Renjun duduk dibangku taman, membaca buku sembari mendengarkan lagu lewat headphone. Sesekali ia akan mengelus perutnya kemudian memasang senyum pada cerita romansa yang tengah ia baca. Hari ini ia hanya sendiri dirumah, karena Mark berangkat ke kantor sementara Haechan pergi keluar beberapa saat lalu.
"Aegi-ya. Papa sangat menyayangimu, dan Mama yakin Haechannie juga akan menyayangimu. Teruslah tumbuh dengan sehat, kami semua menyayangimu" ucapnya pelan, meyakinkan diri bahwa anaknya kelak akan tumbuh dengan limpahan kasih sayang.
.
.
.
Haechan melajukan mini cooper biru miliknya, tergesa gesa berjalan menuju pintu kedatangan bandara dan sedikit mengutuk pelan saat bertabrakan dengan orang orang.
"Heh, pendek!"
Senyum itu terbentuk cantik diwajahnya, Haechan berlari kecil dan menabrakkan tubuhnya pada sosok yang jauh lebih tinggi darinya itu. Elusan dikepalanya membuat Haechan sangat nyaman.
"Dasar monster jahat, kau bahkan melewati pesta pernikahanku brengsek!"
Masih melingkarkan tangannya pada tubuh besar itu, Haechan memasang ekspresi sebal yang dibalas dengan kekehan juga cubitan gemas dipipinya.
"Wong Yukhei ini mana kuat melihat pujaan hatinya menikahi orang lain, little one"
Yukhei
Lucas
Laki laki yang mencintai Lee Haechan dengan sangat namun tidak beruntung sebab hati sang pujaan telah dimiliki orang lain.
"Huh, aku kan sudah katakan untuk move on"
Haechan mengomel sambil berjalan beriringan dengan Lucas yang menggenggam tangannya lembut.
"Kalau saja move on darimu bisa semudah itu baby, maka aku pasti sudah jadi playboy sekarang"
Lucas terkekeh, sementara Haechan mendengus mendengar ucapan sahabatnya itu.
"Kalau suamiku sampai tau..."
Lalu langkah mereka terhenti, Haechan menatap kearah Lucas yang kini menatapnya dalam
"Bukankah bagus jika sampah brengsek itu tau? Setidaknya aku bisa membawamu kabur darinya"
"Lucas! Jangan bicara hal buruk tentang suamiku idiot!" Protes Haechan yang ditanggapi Lucas dengan dengusan sebal.
"Ya ya, lindungi saja terus sampai kau mati sekalian karena terlalu mencintai dia"
{}
Seumur hidupnya, Jung Jaehyun tidak pernah semarah ini. Bahkan elusan lembut jemari Taeyong tidak lagi terasa bisa menenangkan amarahnya. Berita yang diterimanya sore kemarin tentang dua anak laki lakinya membuatnya segera kembali dari London tanpa perduli urusannya disana telah selesai atau belum. Kepala keluarga Jung itu benar benar tak habis pikir dengan apa yang ada dikepala anak anaknya saat ini.
"Renjun, bukankah aku sudah mengatakan padamu untuk memutuskan hubungan dengannya Jung Minhyung?"
Jaehyun berucap dingin, menatap putra sulungnya yang tertunduk dalam, berdampingan dengan adiknya. Taeyong lagi lagi mengelus pundak suaminya,mencoba menenangkan meski sia sia.
"Lalu apa apaan dengan dia ikut tinggal dirumahmu dan Haechan? Apa kau tidak memikirkan perasaan isterimu?"
"Dad..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Unrequited
Fanfictionun⚫re ⚫quit ⚫ed ˌənrəˈkwīdəd Adj. (of a feeling, especially love) not returned or rewarded.