part 10

14 3 0
                                    

Nazira membiarkan rambutnya tertiup angin sore hari ini.Cuacanya mendukung untuk menggambarkan isi hati Nazira kali ini.Mendung.

Perasaan hampa dan perasaan beban yang menumpuk berton ton menbuat Nazira merasa sesak setiap kali mengingat akan masalahnya.

Namun,sekuat apa pun Nazira bertahan kali ini tetap saja pertahanan yang ia bangun setinggi mungkin hancur dalam beberapa detik.

"Ra..."

Nazira tersadar dari lamunannya
"Kak Fathan...."ucapnya lirih

"Lo ngapain di sini sendirian?lo gak pulang Ra?ini bentar lagi hujan lo Ra nanti lo sakit"

Benar saja apa yang di katakan lelaki bertubuh jangkung ini.Awan sudah semakin gelap walaupun jam menunjukkan pukul 4 sore.

"Kenapa kak Fathan masih peduli sama gue?"

Fathan menghembuskan nafasnya.Harus berapa kali Fathan berkata bahwa walaupun Nazira dingin kepadanya namun rasa sayang Fathan tidak akan pernah hilang.

"Karna gue masih sayang sama lo"ucapnya penuh keyakinan.

Nazira menghempuskan nafasnya"walaupun gue berubah jadi dingin,lo tetep sayang?"

Fathan duduk di samping Nazira"Gue tau alasan lo berubah pasti ada sesuatu"

"Sesuatu yang mungkin sulit lo jelaskan"lanjut Fathan

Nazira ingin menangis sekarang juga.Mengapa Fathan sangat mudah untuk menebak isi hati Nazira?mengapa Fathan peduli?mengapa Fathan tidak menyerah?

Percuma saja selama ini Nazira perlakukan Fathan dengan sangat dingin.Namun bukan berarti Nazira tidak merasa bersalah akan hal itu.Jauh di dalam lubuk hatinya dia merasa sangat sangat membenci dirinya dan tidak tega melakukan semua ini.Namun apa lah daya Nazira.Yang hanya bisa menutup hati demi memendam sebuah rahasia yang mungkin sulit untuk diungkapkan.

Air mata yang Nazira simpan baik baik selama ini ternyata dengan mudahnya meluncur bebas di pipi Nazira.

"Lo kenapa Ra?"tanya Fathan khawatir.

"Gue...."

Fathan mengerutkan dahinya.Bingung dengan Nazira yang tiba tiba mengeluarkan air mata.

"Ggueee cewek brengsek kak"

BOOOMMMMMMMMM

Fathan mematung di tempat bahkan dia tidak tahu lagi apakah detak jantungnya masih berfungsi.

"Mmaaaksudd....lo?"tanya Fathan

Nazira tidak sanggup lagi mengucapkan satu kalimatpun.Sebuah rangkaian kalimat yang ia pendam selama ini tidak mungkin akan ia bagikan kepada orang lain.Karena beberapa rangkaian kalimat itu adalah kejadian yang sangat menyakitkan dalam kehidupannya.

"Ra..."

Nazira mengangguk.Dengan satu tarikan nafas ia mulai menceritakan satu persatu masalahnya.

"Kak Fathan selalu tanya kan kenapa gue jadi dingin?"

Fathan mengangguk.
"Alasannya karena gue.....
Gue takut"

Fathan bahkan tidak mengerti apa yang di ucapkan Nazira.

"Gue takut kak.Dan alasan lainnya karna keluarga  lo"

Ah sial.Rutuk Fathan dalam hati.
Mengapa Nazira menceritakannya terputus putus membuat rasa penasaran Fathan berkali kali lipat.

"Kok keluarga gue?"

"Karna mama gue jadi meninggal"

DUUOORRRRRRRRRRRR

Warm[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang