Song recommendation
EXO - Moonlight
Happy Reading ♡
Aku tidak tahu apa yang terjadi hingga Jaemin di perlakukan seperti ini lagi. Maling? Maling apa? Mereka pasti bercanda!
Anak-anak laki-laki itu beberapa kali mencoba menyingkirkanku yang tengah memeluk Jaemin sembari menangis. Tidak bisa, mereka tidak boleh melukai Jaemin!
Sebisa mungkin aku melindungi perut Jaemin ㅡ bagian tersensitifnya ㅡ dari pukulan maupun tendangan mereka.
"Minggir lo! Gausah ikut-ikut woy!!" bentak salah satu dari mereka.
"Stop!!! Plis stop!! Pliss!!" erangku. Mencoba mendorong mereka menjauh.
"Ngapain lo ngelindungin maling?! Gila ya lo!"
Buagkh!
Dugkhh!!
"Berisik lo brengsek"
Jinyoung terjerembab, dia tersungkur ke lantai beserta teman-temannya yang lain. Kemudian menatap seseorang yang baru saja menendangnya dengan terkejut.
"G-Guanlin?! Ngapain lo!"
Guanlin memandang anak-anak itu dengan tatapan dinginnya. Seperti melihat sosok Guanlin yang lain. Seperti sosok Guanlin yang dulu. Guanlin yang di takuti.
"Lo gak inget peringatan sekolah buat gak gangguin si bisu?" desisnya.
"Dia nyolong dompet gue asal lo tau!" bentaknya, berdiri.
"Gak perlu pake kekerasan, atau lo yang mau gue hajar disini?"
Mereka semua terdiam ketika mendengar ancaman dari anak laki-laki bertubuh jangkung tersebut, kemudian aku menangis, menangisi Jaemin yang terlihat kesakitan.
"Na, Na kamu nggak apa-apa kan?" suaraku gemetar, "mana yang sakit?"
Dia hanya menggeleng pelan, walaupun sudah jelas dia kesakitan.
Banyak sekali yang menonton kami saat itu. Salah satunya kulihat Jeno dan teman-temannya yang baru saja kembali dari lapangan, terlihat bingung dan terkejut mendapati situasi ini.
"SIAPA LAGI INI YANG BERKELAHI!!!"
Para murid langsung mundur begitu mendengar suara menggelegar Pak Dongho. Mereka menepi, menyisakan aku, Jaemin, Guanlin, Jinyoung dan teman-temannya.
"Kamu lagi Lai Guanlin?!!" pak Dongho membentak marah.
Guanlin mendecak, "apaan dah pak, coba diliat siapa sama siapa yang bajunya berantakan, orang baju saya rapi begini"
"Banyak bicara kamu!" Pak Dongho kesal, sepertinya dia skak mat. "Ada apa ini?!"
"Dia nyolong dompet saya pak!!" Jinyoung berseru sembari menunjuk Jaemin tajam.
Kedua mataku melotot, "Nggak pak!! Itu nggak bener!!"
Jelas saja, aku sama sekali tidak percaya bahwa Jaemin yang mencuri dompet Jinyoung. Itu 100% sangat tidak mungkin.
"Alah emang lo liat apa?! Lo tuh gak tau apa-apa!" sergah Jinyoung.
"Diam kalian!!!"
Bentakan Pak Dongho kembali membuat kami terdiam.
"Na Jaemin, Bae Jinyoung, ke BK sekarang!"
Setelah mengatakan hal tersebut di tambahi dengan tatapan tajamnya yang menakutkan, guru konseling tersebut berbalik dan berjalan dahulu meninggalkan kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 1. DEAR J
Fanfiction[Telah Dibukukan, Tidak tersedia di Gramedia] ❝Untukmu, Na Jaemin. Laki-laki tak sempurna Sang pengagum hujan dan sajak❞ ©tx421cph