Taeyong menutup laptopnya, dan ia melirik Bona yang masih duduk di sofa ruang kerjanya. padahal Taeyong sudah menyuruh Bona pergi sedari tadi.
"Bona, you can go home"jelas Taeyong sekali lagi "i have a lot of work"lanjutnya dengan menghela napas kasar.
Bona beranjak dari tempat duduk, dan mulai melangkah kearah Taeyong "Work? kerjaan apa? ngikutin Eunha kemana-mana? ngunjungin rumah sakit yang ada Eunhanya?" ujar Bona dengan nada yang terdengar kesal.
"BONA!" Bentak Taeyong sambil beranjak dari kursi kerjanya "I have told you before, there's nothing between us, you and me so please stop acting like i'm cheating"
"But, i like you, and you like me too"sanggah Bona dengan berusaha mengulurkan tangannya untuk menggapai tangan Taeyong sampai Taeyong menangkis tangan Bona.
Bona tersentak dengan reaksi Taeyong, ia lalu merasakan dadanya sesak hingga tiba-tiba pandangannya mulai memburam dan terjatuh di lantai.
***
"Hooo" Eunha tersentak ketika melewati ruang tunggu menemukan Taeyong duduk sambil memejamkan mata seperti orang sedang kewalahan. Eunha menghentikan langkahnya dan menempelkan punggung tangannya di dahi Taeyong.
Hangat, itu yang pertama kali Taeyong rasakan, ia segera membuka mata dan menemukan eunha di depan matanya dengan raut wajah yanag kebingungan.
"hmm, kamu gak sakit, ngapain dirumah sakit?"tanya Eunha kebingungan sambil menarik tangannya.
"bukan aku yang sakit, tapi temen aku"sahut Taeyong sambil menunjuk ruang periksa dokter yang ada di sampingnya.
Eunha menganggukkan kepalanya, dan segera duduk di sebelah Taeyong. tiba-tiba saja Eunha teringat dengan ucapan salah satu temannya beberapa hari yang lalu. "Thanks" ucap Eunha.
"Hah?" sahut Taeyong merasa kebingungan.
"Makasih, kalau gak tau bahasa bumi ngomong"sahut Eunha di sertai dengan candaan.
"iya maksud aku makasih buat apa?" tanya Taeyong.
"makanan yang kamu kirim kemarin buat suster sama temen-temen di departemen aku" ucapnya.
Taeyong dia untuk sesaat dan meluruskan punggungnya. "ah, jadi ketahuan ya" sahutnya dengan menggaruk tengkuknya.
Eunha mengangguk "pokoknya thanks, see you btw jangan lupa dateng di acara tunangan aku besok" ucapnya sambil berdiri.
Eunha mengembangkan senyumnya dan segera menghampiri Jinsoul yang sudah menunggunya di depan ruangan mereka.
Jinsoul menyikut lengan Eunha dengan tersenyum mengejek. "Eh, who is he? Are you cheating before got enggage?" Tanya Jinsoul dengan antusias.
"Jung jinsoul!" Bentak Eunha pada jinsoul dan gadis itu hanya tertawa renyah melihat reaksi Eunha.
"Eh i think i've seen him before" lanjut Jinsoul sambil menunjukkan wajah seriusnya.
"Really? Where?" Tanya Eunha dengan tidak berimant mendengar jawaban Jinsoul.
Jinsoul menjentikkan jarinya "ah, i seen him a few days ago maybe i've seen him six time. And you know every i seen him in front of our hospital, he always looking at you!"
"Really?" Tanya Eunha dengan menautkan kedua alisnya.
Jinsoul mengangguk mantap tapi Eunha hanya menggelngkan kepalanya dan menarik Jinsoul untuk berjalan lebih cepat.
***
Eunha memasuki kamarnya, ia menghela napas pelan dan melihat barang-barangnya lumayan berantakan apa lagi dikarenakan banyak persiapan untuk besok ditambah sepulangnya Eunha dari China ia belum sempat menata beberapa barangnya dan sekarang kamarnya terasa seperti kapal pecah untuknya. Gadis itu mulai mengambil beberapa bajunya yang masih berada di dalam koper dan memasukkan ke dalam almari, ketika Eunha sedang memasukkan baju kedalam almari ia menemukan satu box yang cukup besar berada di almarinya.
"What is this" ucapnya sambil mengambil box itu keluar dan menaruhnya di kasur.
Dvd, poto album, diary, bunga yang sudah layu dan barang terakhir yang membuat Eunha makin menautkan alisnya adalah bingkai foto yang menampakkan dirinya dan Taeyong sedang tersenyum. Rasa penasarannya semakin menjadi ketika membuka poto albumnya, poto album semasa SMA sebelum ia kehilangan ingatannya.
Eunha memutar dvd yang ada di tangannya. Yang membuatnya cukup terkejut adalah ia melihat Taeyong di layar televisinya saat ini. Samar-samar Eunha mengingat dengan betul tawa Taeyong yang begitu familiar untuknya bahkan suara Taeyong menjadi begitu familiar untuknya. Eunha mengingat semuanya! Kenangan dan ingatannya sebelum akhirnya ia kecelakaan.
Gadis itu memegangi kepalanya merasakan pening yang membuatnya nerasa kesakitan, tapi setelah itu ia lalu mematikan dvdnya dan langsung turun dari kamarnya.
"Dek mau kemana ? Hujan deres ini" tanya Yunho pada adiknya yang keluar kamar dengan terburu-buru.
Tapi tidak ada sahutan dari Eunha.
***
Eunha ingat betul jalan yang akan ia lewati tujuan yang akan ka tuju saat ini. Di perjalannya ia bahkan tidak bisa berhenti menangis dan mengusap air matanya.
Begitu ia sampai pada tujuannya, Eunha menarik napas dalam-dalam. Ia keluar dari mobilnya dan berdiri di depan gerbang rumah berpagar putih didepannya sangat familiar dan bahkan tidak berubah sedikit pun. Mobil sedan yang menyirotinya membuat Eunha harus menyingkir.
Pemilik mobil sedan itu keluar dengan tergesa-gesa dan membuka payungnya.
"Eunha! Kamu ngapain? Ini hujan deres kenapa kamu gak pake payung? Kamu nanti bisa sakit"
Eunha diam dan langsung memeluk lelaki di depannya "Kak aku rindu, aku rindu kamu Lee Taeyong" ucapnya disertai dengan isakan.
Taeyong membalas pelukan Eunha dengan erat dan menghujani puncak kepala Eunha dengan kecupan. Laki-laki itu lebih merindukan Gadisnya melebihi apapun.
"Ayo masuk dulu gak baik disini terus hujannya tambah deras" ucap Taeyong dan membiarkan Eunha masuk kedalam mobilnya .
***
"Hujannya makin lebat, kamu mending disini dulu aja sampai agak terang" ucap Taeyong sambil memberikan satu coklat hangat pada Eunha.
Eunha menerimanya dengan menghela napas pelan. "Maaf" ucapnya sekali lagi. Bahkan tadi ketika ia sampai didalam rumah Eunha tidak bisa berhenti mengucapkan maaf.
"It's okay babe! That was my fault that night. Aku yang bikin kamu bisa kecelakaan dan amnesia, kamu gak perlu minta maaf aku udh cukup seneng kamu inget aku lagi" sahut Taeyong dang menggenggam tangan Eunha.
"Kamu udah cukup nyiksa aku dengan aku yang gak bisa nemuin kamu, dan dengan kamu kehilangan ingatan kamu, jangan bikin aku merasa bersalah dengan kata maaf kamu oke?" Lanjutnya sambil menarik gadis itu kedalam pelukannya.
Gadis itu membalas pelukan Taeyong dengan erat dan menenggelamkan kepalanga di dada Taeyong.
"Aku seneng kamu bisa inget aku lagi ha"
"Aku juga seneng bisa inget kamu lagi kak" sahut Eunha sambil mendongakkan kepalanya.
Taeyong memberikan kecupan kecil pada pipi Eunha dan kemudian bibir Eunha. Karena malam ini sangat dingin, sekarang mereka reuni kembali, dan mereka membutuhkan sesuatu yang hangat. Malam yang hangat!
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR (Taeyong x Eunha)
FanficYang namanya cewek tetep aja cewek. Begitu pula Eunha, walaupun terkadang dia di luar batas marah-marahnya, tapi Eunha tetep cewek yang selalu kangen sama pasanganya. Taeyong. LDR tidak membuat mereka mengehentikan hubungan mereka justru jarang terj...