Part 12

5 0 0
                                    

Nazira mengambil handphone yang bergetar di saku celananya.
"Halo Ris"

"Ra lo dimana.Gue sama yang lain udah di rumah lo nih"sambung orang di seberang sana.

"Gue masih di supermaket.Lo sama sapa?kok kayaknya berisik banget?"

Nazira mengambil makanan ringan untuk dibawa kerumah.

"Rame Ra.Ada 6 orang.Cepet gih balik"

"Iya.Ini gue mau selesai kok"

Nazira sedikit mengerucutkan bibirnya saat panggilan telpon diakhiri sepihak.

Nazira mendorong trolinya ke meja kasir.

"Totalnya empat ratus tigapuluh tujuh lima ratus rupiah mba"

Nazira mengeluarkan uang empat ratus lima puluh ribu rupiah lalu menyerahkannya kepada petugas kasir.

Nazira sempat kesusahan karena terlalu banyak kantung plastik besar yang ia harus bawa ke jok mobil Nazira.

Nazira sempat terkejut saat seseorang membantunya untuk menaruh barang barang di jok.

Setelah 5 kantung plastik besar sudah berjajar rapi di jok belakang,Nazira memberanikan diri untuk menatap pemilik wajah yang telah membantunya.

"Makassihhh kak"

Lelaki itu hanya menganggukkan kepalanya lalu melangkah kedalam supermaket tempat Nazira belanja.

Nazira memandang lekat punggung yang semakin lama menghilang.Tak terasa air matanya menetes.Nazira langsung mengusap air mata itu dengan punggung tangannya.

Karena tidak mau menggali memori yang terbesit dalam benaknya,Nazira melajukan mobilnya menjauhi area supermaket.

Nazira menghentikan laju mobilnya saat lampu merah menyala.
"kenapa gue harus ketemu sama dia?"

***
Saat Nazira memasuki pekarangan luas rumahnya,Nazira disuguhi pemandangan mobil yang berjajar rapi di halaman rumah.Baik mobil warna hitam,putih dan merah sedang nongkrong cantik di rumahnya.

"Eh buset!lama bener lo"

Nazira meringis saat mendengar cibiran dari sahabatnya.

"Lo ngapain disini?betah banget di rumah gue"Nazira meletakkan kentung plastik diatas meja dan langsung disabut ase oleh mereka.

"Main"ucap mereka kompak.

Nazira menjatuhkan tubuhnya di sofa empuk berwarna coklat"cape gue"

"Ra sandi wifi lo apa sih.Dari tadi gue nungguin lo pulang lama banget"keluh Fira.

Nazira menggelengkan kepalanya"jadi lo kesini cuma mau wifi an?"

Fira,Rilis dan 4 orang lainnya mengiyakan pertanyaan Nazira.

"Ck.Bukannya di rumah kalian dah ada wifi?ngapain kesini"

Fira membuka mulutnya"gue gak mau wifi gue abis"Fira berbicara dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"FIRA JOROK!"Teriak Rilis saat Fira menyemburkan makanannya di celana Rilis.

Rilis paling anti saat berbicara saat makan.Menurutnya itu tidak sopan sama sekali.

Rilis mengambil tisu lalu membersihkan celana dan kemejanya.

"Tutup Fir mulut lo nanti muncrat lagi"ancam Rilis.

Fira tersenyum tanpa dosa.Cewek bertubuh tinggi dan berkulit putih itu tidak jaim saat memakan makanan.Bahkan terkadang gebetan Fira menggeleng gelengkan kepalanya atas kelakuan Fira.

"Sory sory"

"Ra apa sandinya ellah"sambung Fira lagi.

"1029 5134 3638 2237"

Fira menghentikan aksi makannya lalu menatap Nazira penuh curiga"itu sandi apa token listrik?"

Nazira menegakkan tubuhnya lalu mengulang kembali sandi wifi rumahnya.

"Ulangi Ra.Jangan cepet cepet!"

Nazira mengulangi kata sandinya dengan pelan pelan.Saat handphone mereka terhubung dengan jaringan internet mereka langsung membuka chanel youtube dan istagram.

"Sadar diri ya mba pake WI-fi-nya"sindir Nazira penuh penekanan.

Mereka semua mengangguk layaknya anak kecil.Bukannya Nazira pelit.Toh setiap bulan wifi rumahnya selalu diisi penuh.Namun 6 anak ini selalu menguras habis Wifi Nazira.

Kalau wifi sudah habis,mereka akan berpura pura ditelpon mamanya agar pulang.Dan akhirnya mereka pulang tanpa rasa berdosa sedikitpun.

Nazira terlelap di sofa ruang tamunya.Sedangkan ke 6 sahabatnya tengah asyik streaming di youtube kesukaannya.

Rilis menengokkan kepalanya untuk melihat Nazira.Wajah tenang Nazira saat tidur membuat Rilis tersenyum.

Rilis kembali membuka aplikasi instagramnya sambil memakan makanan yang Nazira berikan.

Mereka semua menghentikkan aktifitas masing masing saat mereka melihat laki laki tampan yang melintas ke arah mereka sambil tersenyum tipis.

Fira sampai melongo ditempat saat melihat pemilik wajah tampan yang lewat beberapa detik yang lalu di hadapan mereka.

Kemeja yang lelaki itu gulung sampai siku dengan dua kancing kemeja atas yang dibuka membuat lelali tersebut terlihat sexy dan menawan.

"Ganteng banget njirrr!Kok Nazira gak pernah cerita kalo dia punya abang tampan?"

"Aduh muka gue tadi melongo"Fira heboh sendiri karena menyadari kebodohannya.Fira merasa bajwa pertemuan pertama dengan abangnya Nazira begitu memalukan.

Neron atau biasa dipanggil Iyon tersenyum tipis untuk menanggapi mereka semua.Lalu Neron berjalan menaiki tangga untuk sampai di kamar atas.

Fira menggoyang goyangkan tubuh Nazira agar terbangun.Fira bingung mengapa Nazira bisa terlelap dimana pun dia berada.Di kantin,di kefe,di kelas ataupun di mobil.

"Apa sih Firr"Nazira mengeluh dan sedikit kesal saat Fira menempelkan minuman dingin ke pipinya.

"Abang lo Ra!bangun!ganteng banget!

Nazira bangun seketika.Dia tidak menghiraukan pusing yang melanda kepalanya secara tiba tiba.

"Emang gue punya abang?"tanya Nazira polos.

"La terus tadi itu siapa hah?!tukang kebun?bahkan tukang kebun gak ada yang secakep abang lo"

Nazira mengingat ngingat kembali abangnya.Karena nyawanya belum terkumpul,Nazira sedikit bingung dan heran sejak kapan dia punya abang?

Nazira mengerutkan keningnya.Berkali kali ia memikirkan sosok abangnya namun dia merasa bahwa dia anak tunggal di keluarga ini.

Senyum sumringah terbit di wajah manis Nazira.

"Itu sepupu gue"

"Masa?"tanya mereka bersama

"Ih gak percaya.Jadi bang Iyon aslinya orang Yogya dan lahir di Yogya.Karena pekerjaannya sekarang di Jakarta ya jadinya abang kadang kesini"

Fira sedikit kecewa mengetahui bahwa Neron bukanlah kakak kandung Nazira.Karena kalau Neron yang ganteng itu kakaknya Nazira,Fira akan lebih mudah menggebet Neron.

'Gagal lagi deh'

***

Warm[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang