14 Paenitet

22 8 0
                                    

Aku sudah memipih tiket untuk pergi ke bandara terang iniAku tak mau pergi ke tempat di mana aku semakin sekecil batuKe tempat di mana aku hanya berteman dengan heningKe tempat di mana aku mendapat tonjokan di hati karena tidak memapas kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku sudah memipih tiket untuk pergi ke bandara terang ini
Aku tak mau pergi ke tempat di mana aku semakin sekecil batu
Ke tempat di mana aku hanya berteman dengan hening
Ke tempat di mana aku mendapat tonjokan di hati karena tidak memapas kamu

Desember, kenapa menyesal harus tercipta di alam ini?
Kenapa ketika aku benar-benar membatu
Belahan mentari menciptakanmu tanpa kehadiranku?
Kenapa di detik-detik tangan kita yang terputus
Takdir justru menjarak kita hingga beratus-ratus?

Hanya iri yang bergapil dengan lesak di sela-sela rambatan pita
Aku mencintaimu hingga samudera menepi
Aku mencintaimu hingga tak pernah rela kamu bertopi dua
Aku mencintaimu hingga harap-ketus angka tujuh menyandingkan pesawat sua

Desember, tangisku turun bagai hujan di jiwa yang mengetuk dirimu
Ia tak pernah berhenti, hingga aku melolong tanpa bantuan
Semua orang tak mengerti aku yang sudah tak bisa terbang
Dan kini, hatiku hanya dapat berselang kalang

[31 DWC] Desember Untuk ExesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang