#14

871 29 0
                                    

Hawa yang terkejut menjadi salah tingkah dan tak sengaja tersandung gondola ice cream di sebelahnya, menyebabkan ia hampir terjatuh. Untung ada Adam yang menarik tangan Hawa menuju pelukannya

Beni dan kawannya hanya bisa panik dan berucap

"Hati-hati wa, jangan meleng"

Adam lalu melepas Hawa dari pelukannya seraya berucap

"Hati-hati, itu ditunggu Bunda di sana", sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah yang ia maksud

Hawa berpamitan pada Beni dan kawannya, juga kepada Adam. Adam hanya menjawab dengan anggukkan kepalanya lalu sedikit tersenyum. Itu juga membuat Hawa kaget bukan main

agak terbengong-bengong ia saat sedang berjalan menghampiri Bunda, hampir ia menabrak seseorang lagi. "Maaf", ucap Hawa pada seseorang itu

"Bunda, udah selesai belanjanya ? yuk pulang", ajak Hawa pada Bunda juga sekaligus kepada Hura yang masih sibuk memilah buah-buahan segar di hadapannya

"Kak, mau alpukat ? Kita bikin sesuatu yuk!", ajak Haura pada Hawa sambil menyodorkan buah alpukat segar ditangannya

"Mau, ambil sekilo", ucap Hawa berbisik takut didengar Bunda

Mereka pun selesai berkutat dengan belanjaannya lalu berjalan menuju kasir untuk membayar, antrean cukup panjang membuat Haura jenuh, Hawa menarik napas panjang, Bunda yang ingin cepat-cepat keluar dari antrean. Tiba-tiba Bunda teringat sesuatu

"Kak, tadi Bunda ketemu temanmu, laki-laki. Ganteng pula, gebetanmu ya ?", tanya Bunda membuyarkan lamunan Hawa

Hawa menyipitkan matanya, dan membuka mulutnya sedikit, mirip orang kaget dan heran. "Gebetan ? Gebetan apa sih Bunda", jawabnya sembari bertanya

"Iya, habisnya dia kayak mau ambil hati Bunda gitu deh. Sok perhatian gitu sama Bunda", ucap Bunda sambil berjalan perlahan. Antreannya sangat padat

Mendengar itu, Hawa hanya memicingkan matanya sambil berpikir "apa iya dia mau ambil hati Bunda, rasanya gak mungkin"

"Ah Bunda aja yang kegeeran", ujar Hawa menenangkan pikirannya

Tak terasa mereka sudah sampai di meja kasir dan langsung segera membayar, setelah itu mereka menyambangi kedai ice cream di depan swalayan tersebut

"Wa, teman kamu tadi itu baik loh orangnya, masa tadi mau bayarin belanjaan Bunda", ucap Bunda sambil tersenyum sendiri

Hawa yang mendengar ucapan Bundanya hanya tersenyum lalu berlalu menuju kamar tidurnya untuk mengganti pakaian dan bersih-bersih

Sementara Haura yang sudah selesai bersih-bersih langsung menuju ke dapur untuk mengeksekusi belanjaannya, membuat cemilan malam hari itu adalah hobi Haura

Tidak butuh waktu lama Hawa di kamar, langsung ia menuju dapur dan menghampiri Haura yang sedang memotong buah alpukat menjadi dadu

Hawa menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan yaitu: piring, susu coklat kental manis, messes, dan keju. Setelah selesai Haura memotong alpukat lalu ditaruh di piring oleh Hawa dan disusun layaknya seorang chef

Lalu menuangkan susu kental manis di atas alpukat, ditambah messes juga keju parut, dan cemilan malam mereka pun siap dihidangkan

"Cemilan malam sudah siaaaap!"

Bunda yang sedang menonton televisi lalu menoleh dan tersenyum pada dua putrinya yang sangat akur dan rajin

Haura memberi satu sendok untuk Bunda dan Hawa

Sembari menyantap cemilan malam Bunda teringat akan anak sulungnya yang biasa berkumpul malam hari bersama di ruang tengah. Terbesit di pikiran Bunda untuk mem-video call Kak Reza

ADAM (Manusia Setengah Batu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang