Saya ingatkan dulu dari sekarang
Hapus saja cerita ini jika kalian tidak mampu lagi membacanyaSong recommendation
BTS - The Truth UntoldHappy reading ♡
Aroma khas kamarku. Selimut yang hangat. Penerangan yang temaram. Sinar matahari yang berusaha untuk menerobos masuk melalui gorden jendelaku.
Tubuhku terdiam kaku di balik selimut, dengan mata yang setengah terbuka, sama sekali tak bersemangat untuk hanya sekedar bergerak. Hatiku masih sakit.
Aku sudah dua hari tidak sekolah, tidak keluar dari kamar. Makan hanya sedikit, yang di bawakan oleh bunda dan Kak Jaehyun, dan mereka masih perlu untuk membujukku.
Di kepalaku hanya ada satu nama.
Na Jaemin.
Dia keracunan. Vonis dari Om Siwon waktu lalu sempat membuatku pingsan kemudian. Rasanya sebagian nyawaku seolah hilang.
Katakanlah aku berlebihan, kalian mungkin tidak akan mengerti perasaanku.
Ginjal Jaemin yang hanya tinggal satu, rupanya sudah tak sehat sejak lama. Om Siwon menyembunyikan fakta itu dariku.
"Na..." aku terisak, menyembunyikan wajahku dalam helaian selimut tebal. Menyeka air mataku disana. Tubuhku bergetar, saking sakitnya dadaku kala itu.
Tidak ada yang bisa kulakukan selain berdoa pada Tuhan, berharap Dia akan berbelas kasih menyelamatkan makhluk-Nya yang tak berdosa itu.
Sejak pingsan hingga sekarang, aku masih belum mengunjungi Jaemin di rumah sakit. Aku sama sekali tidak punya nyali untuk sekedar melihatnya terkapar diatas bangsal. Setakut itu.
Dan keluargaku masih belum mengabari bahwa Jaemin sudah sadar atau belum.
"Hhh..."
Sial, air mataku keluar lagi. Aku tidak mau menangis, aku benar-benar tidak mau menangis. Tapi kenapa...
Rasanya sesakit ini.
Tok tok tok
Aku diam saja ketika ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku, kemudian semakin menggulung diri di dalam selimut. Meringkuk, seperti beruang hibernasi.
"Ayah masuk ya"
Tak menunggu jawaban dariku, seseorang yang ternyata ayah itu ku dengar membuka pintu kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 1. DEAR J
Fanfiction[Telah Dibukukan, Tidak tersedia di Gramedia] ❝Untukmu, Na Jaemin. Laki-laki tak sempurna Sang pengagum hujan dan sajak❞ ©tx421cph