04.it's okay, i'm fine

780 112 9
                                    

25 September 2017

Taeyong mengusap-usap kepala Eunha dengan hati-hati, beberapa kali ia memeluk Eunha dan mengatakan bahwa ia akan lekas kembali jika musim liburan sudah tiba.

Eunha sendiripun hanya menganggukkan kepalanya sembari menunduk. Raut wajahnya melnampakkan kekecewaan dan kesedihan.

Taeyong tersenyum tipis, ia mengangkat dagu Eunha agar kekasihnya menatapnya. "Kenapa? Kamu masih kangen sama aku"

Eunha sedikit menunjukkan tatapan protesnya, tapi Taeyong justru tersenyum semakin lebar.

Taeyong memeluk Eunha dengan erat. "Aku janji bakalan lebih sering kirimin kamu email, chat atau apapun itu. Jangan khawatir ya"

"Cepet balik lagi ya kak" ucap Eunha pada akhirnya, ia membalas pelukan Taeyong dengan erat, dan menyandarkan kepalanya pada dada Taeyong.

"Nah sekarang kamu balik sama mama ya, pesawat aku berangkat setengah jam lagi"

Taeyong melepaskan pelukannya pada Eunha, tapi wajah gadis itu masih murung, seperti tidak ikhlas melepasnya. Ia meraih tangan Eunha dan menggenggamnya kuat-kuat.

"Iya aku cepet balik sayang, jadi sekarang kamu harus senyum dulu."

Eunha mengangkat kedua sudut bibirnya dengan terpaksa, dan Taeyong membalas senyumannya.

"Ehm" sela mama Taeyong yang sedari tadi ada di belakang mereka.

"Ma" keluh Taeyong yang merasa terganggu karena deheman mamanya. Ia melepas genggaman tangannya dari Eunha dan beralih memeluk mamanya.

"Have a safe flight ya sayang, baik baik di sana"

"Iya ma" ucap Taeyong dan mulai melepaskan pelukannya dari sang mama.

Eunha menatap punggung Taeyong seperti pertama kali ia menatap Taeyong harus pergi. Seperti melepas Taeyong pergi kembali.

"Ayo ha pulang, kamu mau sampai kapan ngeliatin punggung Taeyong?"

"Bentar tante, Eunha nyusul bentar lagi tante duluan aja ke sana"

Mama Taeyong mengangguk dan segera pergi ke parkiran bandara.

Sewaktu Taeyong menggenggam tangan Eunha ternyata ia memberikan secarik kertas pada Eunha. Eunha memutar badannya dan membaca secarik kertas itu. Hanya berisi dua baris kata tapi belum sempat Eunha menyelesaikan sampai pada titik kertas itu tertiup angin.  Ia mengejarnya sampai Eunha tidak sadar ketika ia menyebrang untuk menraih kertas itu ternyata ada mobil yang melintas dan mengklaksonnya.

Lutut Eunha terbentur kap mobil dan menyebabkan Eunha ambruk ke belakang dan kepala Eunha membentur pada pembatas jalan. Eunha tidak sadarkan diri begitu ia tertabrak dan membuat mama Taeyong panik.

Mobil yang menabrak Eunha langsung menghindar dan melarikan diri.

Orang-orang mulai mengerumuni badan Eunha yang tergeletak di jalan, mama Taeyong segera meminta tolong agar tubuh Eunha di angkat dan di masukkan ke mobilnya.

"Minggir!" Teriak seseorang dari sebrang jalan. Hatinya sudah benar-benar habis melihat Eunha, ia segera membopong Eunha ke dalam mobil mama Taeyong.

"Taeyong?"

Taeyong tidak menyahut ia sibuk berjaan kearah mobil mamanya. Hatinya tidak bisa berhenti berdebar, karena khawatir melihat Eunha.

Taeyong masuk kedalan mobil mamanya dengan terburu-buru air matanya benar-benar berurai membasahi wajahnya. Ia mengambil tissue yang ada di mobil untuk membersihkan darah yang ada di pelipis Eunha.

LDR (Taeyong x Eunha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang