11.lo itu unik

22 3 0
                                    

Author POV

Cuaca dingin di pagi ini menyelimuti seseorang yang sedang tertidur pulas yang masih setia dengan selimut tebal dan guling empuk nya. Setetes demi tetes air hujan pun turun untuk memberi kesejukan kepada gadis itu.
Setelah melewati banyak hal,mungkin dia terlalu lelah sampai-sampai susah untuk membuka kelopak matanya yang masih tertutup rapat.

Fabian pov

Setelah bangun tidur gue langsung membersihkan diri dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah dan gue masih terheran-heran awalnya gue udah yakin 100 % itu cewek bakal membalas perasaan gue tapi gue makin yakin bahwa Lo itu unik Chel....

"Den sarapannya sudah siap" teriak bi Ijah yang membuyarkan lamunan gue, yang merupakan pembantu sekalian ibu kedua bagi gue, dirumah yang besar ini gue hanya tinggal bertiga bersama bisa Ijah dan mang Asep yang merupakan tukang kebun .
Nyokap ? Bokap? Mendengar nya saja gue udah bosen.

"Iya Bi bentar" sahutku sambil menuruni anak tangga untuk bergegas kemeja makan.

Sarapan kali ini ada nasi goreng cumi dan susu coklat kesukaan gue.
Setelah itu gue langsung ke garasi untuk membawa motor kesayangan gue, kenapa gak bawa mobil padahal ada mobil mewah disana? Entah lah gue paling suka naik motor apalagi sama cewe yang gue impikan.

Sesampainya disekolah gue malah dicegat sama si somplak ini.
"Hey brother Lo kemana aja kemaren ngilang kaya dedemit," ujar si Hikam.

"Daripada ngilang kaya cewek gue😥" lanjut si akmal. Tiba - tiba si Stevan yang merupakan pindahan dari Garut itu bernyanyi.

"Ulah... Cerik tong di cengcerikan tarimakeun jadi duda akang pasrah ditinggal randa da engges kie kuduna," sambil tersenyum jahil. Padahal gue gak ngerti si Stevan ngomong apa'an, (buat para readers yang orang Sunda pasti tau dong lagunya).

"Gue kemaren ada urusan penting mendadak " bohong ku.

" Yang bener ko muka lu merah-merah gitu sih."goda si hikam.

"Fositif tingking aja mungkin dia abis maskeran sama buah naga🤣" ucap si Stevan.

"Lucu bangsat," ucapku sambil pergi.
Dan langsung pergi ke kelas sementara sekumpulan cewe pun langsung menatap gue seolah memuja bagai dewa Yunani , yah itu sih udah biasa tapi gak tau kenapa gak ada satupun yang bisa menarik perhatian gue.
sampai akhirnya gue ngeliat cewe itu, lagi asik -asik nya ngobrol sampai tertawa lepas dan gue pun refleks ikut ketawa entah dia pasang magnet apa sampai gue bisa terpengaruh padahal cantik enggak, feminim apalagi, tapi entah lah dia beda,dia unik pikir ku sambil tersenyum.
Sampai bel akhirnya berbunyi.

Adel POV
"Jadi kalian mengerti? " Ucap pak Wisnu yang merupakan guru matematika minat yang tengah menerangkan fungsi logaritma.

Semua nya diam tidak ada yang menjawab.

"Aduh kalian ini gimana mau jadi orang sukses ,yasudahlah aldo cepetan pesenin bapa kopi saja lama -lama malah ngantuk ngajar di kelas ini toh" titah pak Wisnu.

"Tapi pak ibu kantin nya belum buka jam segini mah," bohong si aldo da bego nya pak Wisnu percaya 🤣.

"Ooh kalo gitu, kita lanjut lagi belajar kalo gitu," ucap pak Wisnu.

"Ehh ehh pak saya punya permen buat ngilangin rasa kantuk bapak," ucap si Gibran, sambil memberikan permen rasa kopi kepada pak Wisnu.

"Oh sekarang kopi nya berubah jadi kopi Yamin ya?" Tanya pak Wisnu.

"Hahhh trus ada dong kopi kuahnya?" Tanya balik si Gibran.

"Ya adalah kopi kuah itu kopi yang pake air,tolol", ucap pak Wisnu dengan menekankan kata terakhirnya.
Dan semua murid pun langsung tertawa terbahak-bahak mendengar penjelasan pak Wisnu termasuk gue sendiri.

'PATAH'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang