"Hoy ayo ngopi" - Reza
"Gas lah" - Adam
"Jam 10 ya bro, di "kedai makan" aja" - Reza
"Siap meluncur" - AdamSekilas percakapan antara Adam dan Reza di whatsapp, mereka akan ngopi bareng hari ini.
Entah kenapa ada rasa berharap dalam hati Adam kalau Reza membawa Hawa bersamanya untuk ikut serta ngopi bareng.
Tapi tentu tidak mungkin, Reza tidak tahu apa-apa tentang Adam yang sebenarnya adalah teman sekelas Hawa.
Hawa sedang bersantai, menyelonjorkan kaki di kursi panjang depan televisi. Terlihat Kakaknya yang sedang bersiap hendak pergi.
"Mau kemana kak ?".
"Mau ngopi", jawabnya sambil mengenakan jaket.
"Sama siapa ?".
"Temen".
"Siapa ?".
"Bawel banget si nanya mulu", ucapnya saat mengambil kunci motor di meja.
"Ikut dong kaaaak", rengeknya sambil mengubah posisi tidur menjadi duduk.
"Ga usah", jawab Reza sambil berjalan ke luar.
"Pelit banget", ucap Hawa mengikuti Kakaknya ke luar.
"Besok aja sama Haura".
"Beneran ? Asiiik", jawabnya sambil tepuk tangan.
"Jangan boong loh kak", lanjutnya.
"Iyaa, udah ya kaka berangkat".
"Hati-hati kak".
Setelah Reza pamit Hawa masuk kembali ke dalam rumah, kembali merebahkan dirinya.
Haura dengan Bunda sedang berada di kamar, entah sedang apa.
Hawa lebih memilih menyendiri di ruang tengah dan sesekali handphonenya bergetar.
Banyak pesan masuk di handphonenya tapi ia tidak menggubrisnya.
Liburan kali ini agak lebih sedikit menyenangkan karna ada hari dimana ia bertemu Adam.
Hanya belum puas kalau belum liburan bersama Reza dan ditraktir olehnya he he.
Ica dan Marina berniat untuk berkunjung ke rumah Hawa, mereka sudah membuat janji dan akan berangkat pagi ini.
Sesampainya di kedai Adam sudah duduk dan memesan secangkir moccacino. Bersamaan dengan datangnya pesanan Adam suara lonceng tanda pelanggan masuk berbunyi.
Adam menoleh sedikit, ternyata bukan Reza yang datang. Ia kembali fokus ke handphone ditangannya, menscroll sosial media berharap bertemu sesuatu di sana.
Berkali-kali lonceng berbunyi tapi tak satupun menunjukkan bahwa ada Reza di sana.
"Mba creamy latte satu ya", ucap seseorang di meja pemesanan.
"Baik tuan, dengan ruang VIP tuan ?", tanya seorang pegawai sangat ramah ditambah senyuma?.
"Oh ngga usah, ada temen tuh", sambil menunjukkan telunjuknya ke arah kiri
Sang pegawai menganggukkan kepalanya pertanda mengerti dan segera membuatkan pesanannya.
Adam yang duduknya membelakangi meja pemesanan tidak menyadari kedatangan Reza yang bahkan baru saja memesan dengan suara agak lantang.
"Serius banget, Dam", ucap Reza lalu menepuk pundak Adam dari belakang
Sedikit terlonjak kaget Adam menyadari tepukan dari Reza. "Eh sorry ga sadar gue", ucap Adam.
![](https://img.wattpad.com/cover/152983931-288-k643359.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ADAM (Manusia Setengah Batu)
Romance"Menikah sama cowok cuek dan gak peka itu ?", matanya melotot setelah mengetahui maksud dan tujuan Ibundanya "Iya sayang, dia baik kok ke Bunda", jawab Bunda dengan wajah meyakinkan "Iya tapi ke aku gak baik" - jawabnya dalam hati