Bab 5

33 16 1
                                    

Hadirnya dirimu di kehidupan ku, memberikan lika-liku pengalaman yang tak terlupa

Semua sudah berkumpul untuk mengantar Zahra ke bandara, tak terkecuali Boy yang memang sudah datang sebelum yang lain tiba.

"Tunggu sebentar ya, Zahra nya masih siap-siap" ucap Luna kepada teman-teman Zahra.

"Iya, tante" balas mereka kompak.

Chika datang dari arah dapur, langsung mendekati Boy, dengan membawakan beberapa minuman. Chika tersenyum dan duduk di sebelah Boy.

"Bang, pas kak Zahra keluar negeri, lu mau nganterin gue gak?" Ujar Chika. Boy cengengesan lalu mengangguk.

"Iya lah mau, apasih yang gak buat adek gue yang cantik nya ngelebihin lucinta luna" canda Boy dengan seenaknya mengganti nama panggilan orang atau menyamakan orang lain dengan orang lain

"Yeh, gila aja gue disamain sama lucinta luna, tau ah" ambek Chika dan berlari ke kamarnya.

Boy hanya tersenyum, dua orang itu memiliki sedikit sifat sama, tetapi memiliki ketertarikan yang berbeda.

***

Suasana di bandara cukup ramai, Zahra dan teman-temannya sudah berada di tempat Zahra akan boarding pass. Wajah Luna sedikit merona karena haru akan anaknya yang akan meraih prestasi di negara lain. Boy yang membawa koper Zahra menyerahkan koper tersebut kepada Zahra.

Rafa datang dari arah berlawanan, mata Alexa berbinar melihat ketampanan yang terpancar dari wajah mulus Rafa. Entah apa yang ada di pikiran teman-teman Zahra, sampai Muti dan Amel ikut terpesona dengan Rafa. Memang dia terlihat lebih menarik dari pada Boy, tapi tetap Zahra tidak begitu suka kepada Rafa. Apalagi dengan sikap nya dia yang sok.

"Pagi, tante, om" sapa Rafa sopan lalu mencium punggung tangan Luna lalu Zafran.

"Pagi" sambut kedua orang tua Zahra.

"Nak Rafa, tante nitip Zahra ya, kalo ada apa-apa, kabarin tante ya"

Rafa tersenyum, "Siap, tante"

Zahra memutar bola matanya, lalu pamit kepada kedua orang tuanya.

***

Zahra dan Rafa sudah berada di pesawat, begitu juga dengan Elina dan Riko -teman baru mereka yang mengikuti olimpiade juga-

Pesawat yang mereka tumpangi akan berangkat, Zahra membuka ponselnya sebentar, mengecek beberapa notifikasi, dan mematikan nya karena pesawat akan lepas landas. Ia duduk di sebelah Elina, sempat mengobrol sebentar, walaupun membahas beberapa hal yang tidak begitu penting menurut Zahra.

"Kalian berdua pacaran ya?" Tanya Elina tiba-tiba membuat Zahra mengernyit bingung.

"Hah? Oh gak kok, cuma sebatas teman buat olimpiade aja" ujar Zahra jujur.

"Oh, kirain kalian pacaran, soalnya cocok aja gitu kalo kalian lagi berdua"

Zahra hanya tersenyum, "Terus, lu sendiri sama Riko pacaran?" Tanya Zahra membalikan pertanyaan.

Elina tersenyum, "Gak kok, cuma gue udah suka sama dia dari dulu, ya gitu dia nya gak peka" curhat Elina.

Zahra menarik senyum tipis, terlihat begitu tulus yang di ucapkan Elina.

Air, Api dan Angin ~TAMAT~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang