1. Apanya yang aneh?

19.4K 1.5K 318
                                    

A/N :   Cerita ini saya tulis di tahun 2018. Ide, alur, tata bahasa, dan jokes yang digunakan dalam bacaan ini tercipta pada pemikiran saya di tahun tersebut. Mohon maaf atas segala kesalahan penulisan, plot hole, atau hal-hal cringe yang ditemukan dalam bacaan ini.

Selamat membaca^^

___________________________________________

Pemuda berambut pirang itu terus menatap jarum jam yang sedari tadi tak bergerak sedikitpun. Matanya menyipit kala menyadari sesuatu.

"Sial! Pantes dari tadi jam satu"

Jisung segera mengendarai sepeda motornya menuju ke arah kedai kopi tempatnya bekerja paruh waktu. Dengan tergesa ia berlari memasuki kedai tersebut dengan rambut yang berantakan akibat berkendara tanpa mengenakan helm.

Tanpa mengganti pakaiannya, Jisung segera berdiri di belakang mesin kasir yang sebelumnya pekerjaannya diambil alih oleh Yugyeom.

Kriiinggg

Bunyi lonceng disaat pintu terbuka menandakan ada pelanggan yang datang. Jisung melihat ke arah pemuda yang berjalan mendekat ke arahnya, lebih tepatnya ke arah kasir.

Lee Minho, pemuda yang kini berada di hadapan Jisung. Jelas saja pemuda tupai itu sangat mengenal Minho, kakak tingkat satu fakultasnya yang pernah membantu Jisung mencari tanda tangan dari seluruh kating fakultas psikologi  angkatan 2015 di hari kedua saat ospek dahulu.

"Selamat malam, ada yang bisa dibantu? Untuk daftar menu bisa dilihat disini"

Jisung tampak profesional meskipun pelanggan di depannya ini merupakan orang yang ia kenal. Dan seperti biasa, Minho menanggapi ucapan Jisung dengan tersenyum terlebih dahulu. Tipikal pemuda yang ramah menurut Jisung.

"Santai aja sama gue elah, Jis" ucap Minho sambil tertawa pelan.

"Oh iya, kak. Jadi mau pesen apa nih?"

Minho membolak-balikkan buku menu yang dipegangnya, kemudian memesan flat white dan dua buah croissant.

"Oke kak, meja nomor delapan. Ditunggu ya," ucap Jisung sambil memberi selembar struk pada Minho.

+

Pukul 9.30 pagi Jisung sudah berada di kampusnya, padahal kelas pertama akan berlangsung sekitar satu jam lagi. Tempat yang ditujunya kini adalah kantin di sebelah fakultas hukum.

Di lihatnya kedua temannya yakni Kim Seungmin dan Bae Jinyoung sedang duduk di salah satu bangku bersama kating fakultas hukum yang bernama Bang Chan. Rumornya Seungmin sedang dekat dengan pemuda yang biasa dipanggil Chan itu. Dunia ini sudah gila, pikir Jisung. Ia salah satu orang yang masih menganggap tabu hubungan sesama jenis.

"Sini Jis duduk," ucap Seungmin sambil menggeser tubuhnya untuk memberi ruang untuk Jisung duduk.

Dengan segera Jisung mendudukkan dirinya di samping kiri Seungmin dan menaruh tas ranselnya di atas meja.

"Oh iya kak Chan, kenalin temen aku" ucap Seungmin sambil menepuk pundak Jisung disampingnya.

"Hai dek, kenalin gue Bangchan, panggil aja Chan,"

Chan mengulurkan tangannya yang kemudian dibalas oleh Jisung.

"Han Jisung, panggil Jisung aja, kak"

Jisung kemudian melirik ke arah teman satu fakultasnya, Bae Jinyoung. Pemuda bermuka kecil itu masih berkutat dengan ponselnya tanpa memperdulikan kedatangannya.

LIMERENCE [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang