Angan berkata padaku, jika hari ini milik kita berdua
Aku datang pagi suntuk padahal ia membenciku
Aku berlari dengan pikiran yang menjelajah tanpa jalan keluar
Aku menjemputmu dari jendela, tetapi selangkah saja kamu tak kuasaDesember, aku menanti setiap jam pada hari ini
Aku tersedot dalam pertandingan milik lusa yang tak diinginkan
Rasanya, aku sama sekali tak berada dalam lingkup stratosfer
Sebab, bibirku berdarah jika kamu melengos karena tahu parasitkuSetidaknya, sebelum wajahku terlihat tak bernyawa
Aku melihatmu berada di pinggiran gundukanku
Meski tak menyepuk, setidaknya aku masih bermayor dalam hatimu
Meski tak menetapkan mata, setidaknya aku mampu menambah kronologi semuBertemu denganmu, seperti melihat Orion
Aku perlu bahagia hingga telunjukku menulisi setiap lekuk tubuhmu
Aku tahu, takdir berbohong hingga jadwalmu terlewat di rel yang kutunggui
Meski tersedak di batin, aku lega menghirup bekas dari lekasmu lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
[31 DWC] Desember Untuk Exes
PoesíaHarap-harap cemas, aku ingin kamu membaca ini. Sebab, ini adalah alasanku untuk tak bisa melupakanmu. Juga, bulan ini adalah bulan yang senantiasa mengikutiku hingga aku tak tenang. Aku hanya ingin kamu tahu, "kita" pernah ada di dunia ini. #45 in P...