Senin pagi ceria tapi tak seceria raut wajah Hawa, pasalnya ia mendapati notifikasi akun wattpadnya yang masih kosong mlompong
Tak ada satupun notifikasi vote atau reading list yang masuk, kurang promosi katanya
Lanjut ia taruh kembali handphone nya dikasur lalu beranjak menuju kamar mandi
Diliriknya jam dinding menunjukkan pukul 05.00, waktunya shalat subuh
Selesai mengambil air wudhu langsung ia shalat, tak lupa membangunkan Haura yang masih terlelap
Dengan segayung air ditangan kirinya lalu ia percikkan air ditangan kanannya ke wajah Haura yang masih terlelap, "ara bangun, udah jam 5"
Haura menjawabnya dengan perubahan sedikit pada raut wajahnya karena terkena air lalu melenguh, "eumhh iya kak hoaammhhh"
Hanya dengan tiga kali percikkan air Haura pun langsung terduduk, sedikit dia mengumpulkan nyawa. Lalu beranjak dari ranjangnya menuju pintu disudut kamar, yap, kamar mandi
"Kak, tungguin ara ya. Shalat bareng", ucap Haura diambang pintu kamar mandi dan segera dijawab oleh Hawa, "iya".
***
Selesai shalat, Hawa dan Haura bergantian untuk mandi dan bersiap ke sekolah dan harus lebih pagi
Sebab mobil milik bunda sedang masuk bengkel untuk service bulanan, jadi mereka naik angkutan umum
"Kaaaak, buruan udah jam setengah enaaam", teriak Haura dari luar pintu kamar mandi lalu dijawab oleh Hawa "iyaa sebentar lagiii", dengan teriakan yang sedikit kencang
Buru-buru Haura menuju kamar mandi sedikit berlari setelah kakaknya baru saja membuka pintu kamar mandi tersebut "ih gak sabaran banget sih", ketus Hawa yang lengannya sedikit terpentok pintu ulah Haura. "Kakak lama banget mandi apa berendem", teriak Haura dari dalam kamar mandi
Hawa yang lebih tidak mendengar kata-kata adiknya memilih untuk bersiap dan bersolek didepan cermin "oke selesai", ucap Hawa pada dirinya sendiri
"Araaa, kakak kebawah duluan", teriak Hawa lalu berjalan meninggalkan kamar. "Tungguin kaaaaak", tak kalah teriakkan Haura disambut ia yang tergopoh keluar dan bergegas memakai baju
*Di Meja Makan*
Bunda yang sedang asyik menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya dikagetkan oleh Hawa "selamat pagi bunda cantik, muuaacchhh" dan menyebabkan centong nasinya jatuh ke lantai
"Selamat pagi Fahrani Hawa Nabila, tolong ambilin centong nasi bunda ya nak terus cuci baru dipake", jawab bunda sedikit mencibir karena centong nasi yang baru dielapnya jatuh. "Oke bun", jawab Hawa dengan wajah meledek
Haura pun sudah berada di meja makan, tapi tidak dengan Reza. Ia masih dikamar, masih tidur.
Mereka sarapan dengan lahap dan suasana yang sunyi
"Bun berangkat dulu ya", pamit Hawa lalu mencium pipi kanan-kiri bunda dilanjut dengan Haura
"Hati - hati ya nak", dijawab oleh bunda dengan lambaian tangan
Mereka menaiki angkutan umum yang berada dipinggir jalan
"Kak, aku turun duluan ya", ucap Haura setelah memberhentikan angkutannya
"Iya dek", jawab Hawa tak acuh sambil masih bergulat dengan handphonenya
Setelah beberapa menit sampailah Hawa didepan sekolahnya
"Nih bang", ucap Hawa kepada abang supir angkot
"Kurang nih neng"
Belum juga hendak satu langkah Hawa lalu membalikkan badannya dan dengan raut wajah kaget bertanya "loh kok kurang bang? Biasanya juga segitu", tak terima ia dengan ongkos angkot yang tiba-tiba naik

KAMU SEDANG MEMBACA
ADAM (Manusia Setengah Batu)
Romansa"Menikah sama cowok cuek dan gak peka itu ?", matanya melotot setelah mengetahui maksud dan tujuan Ibundanya "Iya sayang, dia baik kok ke Bunda", jawab Bunda dengan wajah meyakinkan "Iya tapi ke aku gak baik" - jawabnya dalam hati