Mimpi tak pernah berwajah waras
Entah kenapa, aku tak pernah merasa puas bisa tidur
Entah kenapa, waktu yang terlihat pertama adalah Desember yang melukaiku
Entah kenapa, setelahnya hidupku tak pernah punya inti yang bisa dibanggakan
Mungkin, ini hari yang bobotnya paling berat
Sampai aku menyimpulkan padahal tak pernah punya dasar ruangan
Bahwa menangis juga punya seribu alasan
Kita bisa kehilangan apa yang melayang di udara saat ini
Aku mencoba terperasut dalam gelapnya latar ini
Namun nihil, aku tak pernah mendapatkan kado terbaik darinya
Mataku masih perih, hingga abu-abu yang rikuh terngiang di sana
Jika dibilang lemas, mungkin perasaanku yang saat ini pingsan
Aku masuk ke taman anak kecil
Di situ, aku ingin menjadi malaikat yang bisa menata semua tentang kamu
Di situ, aku bisa memilikimu dengan syarat semudah embusan
Pertanyaanku, apa kenyataan berjarum ini ialah hari terpukul yang tak berpekan?
KAMU SEDANG MEMBACA
[31 DWC] Desember Untuk Exes
PoetryHarap-harap cemas, aku ingin kamu membaca ini. Sebab, ini adalah alasanku untuk tak bisa melupakanmu. Juga, bulan ini adalah bulan yang senantiasa mengikutiku hingga aku tak tenang. Aku hanya ingin kamu tahu, "kita" pernah ada di dunia ini. #45 in P...