3ps pov
Keadaan di markas seperti biasanya sangatlah ramai dan begitu hidup. Adzima, Ina, Qori, Elsa, dan para Troublemakers sedang bersantai di taman, Falco bersantai di gazebo yang ada di atap, dan anggota lain sedang melakukan sesuatu di dalam markas, ada yang memasak, ada yang mengecek komputer, ada yang mengecek kendaraan, dan ada yang tidur di sofa.
Adzima pov
Saat aku dan yang lainnya sedang bersantai di taman, tiba tiba Fian mengeluh karena sesuatu.
Fian:"ugh panas banget ya"
Aku melihat Fian mengedipkan matanya ke para Troublemakers.
Adit:"iya nih panas banget"
Fian:"Adzima, Elsa bisakah kalian membuat hujan salju?"
Riski:"wah salju, kayanya seru tuh"
Ryan:"bener tuh bener, kalian berdua bisa kan?"
Qori:"bilang aja kalo pengen main salju, gausah pake alasan panas"
Fian:"hehe"
Elsa:"tapi main salju kayanya emang menarik"
Elsa:"gimana menurutmu Dzim?"
Adzima:"ayolah, aku sendiri juga bosan"
Kami berdua menggabungkan kekuatan untuk membuat awan yang dapat menurunkan salju.Falco pov
Saat aku sedang berbaring di gazebo, aku melihat ada salju yang turun dan menyentuh kakiku. Aku lalu mendengar teman teman sedang bersenang senang di bawah, hal itu membuatku tersenyum.
Falco:'aku sangat merindukan masa masa damai seperti ini'
Falco:'aku harap kami bisa mengalahkan Zalgo secepatnya, dan dapat merasakan kedamaian seperti ini'
Falco:'aku juga berharap aku bisa menemukan mereka secepatnya'Adzima pov
Kami sedang bermain salju di taman, lalu aku mendapat sebuah ide.
Adzima:"eh, gimana kalo kita main perang bola salju, aku akan memanggil yang lainnya"
Setelah itu aku masuk ke markas dan memanggil teman teman yang lainya untuk bergabung, dan mereka semua setuju. Setelah itu aku mencari Falco, tapi aku sama sekali tidak bisa menemukannya. Aku lalu bertanya kepada CRISH.
Adzima:"CRISH, apa kamu tau dimana Falco berada?"
CRISH:"dia sedang ada di atap"
Setelah itu aku langsung pergi ke atap, aku melihat Falco sedang tertidur lelap di gazebo.
Adzima:"emangnya gk dingin tidur disini?"Aku tersenyum melihat dia tertidur dengan tenangnya, aku lalu kembali ke bawah untuk mengambil selimut, lalu aku menyelimuti Falco supaya dia tidak kedinginan. Aku lalu kembali ke taman.
Adit:"Falconya mana Dzim?"
Adzima:"dia tidur, aku tidak tega membangunkannya"
Fian:"kamu gk nemenin dia tidur Dzim"
Aku tidak menanggapi candaannya Fian, tapi aku langsung melemparkan bola salju kearah mukanya dan bola salju itu tepat masuk kedalam mulut Fian yang sedang tertawa. Setelah itu peperanganpun dimulai.30 menit kemudian.
Falco pov
Aku membuka mataku dan merasakan ada kain hangat yang membalut tubuhku, dan ternyata itu adalah sebuah selimut.
Falco:"sejak kapan aku tertidur, dan siapa yang memberiku selimut ini?"
Aku kemudian turun dan mengembalikan selimut itu, lalu pergi ke taman tempat yang lainnya bermain.Adzima pov
Aku melihat Falco keluar dari mansion, aku juga melihat Fian dengan sengaja melempar bola salju kearah Falco, tapi Falco dengan mudah menghindarinya kemudian dia membalas melempar bola salju tepat ke wajah Fian dan membuat kami semua tertawa.
Falco:"kalian bersiaplah, kita akan segera berangkat"
Setelah itu kami semua masuk untuk membersihkan diri dan bersiap siap. Setelah aku sudah siap aku langsung menemui Falco di garasi, tapi ternyata teman teman yang lain masih belum ada yang siap. Saat kami sedang menunggu berdua, Falco berbicara kepadaku.
Falco:"terima kasih untuk selimutnya tadi"Aku kemudian tersenyum kepadanya.
Adzima:"sama sama, tapi kok kamu tau kalo aku yang ngasih?"
Falco:"aku lihat di CCTV"
Adzima:"hmm"
Kami berdua kemudian saling diam untuk beberapa saat, tapi aku kemudian kembali mengingat sesuatu.
Adzima:"Falco"
Falco:"iya?"
Adzima:"apa kamu benar benar memaafkanku? Apa kamu tidak marah sedikitpun kepadaku? Aku memukulmu hingga kamu pingsan loh"
Falco:"sudah kubilang jangan terlalu kamu pikirkan, mana mungkin aku marah kepada seseorang yang mengkhawatirkanku, apalagi seseorang itu seorang wanita cantik sepertimu"Wajahku langsung memerah dan tersenyum dengan sendirinya setelah mendengar itu.
Adzima:'Bisikan yang kemarin dan sekarang ini, sejak kapan dia belajar untuk menggodaku seperti ini. Sepertinya Falco terlalu sering bergaul dengan Fian dan yang lainnya'
Tidak lama kemudian teman teman yang lain datang, untungnya aku bisa mengembalikan ekspresiku seperti semula atau mereka pasti akan menggodaku lagi. Kami kemudian langsung berangkat. Kami berhenti di depan bangunan tua yang terlihat seperti perpustakaan kalo menurutku, dan aku bisa merasakan kalau bangunan ini mengeluarkan aura mistis yang cukup besar. Saat kami masuk ke dalam bangunan itu, bulu kudukku langsung merinding. Lalu kami melihat ada seseorang yang melayang dan turun melalui tangga menuju kearah kami, dan orang itu ternyata adalah Tetron.Troublemakers:"Tetron?"
Tetron:"hi, lama tak jumpa teman teman"
Adzima:"Tetron, tujuan kami kesini...."
Tetron:"aku tau tujuan kalian kesini, dan aku mau bergabung dengan kalian"
Adzima:"benarkah?"
Tetron:"tapi sebelum itu"
Tetron menggerakan tangannya, lalu tiba tiba muncul lingkaran sihir dibawah kaki Falco. Falco langsung berpindah tempat dari atas lingkaran itu, kemudian lingkaran itu meledak tepat di depan kami, tapi ada penghalang didepan kami sehingga kami tidak terkena ledakan itu.
Ina:"Tetron apa apaan ini, kamu bilang kamu mau bergabung dengan kami"Tetron:"aku memang mau bergabung dengan kalian kok, aku hanya ingin melihat kemampuan dia saja"
Tetron lalu memunculkan lingkaran sihir di belakang Falco. Falco lalu menembak lingkaran sihir yang berada di belakangnya tanpa berbalik.
Falco:"baiklah jika itu maumu"
Tetron lalu menghentakan kakinya lalu ruangan ini tiba tiba meluas hingga sebesar lapangan sepak bola. Setelah itu Tetron langsung membuat banyak lingkaran sihir, tapi Falco menembak dan menghancurkan lingkaran sihir itu, lalu dia berlari kearah Tetron. Tetron terus membuat lingkaran sihir tapi Falco selalu menghancurkannya hingga Falco sampai didepan Tetron. Falco sudah siap untuk memukul Tetron tapi Tetron terbang mundur lalu memperbanyak dirinya. Mereka lalu memunculkan tali sihir dan mereka semua mengikat Falco. Tetron lalu membuat senjata yang terlihat seperti kaca dan bersiap untuk menembakannya ke Falco.
Tetron:"dengan begini, aku yang menang"Tetron menembakan kaca itu, tapi Falco tersenyum dan mengaktifkan maskernya. Lalu saat kaca itu menusuk tubuh Falco, Falco berubah menjadi tumpukan kartu. Falco lalu tiba tiba muncul di belakang Tetron sambil menodongkan pistolnya ke kepala Tetron.
Falco:"skakmat"
Falco lalu menembak kepala Tetron dan penghalang didepan kami, dan cloning Tetron, beserta dengan semua efek sihir yang dia gunakan semuanya menghilang dan kembali seperti semula. Kami lalu berlari kearah mereka.
Adzima:"Falco, apa yang kamu lakukan?"Falco:"tenang saja, aku menggunakan peluru penangkal sihir, peluru itu tidak berbahaya terhadap manusia"
Kami lalu melihat Tetron bangun sambil mengusap kepala bagian belakangnya.
Tetron:"walaupun tidak berbahaya, tapi tetap saja sakit"
Falco:"kamu yang memulai ini, jadi harusnya kamu siap menerima konsekuensinya"
Tetron:"iya sih, baiklah, aku mengakuimu"
Tetron mengulurkan tangannya dan Falco menjabatnya.
Tetron:"mulai hari ini, mohon kerjasamanya kawan"
Falco:"mohon kerjasamanya juga kawan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destinies
Action"dread it, run from it, destiny still arrive" Bercerita tentang dua orang yang berusaha mengumpulkan orang orang dengan kemampuan khusus untuk menyelamatkan dunia dari iblis dan pasukannya yang telah merasuki umat manusia dengan kejahatan yang menge...