07 ≈ Home sweet home?

105 46 16
                                    

⚠DILARANG MENCURI ATAU MEMPLAGIAT CERITA SAYA ⚠

BUDIDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA.
TIDAK SUSAH KOK.
HANYA MEMENCET TANDA BINTANG DI BAWAH 👍😃
TIDAK SESUSAH MEMBALIKKAN TANGKUBAN PERAHU!👍😃
OH IYA KALO BISA KOMEN SEKALIAN YA! >.<
Oke selamat membaca semoga suka!^^
INGAT! MEMBACA! BUKAN MEN-SCROLL!^^

~

"AKU INGIN BERPISAH DENGANMU!"

Teriakan tersebut sangat menggema bahkan Joohyun dan Taehyung dapat mendengar dengan jelas apa yang Sungwoo katakan.

"YA! EOMMA! APPA!" Teriak Taehyung sangat kencang bahkan membuat Joohyun sedikit terkejut.

Karena untuk pertama kalinya, ia melihat dan bahkan mendengar Taehyung semarah ini.

Menatap marah ke dua orang yang sekarang menaruh semua perhatiannya ke mereka berdua.

Joohyun langsung memegang dengan erat lengan kakaknya dan dengan cekatan Taehyung langsung menggenggam tangan Joohyun, menopang beban yang pasti berat untuk Joohyun.

Ya, ini beban berat.

Kalian harus melihat dengan kedua mata kalian sendiri, kedua orang tua kalian bertengkar dengan hebat bahkan sampai melempar barang-barang di depan kalian.

Oh, jangan lupakan tamparan yang dilemparkan ke pipi wanita yang paling kalian sayangi itu.

Mungkin, jika tidak ada Taehyung, di detik ini juga Joohyun bisa terjatuh.

"Taehyung-ah? Joohyun-ah? Kalian sudah pulang?"

"Menurut kalian?" Tanya Taehyung dengan nada sedatar mungkin lalu tertawa sinis sambil menatap sedikit tajam kedua orang tuanya, "Terlalu asik bertengkar, hm?"

"Oppa.." Larang Joohyun pelan. Ia tahu Taehyung sama kecewanya seperti dirinya. Namun ia mencoba untuk meredam amarah Taehyung.

Taehyung yang merasa adiknya sudah sangat tertekan itu langsung saja menarik napas kasar, mencoba meredam emosinya yang sudah memuncak tadi.

Namgi -yang tidak mau menunjukkan kelemahannya- langsung mencoba untuk tersenyum semanis mungkin, walau kenyatannya matanya tak bisa berbohong. Sorot matanya menunjukkan kesedihan dan keletihan yang mendalam.

Joohyun yang melihat itu hendak menangis merasakan betapa beratnya beban yang dipikul oleh wanita kesayangannya itu. Namun ia mengingat ucapan Namgi, dia anak yang kuat. Apapun keadaannya jangan pernah membuang berlian berharga itu.

"Ah.. Eomma sudah siapkan makan siang untuk kalian. Kalian..-Makan duluan saja ya?" Tawar Namgi sambil mencoba menahan tangisannya melihat betapa marahnya Taehyung kepadanya dan suaminya.

Taehyung menggeleng pelan. Mencoba selembut mungkin kepada wanita di hadapannya. Ia sadar, sebenci apapun ia kepada mamahnya, sampai kapanpun mamahnya tetap akan menjadi mamahnya, "Ani-ya, Eomma. Kami sudah kenyang, kami permisi ke kamar,"

Menggandeng tangan Joohyun untuk pergi ke dalam kamarnya dan meninggalkan kedua orang tuanya yang menatap nanar ke arah mereka.

Menutup pintu kamar Joohyun lalu mendudukkan tubuh adiknya yang lemas tersebut ke kasur, "Sebentar ya, Sayang,"

Mengambil handphone-nya di saku celana lalu menekan satu nama di dalam daftar kontak miliknya dan setelah itu ia menempelkan handphone-nya di telinga.

F a t e   ➸  k . i d o l sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang