#7

683 60 0
                                    

Bunda: "Hai sayang, dari rumah ?", tanyanya sambil cipika-cipiki
Hani: "Iya bun, nih ada kue coklat dari mamah"

Bunda lalu menerima kue coklat kesukaannya dan berjalan menuju dapur

Bunda: "Makasih ya nak, tuh awa sama ara ada diruang tengah. Disuruh mandi susah banget. Eja masih diatas kayaknya, nanti bunda panggilin ya"
Hani: "Iya bun aku tunggu eja diruang tengah aja bareng awa dan ara"
Bunda: "Oke"

Selesai meletakkan kue coklat di meja dapur, bunda langsung menuju kamar Reza

Tok..tok..tok..
Bunda: "Kakak, bunda masuk boleh ?"
Reza: "Iya bun masuk aja"

Reza: "Ada apa bun ?"
Bunda: "Itu hani udah dateng, bawa kue coklat kesukaan bunda"
Reza: "Oh udah dibawa bun"
Bunda: "Iya nak"

Reza bersiap dan tak lupa menyisir rambutnya sambil bercermin. Cerminnya ada lampunya seperti cermin artis😂

Bunda: "Kakak udah umur berapa sekarang ?"
Reza: "Masa bunda lupa umur eja sih bun"
Bunda: "Udah dewasa kan ?"
Reza: "Iyalah bun, besok eja udah mau lulus kuliah bun. Do'ain ya"
Bunda: "Pastilah kak"

Reza yang tadinya ingin keluar kamar menemui Hani, terurungkan karena obtolan bersama bundanya dan Reza pun ikut duduk di ranjang milik Reza

Bunda: "Nanti kalo udah lulus, langsung nikah aja ya nak"
Reza: "Hah bunda apa sih ? Eja mau kerja dulu bun, mau bahagiain bunda dulu"
Bunda: "Bunda udah bahagia kak, bunda lebih bahagia lagi kalau kamu cepet-cepet nikahin hani"
Reza: "Tapi bun--"

Sebenarnya Reza sudah memiliki bisnis restoran di berbagai kota, tetapi ia tetap ingin mencari kerja agar bisa mendapatkan gaji yang akan ia berikan kepada bunda

Bunda: "Kalian kan udah lama deket, udah saling tau orang tua masing-masing"
Reza: "Bun..."
Bunda: "Bunda masih ada awa dan ara yang bisa jagain bunda"

Bunda lalu beranjak dari ranjang lalu berjalan keluar kamar

Bunda: "Nanti kita bahas lagi ya, kasian hani udah nunggu lama"
Reza: "Iya bun"

Kemudian Reza mengikuti bunda dari belakang yang tak jauh langkahnya

*Di Ruang Tengah*

Hawa dan Haura masih senang mrmbuka oleh-oleh dan kali ini ditemani Hani yang juga senang men-video gerak gerik lucu dari Haura dan Hawa

Gelak tawa terkadang pecah terkadang hanya lirihan saja

Haura: "Katanya kak eja ini buat kak hani", sambil menunjuk sebuah barang
Hawa: "Sok tau kamu dek"
Haura: "Hahahaha gak jadi deh kak hani, ini buat ara aja"
Hani: "Haha yaudah kakak yang ini aja ya"

Hawa: "Yah jangan kak. Itu kan awa yang beli"
Haura: "Pelit banget si kak"
Hani: "Atau yang ini aja ?"
Haura: "Eh jangan dong kak, ara suka itu"
Hawa: "Ara pelit huuu"

Bebarengan dengan tertawaan mereka, disitu pula Reza datang langsung nimbrung

Reza: "Siapa yang pelit ?"
Hawa dan Haura: "Tuh", jawab mereka saling tunjuk-menunjuk dan akhirnya dijadikan bahan candaan oleh Reza dan Hani

Selang beberapa jam bunda datang membawa seteko air berwarna merah yang orang-orang biasa bilang itu sirup dan sepiring kue coklat dari Hani

Mereka yang memang sudah lapar langsung menyantap habis kue dan sirup di meja

Merasa sudah lelah, Hawa dan Haura meninggalkan ruang tengah dan bersiap untuk mandi

Sedangkan Reza dan Hani masih asyik mengobrol di ruang tengah

Membicarakan perjalanan mereka liburan ini, karena ini adalah hari pertama mereka bertemu jadilah mereka sangat asyik dan sampai lupa waktu

Bunda kembali lagi keruang tengah untuk mengingatkan mereka makan malam bersama

Reza: "Iya bun, eja shalat isya dulu"
Bunda: "Hani shalat juga ?"
Hani: "Lagi enggak bun"
Bunda: "Yaudah bantu bunda yuk"
Hani: "Oke bun"

Hani yang belum terlalu pandai memasak tidak bertindak banyak di dapur, hanya membantu bunda mengiris, memotong, dan hal lainnya yang mendasar

Bunda maklum, malah bunda senang bisa mengajari Hani memasak, katanya.

Begitupun Hani, ia juga senang bisa selalu diajari masak setiap datang ke rumah bunda

*Di Kamar*

Hawa dan Haura sudah selesai mandi dan shalat isya, mereka sedang asyik dengan hobinya masing-masing

Hawa dengan aplikasi wattpad di handphone nya sedangkan Haura dengan aplikasi paint di laptopnya

Kruyuk...kruyuk

Hawa: "Perut kamu ra ?"
Haura: "Hehe iya laper kak, bunda udah masak belum ya ?"
Hawa: "Coba kebawah yuk, bantuin bunda"
Haura: "Kan lagi ada kak hani, kata bunda kalau ada kak hani biar sambil belajar masak"
Hawa: "Oh iya, yaudah tunggu dipanggil bunda aja"
Haura: "Sabar ya perut", sambil mengusap halus perut laparnya
Hawa: "Lebay raaaa"

"Bikin cerita apa lagi ya ?" - pikir Hawa dalam hati

Hawa masih mengingat kejadian demi kejadian yang terjadi di Taman Safari, dari melihat orang yang sepertinya ia kenal sampai bunda yang mengobrol dengan orang yang Hawa kira ia kenal itu

Hawa adalah seorang penulis di wattpad, masih awam, masih belajar, masih pemula

Ia senang mengungkapkan dan menuangkan ide-ide ceritanya di wattpad

"Apa aku tulis tentang Adam ya di sini ?" - masih ujar Hawa dalam hati

"Ah aku belum sanggup, mengingatnya saja masih deg-degan" - ujarnya lagi masih dalam hati

*Di Dapur*

Reza sudah turun menemui bunda dan Hani di dapur, masakan sudah selesai tinggal disiapkan di meja makan

Bunda: "Kak, tolongin bunda ya ?"
Reza: "Apa bun ?"
Bunda: "Keatas lagi, panggil awa sama ara suruh makan"
Reza: "Iy--"

Belum selesai Reza melanjutkan bicara, Hani sudah memotongnya

Hani: "Biar hani aja bun"
Bunda: "Oh yasudah"

Hani berjalan menyusuri tangga lalu belok ke kanan menuju kamar kedua yaitu kamar Hawa dan Haura

Tok..tok..tok
Hani: "Awa... Ara... Makan yuuuk"

Hawa yang langsung tersadar dari lamunannya langsung beranjak membukakan pintu

Hawa: "Ciee abis belajar masak sama bunda, udah siap kak makanannya ?"
Hani: "Hehe bisa aja awa, udah tuh disuruh bunda turun kebawah"
Hawa: "Oke kak. Ara ayo makan"
Haura: "Iya kak"

Haura lalu buru-buru menyimpan file dan mematikan laptopnya, kemudian menyusul Hawa dan Hani ke dapur

Haura: "Kakaaaak tungguin"
Bunda: "Jangan lari-lari adeeek"
Haura: "Hehe iya bun, abisnya ara ditinggalin"
Bunda: "Udah yuk makan, eja tolong ambilin nasinya taruh disini nak"

Baru saja Reza akan beranjak dari duduknya, lalu Hani menyambar

Hani: "Biar hani aja bun, kan lagi tahap belajar hehe"
Bunda: "Belajar jadi istri yang baik ya"

Dan semua tertawa kecuali Reza yang malu dengan perkataan bunda

Hani: "Ini bun", sambil menaruh nasi tersebut ke meja
Haura: "Makasih kak haniiiiii", jawab Haura dengan senyuman manisnya

👇 langsung klik bintang selesai membaca

ADAM (Manusia Setengah Batu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang