.
"Aku tidak sengaja melukai tanganku"
'Bohong'
"Tidak perlu khawatir seperti itu"
"Jangan lakukan itu lagi" aku segera pergi menuju kamar.
"Siapkan obat untuk mengonati luka Hyunjin"
"Eh? Kamu sudah melihatnya?"
"Yak, kamu mau kemana? Kenapa membawa tas? Hey!"Aku tidak bisa membiarkan ini lebih lama lagi. Hyunjin tidak boleh melukai dirinya lagi. Hyunjin tidak boleh melakukan hal bodoh seperti yang kulakukan.
Tidak masalah, mereka bukan masalah besar bagiku
Kalimat itu kembali terngiang dipikiranku. Seperti kalimat penyemangat tapi, terlihat ada keputusasaan disana.
Aku masuk kedalam bus dan melihat kertas yang ku genggam sejak tadi. Aku harap ini akan menjadi awal yang baik.
🍃🍃🍃🍃🍃
Setelah sampai ketempat yang aku tuju, aku memperhatikan lingkungan sekitar. Aku melihat ada seorang perempuan sedang mengobrol dengan seorang lelaki.
"Permisi" kedua orang itu berbalik.
"Ya? Ada yang bisa kami bantu?" Jawab perempuan itu.
"Aku ingin bertanya, apa benar dulu Hyunjin pernah bersekolah disini?"
"Hyunjin? Hwang Hyunjin member Stray Kids itu?" Aku mengangguk.
Kedua orang itu saling menatap.
"Benar dulu dia sekolah disini dan kami temannya, ada apa ya?" ucap lelaki itu."Apa kalian bisa membantuku? Aku membutuhkan informasi tentang Hyunjin"
Si perempuan melihatku dengan tatapan menyelidik.
"Ah perkenalkan namaku Moza Safira, aku seorang psikolog""Apa kamu benar benar seorang psikolog?"
"Tentu aku punya kartu nama, disini tertulis namaku" mereka mengangguk.
"Apa yang bisa kami bantu?"
"Aku ingin kalian menceritakan bagaimana Hyunjin semasa sekolah, bisa 'kan?"
Akhirnya update huhuㅠㅠ
Ada yang nungguin gak sih? Wkwk
Hope you like it♡

KAMU SEDANG MEMBACA
[Paused] Mental illness + hhj
Fanfiction▪ Mental illness ▪ (n) berbagai kondisi yang mempengaruhi suasana hati, berpikir, dan perilaku Kisah klasik(?) Ancur Tak berfaedah Absurd Kalo penasaran baca aja hehe Hope you like it guys!💕