Gue nganggep lo cuma sekedar angin lalu yang lewat di kehidupan gue
~NaziraMulut lo itu sama kayak karbondioksida.Sama sama beracun
~Eron***
Nazira mengetuk pintu kamar Eron berulang kali namun tidak ada sahutan sama sekali.
"Bang!!!!bang Iyon!"teriak Nazira dari luar kamar.
Tok tok tok tok
"Bang!bangun!"
Nazira terus menggedor gedor pintu bercat hitam yang berada di depan matanya"Bangun woy!!"
"ngapain lo gedor gedor!gak dikunci pintunya"
Nazira ingin sekali melempar wajah Eron dengan nampan yang berada di tangannya.Tangannya sangat pegal membawa nampan berisi makanan lalu setelah kerongkongan Nazira kering berteriak,nyatanya pintu yang dia gedor gedor tidak dikunci sama sekali.
"Gue tuh teriak teriak dari tadi pantesan aja lo gak denger orang lo pake earphone"
Iyon melepas sebelah earphonenya"eh anak kecil kok panggil abangnya elo gue?gak sopan tuh"
Nazira duduk di tepi kasur berwarna abu abu
"Gue kira abang mati.Gak ada suaranya"Nazira meneliti kamar Eron.Dinding berwarna abu abu dan putih menambah kesan elegan kamar Eron.Ruangannya juga sangat rapi tidak seperti kamar cowok pada umumnya yang berantakan dan bau yang sangat menyengat.Eron menjitak kepala Nazira cukup keras dan membuat Nazira mengaduh kesakitan.
"Bawa apa tuh?"tanya Eron saat melirik makanan yang Nazira bawa.
"Bawa racun"
"Wihh enak tuh racun.Beli dimaan lo?"seru Eron
"Tempat Jesica.Ini tuh Sianida tau.Kalo lo makan lo bisa mati.Selesai deh urusan dunia lo"
"Mulut lo itu sama kayak Karbondioksida.Sama sama beracun."gemas Eron saat mengetahui bahwa Nazira yang sekarang berbeda dengan Nazira yang dulu.Dulu,Nazira enggan untuk mengatakan kata kata kasar seperti tadi,namun semenjak mamanya meninggal,Nazira berubah menjadi dingin dan ketus.Perkataan Nazira pun berubah menjadi menyakitkan untuk di dengar.
Eron meneguk air ludahnya saat melihat udang pedas yang tersaji di dalam piring.Ada nugget,sosis,salad dan juga segelas susu.
"Buat gue nih?"
Eron langsung mengambil nugget yang ia cocolkan dengan saus tomat pedas.
"Enak njir""Enaklah orang lo tinggal makan"sahut Nazira.
Eron mengambil nugget kedua yang akan dia makan,tetapi Nazira menahan tangan Eron supaya tidak mencomoti makanannya.
Nazira menggelengkan kepalanya"gak boleh makan.No no no"
"Pelit amat sih lo"
"Mau makan itu gak gratis"
"Yaelah sama abang sendiri kok pelit amat ye"sindir Eron.
"Kalo mau makan ada syaratnya"
"Apa?"
Eron sudah kelaparan setengah mati.Seharian ini,Eron enggan untuk turun ke ruang makan karena Eron malas naik turun anak tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Warm[Revisi]
Novela Juvenil~Untuk kamu yang telah hadir: Terimakasih karena telah hadir untuk menghangatkan suasana yang beku. Dirimu sangatlah berharga sampai aku berpikir bahwa diriku tak pantas jika harus bersanding denganmu. Kenapa?karena diriku sangatlah rapuh dan tak se...