Pagi ini Rama nekat ingin menghampiri Reza yang dia sendiri tak tau kalau Reza saat ini kuliah di Semarang, ia menyambar tas miliknya yang biasa ia bawa untuk sekolah
"Mau ke mana dek ?"
"Aku mau ngasih Reza pelajaran supaya gak ngerayu kakak terus"
Hani menghela napas panjang mendengar ucapan adiknya yang kekeh ingin bertemu dengan Reza, dan sedikit berusaha menahannya
"Sudah berapa kali kakak bilang Reza gak ada di rumahnya"
"Ya masa setiap hari gak di rumah sih, apa sih dia"
Tanpa menghiraukan perkataan kakaknya ia langsung menaiki motornya dan saat ingin memakai helm Hani menahan dengan sedikit memaksa
"Dia di Semarang dek, kamu mau nyamperin dia ke Semarang ?"
Mendengar nama kota yang nan jauh di sana, juga karena provinsi itu tempat di mana temannya meninggal akibat kedinginan Rama langsung lemas seketika dan diam di tempat. Ditaruhnya helm yang hendak ia pakai tadi
"Sudah lah, kakak rasa sudah saatnya kalian baikkan, jangan kayak gini terus"
Jam sudah menunjukkan pukul 07.40, ia akan telat ke sekolah kalau masih diam saja di situ
"Aku mau ke sekolah kak ada rapat OSIS, berangkat dulu", ucapnya saat setelah selesai melihat jam di tangannya lalu ia pun bersalaman dengan sang Kakak
"Hati-hati"
Selama perjalanan Rama kalut dan seketika meneteskan air matanya, satu sisi ia ingin berteman baik lagi dengan Reza, tapi di sisi lain ia mengingat kejadian temannya di puncak gunung membuat ia benci dengan sikap egois Reza
Rama membuang jauh-jauh pikiran tak mengenakkannya itu saat sudah sampai gerbang sekolah, karena ia tidak mau mengacaukan rapat OSIS kali ini hanya karena masalah itu
Menyelesaikan rapat dengan hati yang sedang kalut adalah sebuah ujian bagi Rama, tapi bersyukur ia berhasil menghilangkan sejenak pikiran itu
Ia pulang membawa makanan untuk Kakaknya karena ia tau hari ini Hani sedang libur kuliah untuk persiapan ujian pekan depan
Hari ini hari pertama masuk sekolah setelah pembagian rapor dua minggu lalu, Ica yang sudah tidak sabar ingin membagi cerita kepada Hawa datang pagi-pagi hanya untuk menyambut Hawa dengan teriakan khasnya
Beruntung Hawa datang lebih pagi juga setelah Ica dan masih belum banyak siswa yang berkumpul, jadi teriakkan Ica hanya Hawa lah yang menikmati
Panjang lebar Ica menceritakan kegiatannya di hari libur, dari ia yang jalan-jalan bersama keluarganya sampai jalan-jalan dengan Rama pun tak lupa ia ceritakan
"Wa, lo harus tau ya, gue itu di ajak jalan-jalan sama Rama ke Bogor. Gila tempatnya enak banget adem, gue baru pertama ke sana langsung jatuh cinta begitu wa sama suasananya", Ica tidak berhenti bercerita sampai sudah hampir setengah siswa di sekolah ini berdatangan
Hawa yang sudah paham betul bagaimana sifat Ica walaupun baru beberapa bulan mereka satu kelas memilih untuk terus mendengar ceritanya, karena pasti akan berhenti dengan sendirinya kalau sudah capek hehe
Sampai saat Adam datang saja Hawa masih sempat mencuri pandang, Adam yang baru datang itu tidak melihat Hawa dan Ica yang sedang duduk di depan kelas karena tertutup oleh teman yang lain yang juga sedang mengobrol
Bel tanda masuk sudah berbunyi semua siswa dengan tertib masuk kelas masing-masing, guru mata pelajaran pun langsung berhamburan keluar dari ruang kantor dan menuju kelas ajarnya
"Buat kelompok 5 orang lalu kalian diskusikan materi yang akan ibu tulis ini", jelas Bu Ayu yang lalu menulis materinya di papan tulis
Mata pelajaran Matematika ini menjadi agak menyenangkan karena Bu Ayu yang juga menyenangkan, membuat para siswa bersemangat mengerjakan tugas dari beliau
KAMU SEDANG MEMBACA
ADAM (Manusia Setengah Batu)
Romance"Menikah sama cowok cuek dan gak peka itu ?", matanya melotot setelah mengetahui maksud dan tujuan Ibundanya "Iya sayang, dia baik kok ke Bunda", jawab Bunda dengan wajah meyakinkan "Iya tapi ke aku gak baik" - jawabnya dalam hati