Bab 7

34 15 0
                                    

Ketika cinta mulai merajai, sebesar apapun api kebencian akan padam dengan besarnya cinta itu sendiri

Olimpiade telah berakhir 2 hari lalu. Kini mereka berlima, beserta Pak Joko sudah harus kembali lagi ke Indonesia. Mereka pun sedang packing karena besok pagi mereka sudah harus di bandara.

Sekarang sudah pukul 7 malam, waktunya untuk makan malam, dan Pak Joko memberikan usul untuk makan malam di luar karena ini hari terakhir mereka di Singapura.

"Nah, karena sekarang hari terakhir disini, gimana kalo kita cari makan nya di luar aja, sekalian keliling cari oleh-oleh", ujar Pak Joko dengan senyum khas miliknya.

Zahra, Rafa, Elina, dan Riko mengangguk berbarengan, setelah itu mereka bersiap-siap dan pergi keluar mencari restoran terdekat dari apartement mereka.

Setelah beberapa menit berjalan, ada sebuah restoran dengan tulisan khas Korea dan Jepang terpampang di atasnya.

"Pak, kita makan disini aja, yuk!" Ajak Elina. Pak Joko terlihat berpikir sejenak, dan ia menggelengkan kepalanya menandakan tidak setuju.

Mereka pun berjalan kembali, terlihat sedikit kekecewaan di wajah Elina, tapi Zahra dan Riko membuatnya kembali tersenyum lagi.

Tak jauh dari tempat awal, mereka menemukan tempat yang instagramable dan menarik perhatian Zahra dan Elina tentunya. Dan kebetulan, di atas nya terdapat outdoor yang menyajikan pemandangan indah.

Dan seketika itu juga Pak Joko mengajak anak muridnya itu masuk kedalam restoran tersebut.

***

Sesudah makan di restoran, Pak Joko dengan yang lain kembali jalan-jalan di malam yang cerah ini.

Kini mereka ada di sebuah taman yang terbilang ramai pada malam hari. Zahra dan Elina sedang duduk dekat danau yang ada di taman itu. Rafa sedang memainkan ponselnya, dan Riko sedang berbincang-bincang dengan Pak Joko.

"Ra, setelah ini kita masih temenan kan?" Tanya Elina.

Zahra menoleh dan memegang punggung tangan Elina, "Kita kan sahabat, nanti kita ketemuan, atau gak gue kerumah lu kita main atau gak lu ke rumah gue"

Elina mengangguk, ia menemukan seorang teman bahkan sahabat walaupun pertemuan mereka sangat singkat.

Rafa tiba-tiba saja mendekat ke arah Zahra dan Elina membuat keduanya sedikit terkejut.

"Ayo, udah dipanggil Pak Joko, udah malem juga lagian", ujar Rafa.

Mereka bertiga pun pergi ke arah Pak Joko dan kembali ke apartement.

***

Pagi menyambut, Pak Joko dan anak muridnya sudah berada di bandara. Pesawat mereka akan berangkat pukul 7 waktu setempat. Dan hanya tinggal beberapa menit lagi mereka akan boarding pass.

Kini, mereka berlima sudah berada di pesawat yang sebentar lagi lepas landas.

Zahra dan Elina sedang melihat-lihat foto-foto mereka di camera yang sengaja dibawa oleh Rafa, ada banyak sekali jepretan yang diambil oleh mereka sebelum, saat bahkan sesudah Olimpiade.

Tanpa Zahra sadari, Rafa yang duduk tak jauh dari nya memerhatikan dan senyum tipis terukir disana walaupun tidak begitu keliatan.

Suara pemberitahuan bahwa sebentar lagi pesawat akan lepas landas, membuat Zahra dan Elina menghentikan aktivitasnya, yang seketika itu juga membuat Rafa mengalihkan pandangan nya ke arah lain.

***

Siang menyambut, Pak Joko, Rafa, Riko, Elina dan Zahra sudah landing dengan selamat, saat nya berpisah untuk kembali ke rumah masing-masing. Sebelum itu, Zahra dan Elina berpelukan untuk melepas kepergian keduanya, yang hanya dipandangi oleh Rafa, Riko dan Pak Joko.

"Nanti kalo ada waktu main ke rumah gue ya, jangan lupa sama gue", ujar Elina sedikit terisak.

Zahra melerai pelukan mereka, menggangguk, "Iya, lu jangan lupa main ke rumah gue juga."

Rafa mendekati Zahra, "Pulangnya bareng gue aja, lu gak dijemput kan?" Ujarnya kemudian.

Zahra menoleh ke arah Rafa, lalu melihat ke sekelilingnya, 'Hm, emang gak dijemput', batinnya.

Zahra lalu tersenyum ke arah Elina yang di sebelahnya sudah ada Riko dan Pak Joko.

"Kalau begitu, kalian hati-hati ya, saya duluan", ujar Pak Joko. Karena Pak Joko ada keperluan, ia pulang terlebih dulu, selain itu juga Elina pulang bersama Riko.

Mereka berempat tersenyum, kemudian menyalimi Pak Joko setelah itu Pak Joko pun pergi.

"Ya udah bro, gue duluan ya", ujar Riko pada Rafa. Mereka bersalaman ala cowok cool dan Riko pergi bersama Elina.

***

Rafa dan Zahra sudah berada di dalam mobil, keduanya saling diam, mata Zahra terpaku keluar jendela menatap awan cerah siang itu. Tapi, matanya mulai mengantuk dan memejam dengan sendirinya. Dan tanpa sadar, kepalanya terjatuh di bahu Rafa yang memang duduk di sebelahnya yang membuat Rafa menoleh karena pandangan nya sedari tadi hanya menatap ponsel.

Dan lagi-lagi Rafa tersenyum, lalu membenarkan posisinya agar Zahra nyaman berada di bahunya, setelah itu ia fokus kembali ke ponselnya.

Ia membuka camera dan mengambil gambar dirinya serta Zahra yang tersandar di bahunya, setelah itu foto Zahra yang tertidur lelap dengan nyaman.

Sayangnya, hal seperti itu tidak lama karena mereka sudah sampai di depan rumah Zahra. Dengan berat hati, Rafa membangunkan Zahra dengan menepuk pipinya pelan, membuat Zahra mengerjapkan beberapa kali matanya dan terduduk dengan sempurna.

Ia melihat sekeliling yang ternyata itu adalah halaman rumahnya. Ia keluar dan mengambil barang-barangnya dibantu oleh supir pribadi Rafa, setelah itu mengucapkan terimakasih dan sedikit tersenyum ke arah Rafa yang berdiri di hadapannya.

"Gue pulang ya", ujar Rafa dingin tanpa membalas ucapan terimakasih Zahra. Padahal dalam hati Rafa, ia ingin memeluk Zahra dan mengucapkan 'Gak usah terimakasih, ini emang udah jadi tugas gue'

Tapi, ia tahan sebisa mungkin dan hanya mengeluarkan kalimat dingin yang setelah itu masuk kembali ke mobilnya. Zahra menatap mobil Rafa yang mulai menjauh dari tatapan mata Zahra.

Ia pun memasuki rumahnya dengan koper yang ia geret bersamanya. Saat membuka pintu, yang ia temukan hanya kegelapan, selang beberapa detik, lampu menyala dan terpampang jelas di depannya tulisan 'Welcome home, dear' membuat Zahra sedikit terharu dan memeluk ibunya, Luna.

***

Hallo readers tercinta, jgn bosen" ya baca story ini ya.

And don't forget to vote and comment ya... Hahaha happy malming guys

Air, Api dan Angin ~TAMAT~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang