Bab 1

65 17 1
                                    

Hal tersuram dihidupku adalah bertemu denganmu yang membuat hariku tidak tenang

Mata Alexa masih menatap cowok yang berdiri tepat dihadapan Zahra. Pria yang belum lama pernah ia temui di kafe bersama dengan teman-teman nya.

Mata tajam nya kini menatap ke arah Zahra yang masih terduduk di lantai, Alexa membantu Zahra bangun.

"Sorry, gue gak sengaja" ucap Zahra.

Cowok itu berdecih, "Makannya kalo jalan itu matanya di pake!"

Zahra membelalakan matanya, "Helloow, gak salah denger gue, kok lu malah yang marah, gue udah minta maaf ya" cerocos Zahra.

Cowok itu melengos pergi meninggalkan Zahra yang kesal dan Alexa yang hanya diam melihat apa yang terjadi. Sadar mereka jadi bahan tontonan, Alexa mengajak pergi Zahra dari tempat itu dan melanjutkan menuju kantin.

Sesampainya di kantin, Zahra dan Alexa memesan beberapa makanan dan menuju ke meja yang kosong. Sambil menunggu makanan nya siap, Alexa memainkan ponselnya, berbeda dengan Zahra yang masih kesal dengan cowok freak tadi.

"Tuh cowok siapa sih? Masih baru disini aja belagu banget" gerutu Zahra.

Alexa mengangkat kedua bahunya, "Tapi, gue pernah liat dia, di kafe kalo gak salah. Waktu itu dia sama temen-temen nya" ucapnya dan kembali fokus pada ponselnya.

Zahra mengerutkan keningnya, "Berarti lu udah pernah ketemu dong sama cowok tadi?" kemudian  menopang dagunya dan meniup-niup poninya.

"Maybe, gue juga gak terlalu yakin sih" ucap Alexa.

Tak lama makanan yang mereka pesan datang. Mereka pun langsung menyantap hidangan yang sudah di meja. Saat itu pula, Boy and the genk datang ke meja yang hanya berisikan Zahra dan Alexa.

"Kita boleh numpang disini kan? Mejanya udah pada penuh" ujar Deni.

Alexa memutar bola matanya, tapi tanpa aba-aba Boy langsung saja duduk di sebelah Zahra, membuat Zahra sedikit terkejut dan kesal karena melihat wajah Boy yang cengengesan di sebelahnya.

"Lu lagi, lu lagi, bisa gak sih sehari bikin gue tenang" cerocos Zahra.

Boy mengerutkan keningnya bingung, "Busyett dah, lu PMS ya. Dari semalem marah-marah mulu" balas Boy. Alexa langsung saja menginjak kaki Boy. Boy meringis, "Lu berdua napa dah?"

"Lagi kesel gue" balas Zahra.

"Lah kesel sama siapa? Sama gue? Elah biasanya aja kagak apa-apa, buktinya tadi pagi lu mau berangkat bar---"

"Bukan kesel sama lu" potong Zahra, "Kesel sama orang lah pokoknya" lanjutnya.

Alexa memutar bola mata nya, selalu aja debat, bingung gue tuh anak gimana bisa bareng terus padahal mah berantem mulu, batin nya.

Alexa akhirnya melerai pertikaian itu dengan kata-kata yang sedikit tapi bisa membuat semua tenang. Daffa, Deni dan Agil hanya manggut-manggut kemudian duduk disebelah Alexa dan Boy.

***

Bel pulang sekolah berbunyi, Zahra langsung melengos keluar dari kelas setelah guru mata pelajaran terakhir keluar dari ruangan kelas. Boy langsung merapikan barang-barangnya, dan mengejar Zahra yang masih berjalan di koridor menuju gerbang sekolah.

Boy menahan lengan Zahra, membuat langkah Zahra terhenti. "Lu kan tadi berangkat bareng gue, jadi pulang juga harus sama gue"

Zahra menghembuskan napas perlahan, lalu mengikuti langkah Boy yang kini sudah berjalan di depannya. Sesampainya di tempat mobil Boy terparkir, Zahra langsung saja masuk ke mobil Boy dan memejamkan matanya. Boy melakukan hal serupa melalui pintu satunya.

Air, Api dan Angin ~TAMAT~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang