10 ≈ Daddy or Monster?

84 32 8
                                    

⚠DILARANG MENCURI ATAU MEMPLAGIAT CERITA SAYA ⚠

BUDIDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA.
TIDAK SUSAH KOK.
HANYA MEMENCET TANDA BINTANG DI BAWAH 👍😃
TIDAK SESUSAH MEMBALIKKAN TANGKUBAN PERAHU!👍😃
OH IYA KALO BISA KOMEN SEKALIAN YA! >.<
Oke selamat membaca semoga suka!^^

~

Pagi hari setelah kejadian maha dahsyat yang terjadi di kehidupannya, Joohyun selalu berharap hari ini lebih baik daripada apa yang telah terjadi dengannya kemarin malam.

Menarik napas pelan, menatap ke arah kaca. Dan mengelus pipinya pelan, meringis sedikit saat ia tidak sengaja memegang dengan kencang pipinya, "Gak keliatan pake blush on banget kan?"

Ya, ia harus memakai blush on untuk menutupi luka di pipinya karena tamparan yang diberikan oleh Sungwoo berkali-kali.

Lamunannya terhenti ketika ia mendengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya. Membuka pelan pintu kamarnya, "Ah? Oppa?"

Menatap sama bingungnya dengan Joohyun, "Kau mau berangkat sekolah? Ani, tidak perlu. Kau pasti butuh istirahat lebih baik kau istirahat, ne?"

Menggelengkan kepalanya dengan kuat, "Ani-ya Oppa! Aku sudah siap buat ke sekolah, ayo berangkat. Aku sudah Istirahat tadi kok. Ayo!"

Mengambil ranselnya dan menggandeng Yoongi untuk berjalan menuruni tangga rumah barunya.

Sungwoo yang melihat anak-anaknya turun dari lantai atas langsung menyapanya, "Annyeong, Yoongi, Joohyun,"

Joohyun langsung mencoba tersenyum lalu membungkukkan tubuhnya dengan sopan, "Annyeong, Appa... Kami berangkat sekolah dulu, Appa,"

Melipat koran yang sedang ia baca lalu mengambil secangkir kopi hangatnya dan menyeruputnya. Setelah itu menatap ke arah Yoongi dan Joohyun, "Oh iya, Yoongi-ya, Kau tak perlu naik motormu, kalian berdua akan diantar oleh supir."

Menaikkan satu alisnya dengan raut wajahnya yang ketus, "Wae?"

Berdiri merapihkan dasinya lalu berucap, "Appa hanya tidak ingin kau kenapa-kenapa. Lagipula naik mobil kan lebih nyaman, kau tak perlu capek mengendarai nya."

Menatap remeh ke Sungwoo lalu tertawa sinis, "Ani. Aku tidak suka menaiki mobil."

Joohyun menatap Sungwoo lalu mencoba untuk mengeluarkan pendapatnya, "Lagipula naik mobil itu lama, Appa. Aku dan Yoongi Oppa akan telat nanti..."

Saat Sungwoo mendengar Joohyun membuka suaranya, ia langsung menatap Joohyun dengan tatapan marah, "Kau membantah perintah Appa?"

Joohyun langsung menundukkan kepalanya dan buru-buru menggelengkan kepalanya, "A-...Ani-ya, Appa... Ta-...Tapi kan anak laki-laki tidak suka dengan kekangan... Appa boleh mengekangku, tapi asal jangan Yoongi Oppa..."

Menghampiri satu-satunya anak perempuan miliknya dengan tatapan penuh emosi, "Oh, jadi kau merasa Appa mengekangmu? IYA?! HA?!"

Mundur secara perlahan karena ia sangat takut apanya akan menjadi-jadi. Dan benar, Appa-nya memegang kedua pundaknya dan menggoncang-goncangkan tubuhnya kencang, "APPA TANYA ITU JAWAB!!!"

"APPA!!! HENTIKAN!!!"
"AKU HANYA INGIN MENAIKI MOTOR! CUKUP APPA!!"

"ANI-YA, YOONGI! KAU HARUS NAIK MOBIL!"

"APPA! HENTIKAN!"

Tanpa memperdulikan Yoongi, ia tetap menatap emosi ke Joohyun. Menunggu apa yang akan Joohyun jawab.

F a t e   ➸  k . i d o l sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang